Siang ini matahari tepat berada di atas kepala. Alia sedang menunggu ojek online yang ia pesan tepat di halte yang tak jauh dari apartemen tempatnya tinggal.
Meski rasa gerah mendera, namun senyum tak pernah luntur dari bibir Alia. Gadis itu tengah membayangkan jika saat ini Rayhan sedang makan siang dengan bekal yang ia buatkan.
"Semoga Kak Rayhan suka sama bek dari gue dan akhirnya ketagihan," gumam Alia pelan.
Setelah ojek pesanannya tiba, Alia langsung memakai helm dan naik ke atas motor agar segera tiba di kampus tepat waktu.
Hingga akhirnya perjalanan dua puluh menit tak terasa, Alia sudah tiba di kampus.
"Senyum-senyum terus!" tegur Koa yang tiba-tiba sudah berjalan di samping Alia.
"Gak boleh?" tanya Alia ketus.
"Boleh banget dong. Lo beneran cantik kalau senyum kayak tadi," puji Koa.
Alia hanya mendelik, aneh rasanya jika ada yang memujinya cantik.
"Untung gue udah sempet ambil foto candid lo," ujar Koa sebelum lari dengan kencang.
"KOA JANGAN MACAM-MACAM LO!" teriak Alia sambil mengejar Koa.
* * *
Rayhan benar-benar menyesal telah memberikan bekal buatan Alia pada sekretarisnya.
"Nanti aku bakalan belajar masak lagi, supaya lebih baik. Ini salah aku yang sok bisa menguasai dapur. Tadinya Mama mau bantu aku, tapi aku yang ngotot mau bikin sendiri karena merasa percaya diri kamu akan suka. Maaf ya..." ucap Linda menyesal.
"Gak apa-apa, lain kali kalau kamu masak sendiri tolong kamu cicipi dulu masakannya. Layak atau enggak buat dikasih ke aku," ujar Rayhan dengan rasa kesal yang tertahan.
"Ya udah, sekarang aku pesenin lewat ojek online aja ya. Kamu pasti lapar kan?"
Mau tak mau Rayhan mengangguk, "Pesenin aku ramen level 5."
"Siap!!"
* * *
Di depan kelas Alia banyak mahasiswi yang berkumpul. Entah sedang ada kegiatan apa yang berlangsung.
"Ada apaan sih?" tanya Alia pada salah satu mahasiswa yang tidak ia kenali itu.
"Itu, Stella masuk kampus dianterin Niko. Gila ganteng banget!" jawabnya antusias.
Alia buru-buru menerobos kerumunan. Bukan Niko yang menjadi fokusnya, melainkan Stella. Adik dari suaminya itu ternyata sudah masuk kuliah.
"Stella!" panggil Alia saat gadis itu berhasil masuk ke dalam kelas.
"Hai, Al..."
"Gimana keadaan lo? Udah mendingan?" tanya Alia.
"Gak ketemu gue beberapa hari lo jadi bawel ya," sindir Stella.
Alia sontak membekap mulutnya dengan tangan. Ia pun heran mengapa bisa sesemangat ini menjalani hari. Mungkinkah efek Rayhan memang sebesar ini untuk dirinya?
"Ah, gue lagi semangat aja. Suasana hati gue lagi baik banget akhir-akhir ini," ujar Alia.
Stella tersenyum jahil, "Siapakah sang penyemangat itu?"
"Kakak lo!" teriak Alia namun dalam hatinya.
"Emang semangat harus karena seseorang ya?" tanya Alia menyembunyikan kegugupannya.
"Ya, kalau gue sih semangat dan bahagia karena Niko."
"Eh iya, entar pacar lo gimana keluar area kampus?" tanya Alia mengalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lil' Wife
General FictionSpin-off : Stella . . Rayhan terpaksa menikahi Alia karena kesalahpahaman yang terjadi. Lantas bagaimanakah perjalanan rumah tangga yang dilalui oleh gadis muda seperti Alia dan lelaki dewasa seperti Rayhan? Bisakah mereka melawan badai yang menerja...