"Bekal lagi?" tanya Ian saat Arkan mengangkat sebuah bekal dari lokernya.
"Iya nih. Bisa-bisa tiap hari gue dapat bekal kayak gini" ucap Arkan sambil terkekeh kecil.
"Kapan gue dapet bekal kayak lo ya Ar" ucap Adit menatap ke arah Arkan dan Ian bergantian.
"Kapan-kapan" jawab Arkan dan Ian serempak setelahnya tertawa melihat ekspresi Adit yang menurut mereka konyol.
"Gini amat ya nasib gue" ucap Adit menggelengkan kepalanya. "Yaudah mending kita ke kantin aja cepat. Sebelum waktunya habis nih" lanjut Adit mengajak Arkan dan Ian ke kantin yang di balas mereka dengan anggukan kepala.
Setelahnya mereka bertiga berjalan menuju kantin sambil sesekali bercanda dan tertawa yang membuat semua orang menatap ke arah mereka terutama para perempuan melihat tiga most wanted yang sedang tertawa itu.
Sedangkan di sisi lain tepatnya di kantin sekolah. Lea, Aliza dan Nia sedang menikmati makanan mereka dengan diam sambil mainin handphone masing-masing sampai suara Nia mengalihkan perhatian Lea dan Aliza dari handphone di tangan mereka berdua.
"Yakin gak Le bekal lo bakal di makan lagi sama Arkan?" tanya Nia menatap ke arah Lea yang ada di depannya.
Lea yang mendengar pertanyaan Nia pun meletakkan handphonenya di meja samping mangkok bakso yang ia makan
Begitupun dengan Aliza yang juga meletakkan handphonenya di saku roknya.
"Yakin gak yakin sih. Gue takut kalau masakan gue gak enak hehe" ucap Lea dengan cengiran di akhir kalimatnya.
"Kok gitu sih. Buktinya di bekal yang lo ambil makanannya habis kan? Berarti enak kok kalau sampai habis gitu" sahut Liza menyakinkan Lea.
"Kan bisa aja di buang ke tong sampah sama dia. Kita mana tau ya kan" ucap Lea lagi.
"Iya juga sih. Tapi mana mungkin deh kalau bekal lo di buang sama Arkan" ucap Nia yang juga menyakinkan Lea.
"Kan bisa aja. Siapa...." kata Lea yang terpotong oleh sebuah suara yang mengagetkan ke tiganya.
"Siapa yang siapa?" tanya Adit menatap ke arah Lea, Liza dan Nia bergantian. "Kita numpang makan di sini ya hehe" lanjut Adit dengan cengirannya sambil meletakkan makanannya di meja samping Liza. Tanpa menunggu jawaban dari Lea, Liza dan Nia.
"Oh iya boleh kok. Duduk aja" jawab Liza dengan senyumannya ke arah Arkan dan Ian yang masih berdiri sedangkan Adit sudah memakan makanannya dengan diam di samping Liza.
Arkan dan Ian pun duduk di samping Lea yang memang duduk sendirian sedangkan Liza dan Nia yang memang duduk berdua bertiga dengan Adit yang baru datang. Memang di kantin mejanya panjang dan satu meja terdapat enam kursi, tiga kursi saling berhadapan.
Paham kan kalian?😅
Dan parahnya Arkan duduk di samping Lea yang membuat Lea menahan napasnya sejenak sedangkan Liza dan Nia tersenyum menggoda ke arah Lea yang di balas Lea dengan melototkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer [END]
Fiksi Remaja[Note : ini cerita lama yang ku publish ulang tanpa revisi dan ceritanya yang termasuk amburadul hehe] Zahira Leandra Syareefa perempuan cantik yang mengagumi teman seangkatannya diam-diam atau bisa juga di sebut Secret Admirer atau Admiración Secre...