#2. Jengukin

553 94 11
                                    

Tetangga Masa Gitu

Bagian 2 : Jengukin

2020©Sobat_ambyar

_________________________________________


~Selamat membaca~


________________________________________

"Eh, ada adek cantik~"

Sekelas, Heboh!

Yakan emang kelas Sasuke ini isinya fanclub Hinata semua. Tentunya, dipelopori sama Kiba.

Risih sebetulnya. Tapi karena Hinata itu mau jaga image dia depan kakel-kakel sekalian, dia udah nahan dirinya buat gak ngehantam kepala Kiba saat itu juga. Dia digodain gitu cuman senyum mesem-mesem sepet sambil matanya melotot garang kearah manusia anjing itu, ngekode buat ngejauh dari Hinata. Tapi yang dipelototin gak peka, makanya malah ngedeket.

Kiba nyamperin Hinata yang berdiri di depan pintu kelas. "Mau apelin kakak ya, dek?" Kata kiba sambil naik-turunin alisnya genit.

Hinata kudu banyak istigfar. "Ngga. Mau nganterin suratnya abang. Dia demam." Jelas Hinata.

"Apa! My hani bani switi saskeh demam!?" Kini giliran ceweknya yang heboh karena gak sengaja dengar apa yang barusan Hinata utarain.

Tiba-tiba cewek rambut pirang panjang yang di kucir kuda, naik ke atas meja terus buat pengumuman, "GUIS! ABIS PULANG SEKOLAH POKOKNYA KITA KUDU JENGUK BBY HONEY SASKEH! SETUJU!?"

"Pake uang kas aja, No. Kita beliin bby honey buah sama cincin nikah!"

"Gue ikut patungan deh. Sekalian Tuxedo."

"Bentar guis. Ini tuh keknya bby honey masuk angin!"

"Beliin mobil aja amjink. Dia keukeuh banget muk naik motor Dilannya mulu."

Cewe yang namanya Ino itu, yang tadi naik ke meja itu, kemudian turun karena di lahan bawah udah pada rusuh ngebahas soal bingkisan buat Sasuke. Gini-gini si Ino masih waras buat ngasih bawaan normal buat orang sakit. Bukan segala mobil, tuxedo, apalagi cincin nikah. Nggak!

"STOPPP!" Teriak Ino yang bikin ciwi-ciwi kemudian diem. Gak rusuh lagi.

"Kita itu mau jenguk bby honey yang lagi sakit guis. Bukan mau lamar dia." Pernyataan dari Ino itu kemudian diangguki setuju sama teman-temannya yang agaknya udah sadar dari dunia halu mereka.

Ino kemudian sambung bicara, "Tapi ya~ kalau kalian semua mau lamarin bby honey Saskeh buat gue ya~ gue gak bakal nolak juga. Hehe."

Sorakan penuh penghakiman dari yang lain kemudian Ino terima. Dengan lapang dada tentunya.

Hinata sampai heran sama teman-teman sekelas abangnya ini. Kok bisa-bisanya segala bentukan spesies ada disini semua.

Btw, ini masih jam setengah delapan. Masih pagi, dam mereka udah bikin keributan.

Hinata berdehem. "Jadi... ini suratnya saya titipin sama siapa ya?"

*****

"Parkiran selatan gimana, Kib?"

"Aman. Udah pada kumpul semua ini. Tinggal tunggu titah buat gas."

"Oke. Ntar gue kabarin lagi. Disini masih kurang tiga orang."

"Siap!"

Shikamaru mematikan sambungan telponnya dengan Kiba. Sekarang itu udah jam pulang sekolah, makanya wacana tadi yang dibikin sama Ino, sekalian di realisasiin sama sang ketua kelas, Shikamaru. Sekalian lah sekelas jengukinnya, biar keliatan cocwit gitu.

Tetangga Masa GituTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang