•☀️12☀️•

1.7K 345 750
                                    

Seperti kebanyakan orang muda jaman sekarang, segera setelah membuka mata aku langsung mengambil ponselku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti kebanyakan orang muda jaman sekarang, segera setelah membuka mata aku langsung mengambil ponselku. Mengecek apakah ada seseorang yang mengirimkan pesan untuk mengajakku pergi hari ini, atau memberitahukan tawaran kerja, atau hanya sekedar untuk mengucapkan selamat pagi padaku. Tetapi tidak, tidak ada satupun. Entah kenapa itu membuat pagi hariku terasa hampa.

Aku membuka aplikasi-aplikasi sosial mediaku. Aku membukanya satu per satu dan melihat unggahan-unggahan baru yang belum kulihat kemarin.

"Hoammm..." Aku belum benar-benar bangun. Biasanya jika memang tidak tergesa-gesa, aku akan menghabiskan waktu hingga satu jam untuk berseluncur di sosial media.

'@echanlee likes your post'

"Oh?" Aku terkejut dan langsung duduk di atas kasurku.

Aku membuka foto yang kuunggah kemarin. Itu adalah foto untuk mini missionku.

"Oh? Ga ada tuh? Ga ada likes baru..." Aku terus merefresh tetapi pemberitahuan yang kulihat tadi tidak kunjung muncul.

"Apa aku salah lihat ya?"

HAECHAN POV

"Ya! Jisung-ssi!"

"Kenapa? Saya melakukan kesalahan apa?"

"Karna kau mengetuk tiba-tiba aku kan jadi kaget dan tidak sengaja menekannya!"

"Menekan apa?" Jisung memiringkan kepalanya karena bingung.

Tombol like...

"Ehem... lupakan. Ada perlu apa?"

"Ah, aku ingin minta tanda tangan untuk persetujuan kontrak kerja sama ini."

"Brand ambassador? Kapan pemilihannya?"

"Ketika sudah lima besar."

"Oh... baiklah." Setelah membaca sekilas tentang isi kontrak itu aku membubuhkan tanda tanganku.

"Terima kasih Mr. Lee." Jisung mengambil berkas itu dan keluar dari ruanganku.

Segera setelah pintu tertutup, aku segera memeriksa ponselku lagi.

Saat sadar bahwa aku tidak sengaja menekan tombol like, aku segera menekannya lagi untuk unlike.

"Apa dia akan sadar ya? Apa tetap akan ketahuan?"

Aku memandangi foto selfienya itu. Rambut coklat bergelombangnya yang tergerai dihiasi dengan rangkaian bunga yang melingkari kepalanya. Di belakangnya penuh dengan dedaunan hijau muda yang segar membuat dirinya terlihat seperti satu-satunya bunga yang sangat indah di kebun itu.

Segera setelah aku sadar bahwa aku tersenyum sambil memandangi fotonya itu, aku segera mengunci layar ponselku dan mulai kembali bekerja. Duduk berjam-jam di kursi yang empuk ini sambil memeriksa berkas-berkas laporan dan hal-hal bisnis lainnya terasa lebih melelahkan daripada pemotretan di luar kota.

Orbit✔ • Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang