5 • Karma Dibayar Tunai

1.1K 104 0
                                    

Alia bangun tidur dengan semangat. Meskipun ia ada kelas siang, namun Alia tetap bangun pagi. Hanya satu alasan, ia ingin membuat sarapan untuk Rayhan.

"Masak apa ya buat Kak Rayhan sarapan?" Gumam Alia sambil melipat selimutnya.

"Di kulkas kalau gak salah sih ada telur, brokoli sama udang," lanjutnya.

Kemudian sebuah ide terlintas di benak Alia. Dengan semangat yang lebih menggebu, Alia masuk ke kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan gosok gigi.

"Mandi nanti aja deh, kalau mau kuliah. Sekarang yang terpenting Kak Rayhan makan masakan gue."

Sebelum bergegas ke dapur, dengan iseng Alia membuka pintu kamar di mana Rayhan berada.

Alia tak berani membuka pintu dengan lebar, jadi ia hanya membuka sedikit. Terpenting baginya adalah bisa melihat wajah Rayhan yang tengah terlelap.

Dewi fortuna ternyata sedang berpihak padanya. Posisi Rayhan tidur menghadap ke arah pintu dan Alia bisa menatap wajah suaminya itu dengan jelas.

"Orang ganteng dari sananya lagi gimana pun tetap ganteng," gumam Alia dalam hati.

Setelah puas ia segera menutup pintu tersebut tanpa mengetahui jika Rayhan sudah bangun sejak tadi.

* * *

Sekarang Alia sedang membuat balado telur. Rencananya ia ingin membuatkan Rayhan bekal ke kantornya untuk makan siang nanti.

"Kamu ngapain?" tanya sebuah suara yang jelas saja mengagetkan Alia.

"Kak Rayhan bikin kaget!" protes Alia sambil memegangi dadanya.

"Saya tanya kamu lagi apa?"

"Ah ini, aku tadi bikin sarapan. Kak Rayhan biasa sarapan 'kan?"

Rayhan mengangguk, "Selalu."

"Ya udah, Kak Rayhan tunggu dulu ya. Tadi juga aku udah bikinin kopi buat Kak Rayhan," jelas Alia.

"Saya gak ngopi pagi," tolak Rayhan.

"Eh iya? Maaf aku gak tahu."

"Gak apa-apa."

"Terus biasanya apa?"

"Teh tawar."

"Ya udah, aku bikinin ya."

"Gak perlu, saya bisa bikin sendiri. Kamu lanjut aja masaknya."

Alia menurut, gadis itu melanjutkan acara memasaknya.

Selesai dengan menu terakhir, Alia segera memanggil Rayhan untuk sarapan bersama.

"Aku ambilin ya, Kak," ujar Alia berusaha menjalankan perannya sebagai istri.

"Punya saya gak usah pake balado telur."

"Lho, kenapa?"

"Ini masih pagi dan balado telur pake cabe 'kan? Saya gak mau meeting pagi saya terganggu karena harus ada panggilan alam."

Alia mengangguk dan melewat menu balado telur itu. Kemudian ia menyodorkan piring tersebut kepada Rayhan.

"Makasih ya," ucap Rayhan disertai senyuman yang menawan.

"Sama-sama, Kak."

"Kamu jangan sampe melewatkan sarapan, gak baik buat kesehatan," ujar Rayhan di sela-sela kegiatan makannya.

"Iya Kak, semenjak di sini aku mulai makan teratur kok."

"Bagus kalau gitu."

"Eh iya, Kak Rayhan mau bawa bekal gak?" tanya Alia menawarkan.

Lil' WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang