•☀️23☀️•

1.4K 306 322
                                    

"Taeyong oppa? Maaf mengganggu, tapi bolehkah aku minta alamat tempat abu ibu Haechan dilarungkan?"

"Iya. Tentu saja boleh. Kau ingin pergi ke sana?"

"Iya... berhubung hari ini libur aku ingin pergi ke sana. Sudah sangat lama tapi aku tidak pernah mengunjunginya... aku jadi merasa bersalah."

"Haechan?"

"Haechan? Ohh... sepertinya dia ada urusan hari ini jadi tidak bisa pergi bersamaku."

"Hmmm.. Kalau begitu aku akan menjemputmu. Ayo pergi bersama."

"Begitu?"

"Iya. Tempatnya cukup jauh, lebih baik ku antarkan saja. Tunggulah di sana, aku segera datang."

Taeyong oppa benar-benar datang untuk menjemputku, kami pergi bersama. Ingat tempat aku, Haechan dan ibunya berfoto? Ternyata tempat mereka menaburkan abu ibu Haechan tidak jauh dari sana. Hanya sekitar 10 menit perjalanan dari tempat itu, ada sebuah tebing yang berbatasan dengan laut. Di sanalah tempatnya.

Aku melemparkan beberapa tangkai bunga yang kubeli di perjalanan tadi ke air laut itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melemparkan beberapa tangkai bunga yang kubeli di perjalanan tadi ke air laut itu.

"Ibu... Jinhee datang. Maaf kalau aku sangat terlambat..."

Air mataku keluar begitu saja, aku terbayangkan wajah ibu Haechan.

"Hari ini aku datang dengan Taeyong oppa. Haechan sedang sibuk, tapi ia baik-baik saja. Ibu bagaimana di sana?"

Aku memandangi ombak yang terus berlari mendekati tebing itu dan buih-buih yang dihasilkannya. Suara, pemandangan dan udaranya sangat membius. Begitu menenangkan. Keputusan yang baik untuk datang ke sini.

Aku duduk di tepian tebing itu. Rerumputan hijau menjadi alas dudukku. Taeyong oppa ikut duduk di sampingku.

"Sudah menyapanya?"

"Iya."

"Kudengar kau terpilih sebagai brand ambassador untuk Tevenchy?"

"Oh? Kok oppa bisa tahu?"

"Kan aku penanggung jawab acaranya, lupa ya?"

"Ah... benar. Cepat juga kabarnya menyebar... hehe..."

"Berarti sekarang kalian road to final?"

"Iyaa hehe."

"Selamat ya."

"Terima kasih oppa."

Hari semakin gelap. Matahari yang perlahan tenggelam terlihat dari tempat kami duduk. Langit biru, oranye dan sedikit ungu terlihat sangat indah. Angin yang awalnya terasa sejuk menjadi terasa lebih dingin sekarang.

"Aku lapar. Apakah kau tidak lapar?" Tanya Taeyong oppa.

"Lapar?"

"Berdirilah, ayo kita cari makan."

Orbit✔ • Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang