•☀️17☀️•

1.5K 334 457
                                    

"Bye Jinhee!"

"Bye!" Aku melambaikan tanganku pada Irene.

Aku tersenyum senang dan mengambil ponselku untuk mengirim pesan pada Haechan. Aku memberitahunya bahwa aku memenangkan evaluasi minggu ini.

Irene yang mengetahui itu sangat senang dan dia sebenarnya sangat ingin merayakannya denganku, tetapi hari ini dia ada urusan pribadi yang membuatnya harus pergi keluar kota.

Haechan:
Selamat!

Balasan pesan yang sangat singkat, padat dan tidak mengandung basa-basi sedikitpun. Meskipun begitu, aku tetap senang menerima ucapan selamat darinya.

"Jinhee-ya!"

"Oppa!"

Taeyong oppa berjalan mendekatiku.

Ah, ini kan masih di depan perusahaan...

Aku membungkukkan tubuhku.

"Isanim..." Kataku lagi.

"Isanim? Ah... ya. Pelatihanmu hari ini sudah selesai?"

"Iya. Hari ini hanya pengumuman hasil evaluasi mingguan, jadi tidak lama."

"Oh, jadi bagaimana hasil evaluasimu minggu ini?"

"Aku? Aku mendapatkan nilai tertinggi minggu ini~" Dengan bangga dan senyum lebar aku memberitahunya.

"Benarkah? Wah kapan-kapan aku harus membelikanmu hadiah."

"Oh tidak, tidak perlu begitu hehe."

Aku takut jika berbicara terlalu lama, orang-orang akan mulai berpikir yang tidak-tidak...

"Kalau begitu aku permisi dulu."

"Jinhee-ya, tunggu." Ia menahanku, aku segera melepaskan pergelangan tanganku dari genggamannya.

"Ada apa?"

"Jika kau memang tidak ada urusan setelah ini, ikutlah denganku ke rumah. Suasana rumah sedang kurang nyaman, jadi mungkin kedatanganmu bisa sedikit membantu..."

"Ah... baiklah. Tapi aku akan pergi sendiri saja... aku tidak enak jika ada yang melihat." Bisikku.

Taeyong oppa melihat ke sekitar.

"Tidak ada siapa-siapa. Udah, bareng aja..."

Aku melihat ke sekeliling, memang sedang tidak ada satu orangpun saat ini.

"Udah, ayo cepet masuk. Nanti malah keburu ada yang liat." Katanya lagi sebelum masuk ke dalam mobilnya.

Aku bergegas masuk ke dalam mobil hitam itu dan kami pun pergi ke rumah orang tua Haechan.

"Oh? Siapa ini? Jinhee-ya~ Ada apa?" Ibu Taeyong langsung menyambutku dengan antusias.

"Kami bertemu di depan perusahaan jadi aku mengajaknya ke sini." Jelas Taeyong oppa.

"Oh! Bagus. Rumah terasa bertambah sepi... ibu senang kau datang berkunjung," Ia menepuk-nepuk bahuku.

Ibu Taeyong mengajakku untuk melakukan hobinya bersama. Seperti biasa, berkebun. Kali ini dia ingin merangkai bunga untuk mengganti isi vas bunga yang ada di dalam rumah. Karena kali ini tidak perlu membuat dalam jumlah yang banyak, ia mengajarkanku dengan detail cara merangkainya. Dia juga mengajarkanku cara membuat bucket bunga.

"Meskipun kita tidak terlalu dekat dan bahkan hampir tidak pernah berbicara... tapi aku tetap merasa kehilangan ibu Haechan. Aku merasa sepi karena dia sudah tidak ada."

Orbit✔ • Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang