How To Train Your Magic : The Story Of Forbidden Friendship

Chapter 5 : Rise of The Dragons

Maap ya kalo update nya lama, soalnya kalo belom 7k kata lebih ga puas :) wkwkwkwk maaf juga kalo ada typo dan jugaa.....

⚠️DISCLAIMER⚠️

🐲🔮Untuk kepentingan plot, ada beberapa bagian yang ga sesuai dengan cerita asli Harry Potter atau How To Train Your Dragon. Mohon dimengerti ya :) 🐲🔮

🔮
🔮
🔮
🔮
🔮
🔮

"Merry? Akhirnya kau sadar" Itulah kalimat yang pertama kali ia dengar. Ia merasakan kepalanya berat, terasa nyeri, ia merasakan sensasi aneh mengalir ditubuhnya. Matanya melihat ke sekililing, mencari tahu ada dimana dirinya saat ini.

Langit-langit tinggi, tembok coklat, lampu gantung besar, ranjang putih, tirai hijau, dan buah-buahan di atas meja, pastinya dia ada di rumah sakit. Merry berusaha mengingat apa yang menyebabkannya masuk ke rumah sakit. Hal yang diingatnya hanya petir.

"Petir?" Gumamnya, Jason menengok ke belakang, "Madam Pomfrey!" Ia kembali melihat Merry, "Apa masih sakit?" Merry mengangguk pelan, kepalanya sangat pening saat ini. Madam Pomfrey datang dengan segelas minuman.

"Ini, minum ini" Madam Pomfrey memberikan gelas itu pada Merry, Merry bangkit dan duduk dengan perlahan,ia mengambil gelas itu lalu meminumnya, rasanya sangat pahit, tidak enak. Ia hampir memuntahkan minuman itu.
Merry menyodorkan gelas itu kepada Madam Pomfrey, namun dia menggeleng, "Habiskan itu" Ia berjalan menuju ranjang pasien di sebelah kiri Merry.

Seorang laki-laki tengah duduk dan memakan buah-buahan, kepalanya terbalut perban, dan seluruh bagian perut, punggung, dan dadanya ditutupi perban. Madam Pomfrey melepas perban dikepalanya dan menggantinya dengan yang baru, lalu pergi mengurus murid yang lain.

"Kimberly?" Laki-laki itu menengok, lalu tersenyum, "Sudah bangun ya? Kau pingsan lama sekali" Merry melihat Jason, "Sudah berapa lama aku tidak sadar diri?"

"Dua hari" Jawab Jason, ia melangkah mendekati Vector, "Jake memberi buku catatan pelajaran yang kau lewati, ada di meja sebelahmu" Merry menengok, mendapati buku-buku dan lembaran kertas yang bertumpuk. Melihatnya saja dia sudah muak, lebih baik ia pingsan lagi.

Langkah kaki terdengar memasuki ruangan, bukan hanya satu, setidaknya lebih dari dua orang. Tiga orang murid masuk kedalam, dengan seragam yang lengkap, tak lupa dengan syal rajut. Dan tangan yang penuh dengan barang. Salah satu dari mereka berhenti di ranjang Merry, dua lainnya berhenti di ranjang Vector.

Jake meletakkan tumpukan perkamen yang tadi ia bawa diatas meja, tepat diatas tumpukan buku tugas dan materi yang Merry lewatkan, "Itu tugas hari ini" Jake duduk dikursi, ia merogoh tasnya dan mengambil botol air minum lalu meneguknya.

Merry mengambil perkamen yang tadi Jake bawa, ia membacanya dan matanya membesar, "Menulis essai dua lembar tentang vampir? Lebih baik aku disambar petir lagi" Perkataan Merry itu berhasil membuat ruangan sunyi. Jake menatapnya, begitupun Vector, Jason, Jimmy, dan Jane.

"Kau, ingat tentang petir?" Tanya Vector, Merry menatapnya bingung, tentu saja dia ingat, "Iya, aku sedang bermain salju. Lalu aku tiba-tiba disambar petir, sial sekali"

Vector melihat kearah Jimmy, lalu Jane. "Itu yang kau ingat?" Vector kembali bertanya. "Tentu saja, memang ada yang salah?" Merry melihat kearah orang disekitarnya, mereka memasang wajah aneh.