Red Festival

18 3 1
                                    

WARNING! (LITTLE) GORE CONTENT!

Hari sudah sore. Burung-burung beterbangan di langit oranye yang indah. Sebentar lagi, matahari akan segera tenggelam.

Malam ini akan ada tsukimi matsuri. Orang-orang sudah mulai sibuk dan antusias demi persiapan festival yang hanya ada sekali dalam setahun ini. Tidak hanya para orangtua atau lansia yang nampak asik menyiapkan festival, tetapi anak-anak juga nampaknya bersemangat menunggu matahari tenggelam. Mereka ingin segera pergi ke festival, tidak peduli meski pekerjaan rumah mereka harus ditinggalkan.

Namun itu berbeda pada Nagatsume bersaudara. Mereka nampak tidak menunjukkan minat pada festival itu. Orangtua mereka berusaha membujuk mereka agar mau pergi ke festival itu. Bukan karena mereka antisosial, hanya saja karena orangtua mereka ingin agar anak-anak mereka dapat menikmati hidupnya sesekali.

Nagatsume bersaudara hanya terdiri dari dua orang, yakni Nagatsume Shirai dan Nagatsume Kyuui. Mereka berdua adalah kembar tidak identik. Di antara mereka, yang lahir terlebih dahulu adalah Kyuui, lalu barulah Shirai. Namun karena suatu hal, pertumbuhan Kyuui tidak bisa seperti anak yang lain. Pertumbuhannya terhambat. Alhasil, tubuhnya tetap pendek dan kecil, serta wajah yang ia miliki pun tetap imut meski seorang laki-laki.

Sifat Shirai dan Kyuui sangat bertolak belakang. Shirai lebih ambisius, sedangkan Kyuui cenderung cuek. Namun Kyuui punya otak yang cerdas sehingga bukan hal yang mengherankan jika dia masih bisa mendapat nilai di atas rata-rata meski tidak belajar.

Kyuui sering membuat masalah, setelahnya Shirai yang akan menyelesaikannya. Inilah mengapa kedua orangtua Nagatsume bersaudara ingin agar mereka pergi ke festival itu. Karena Shirai adalah tipe anak penurut, dia pun mengiyakan bujukan orangtua mereka. Hanya saja dengan satu syarat; Kyuui harus menyelesaikan pekerjaan rumahnya terlebih dahulu.

Kyuui mendecak kesal. "Jika kau ingin pergi ke festival bodoh itu, pergilah sendiri! Aku hanya ingin di rumah! Jangan ajak aku," ujar Kyuui sambil terus mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Shirai yang sedang membaca buku di atas tempat tidurnya pun menoleh pada Kyuui dan berkata, "Fokus pada tugasmu, Nii-san. Kalau tidak, kita akan terlambat melihat kembang api."

"Apa peduliku? Aku tidak akan pergi ke festival itu. Kau pergi saja sendiri," ucap Kyuui yang masih bersikeras menolak pergi.

Tak lama kemudian setelah itu, ponsel Kyuui bergetar. Dengan kesal, ia meraih ponselnya dan melihat yang meneleponnya adalah ... anggap saja satu-satunya teman yang Kyuui punya. Kyuui terlalu garang pada semua orang, tak heran jika dia tidak memiliki teman.

"Ada apa?" tanya Kyuui ketus.

"Nagatsume-san, mari pergi ke festival malam ini. Kutunggu di gerbang kuil pukul tujuh malam ya. Kau harus datang, janji?"

"Hah? Ya ya ya, aku janji."

"Kalau begitu sampai jumpa nanti," Kemudian telepon dimatikan.

Teman Kyuui yang barusan menelepon, namanya Kyouki. Dia memang orang yang seperti itu. Tidak pernah basa-basi, langsung pada inti. Dia juga orang yang tidak mudah tersinggung. Itulah mengapa ia bisa berteman dengan Kyuui yang bermulut kasar.

"Sial, bocah itu sengaja menjebakku!" umpat Kyuui sambil mempercepat tulisannya.

Shirai tersenyum, kemudian bertanya, "Kyouki-chan ya? Berarti Nii-san sudah pasti pergi 'kan?"

"Berisik, diamlah. Jangan membuatku kesal," ujar Kyuui sambil melemparkan bantal yang ada di tempat tidurnya ke wajah Shirai. Dengan sigap, Shirai menangkapnya.

Kyuui tak pernah bisa menolak ajakan Kyouki. Bukan karena Kyuui jatuh cinta pada Kyouki, hanya saja karena Kyuui dan Shirai sudah berjanji untuk melindungi Kyouki dan membantu kapanpun di saat ia butuh bantuan. Hal ini karena Kyouki sering kali ditindas dan dirundung. Melanggar janji sendiri itu bukan hal yang disukai Kyuui, jadi ia tetap akan menuruti apapun yang Kyouki sarankan ataupun minta.

Roller CoasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang