Tetangga Masa Gitu
Bagian 4 : Obrolan
2020©Sobat_ambyar
________________________________________
~Selamat membaca~
________________________________________
"Makanya, Ku. Aku juga kaget ini ih~" Ucap Minato pakai nada mendayu-dayu.
"Apaan si anjir. Geli tau gak!"
Itu cuman obrolan Daddy Minato sama Pipi Fugaku yang sekarang lagi duduk-duduk ganteng di gazebo belakang kediaman Uchiha.
Jadi tadi sepulang dari kedutaan, sekiar jam 8 malam, Daddy Minato dikasih tau sama Mommy Kushi kalau ternyata eh ternyata, tetangga mereka itu Pipi Fugaku. Habis tahu, langsung deh Daddy Minato melipir ke rumah Pipi Fugaku.
Daddy udah mandi dulu kok. Udah pakai piyama motif anak ayam malah.
"Sobat gue! Ini gue. Bukain pintunya!" daddy Minato yang gak sabar karena keburu kering di luar rumah pun langsung buka pintu keluarga Uchiha yang kebetulan gak dikunci. Dia tanya terusan sama mbak-mbak yang kerja di rumah Uchiha, katanya si Pipi lagi duksan (duduk santai) di belakang.
Begitu Minato jalan ke belakang dan lihat Fugaku lagi nge teh, dia langsung nyamperin.
Lari. Terus di peluk dari belakang. "Gaku!"
"Lu tuh ya, tingkat homo nya diturunin dikit bisa gak sih? Napsuan banget kalau lihat gue. Baru lihat padahal, belum buka-bukaan." Fugaku ngegeser duduknya agak ngejauh dari Minato.
"Oh, jadi elu mau buka-bukaan juga?" Minato menaik turunkan alisnya.
"Ya kalau mau mah hayuk." Kata Fugaku menantang.
Anjir lah bor!
Mereka berdua kemudian sama-sama pose kayak merinding gitu, ngusap-ngusap lengan atas mereka masing-masing. "Dahlah, Ku. Jijik juga gini lama-lama." Ucap Minato yang diangguki pertanda 'iya' sama Fugaku.
"Gue juga geli."
Iya guis, mereka itu cuman akting. Ya gimana, mereka itu sefrekuensi, jadinya gini. Iya noraknya, absurdnya, buchinnya, apalagi ya?
"Eh, lu kok bisa-bisanya tetanggaan sama gue lagi?" Tanya Fugaku, ya dia heran juga sih, rumah sebelah yang udah sekitar 3 tahun gak ditempatin karena harga jual dari penghuni sebelumnya yang gak masuk akal itu akhirnya terbeli.
Senang sih Pipi Fugaku mah. Tapi gak nyangka juga yang beli itu sobat ambyarnya yang satu ini.
"Gue kan di pindah ke Indo tugasnya. Sekalian aja boyong itu dua kesayangan, gak mau pisah jauh-jauh soalnya gue. Cari deh perumahan yang deket-deketan sama kantor, akhirnya nemu sini. Yaudah beli. Gak tahunya tetangga gue itu elu, sayangku."
Fugaku ngangkat alisnya heran. "Segampang itu?"
Minato ketawa pelan kemudian menggeleng. "Nggak Ku. Harga tawarnya itu loh bikin shok. Awalnya gue mah iya-iya aja gitu, lagian juga lingkungannya nyaman, terus rumahnya juga luas pakai banget. Tapi tahu kan Kushina kayak gimana kalau masalah harga?"
Fugaku ngangguk-ngangguk paham kemudian lanjut ngedenger curhatan Minato.
"Yaudah, modal tawar-tawaran yang gila-gilaan antara yang punya sama my bby, akhirnya dapet deh harga yang, yah~ terbilang normal."
"Emang dapet berapa Min?" Tanya Fugaku penasaran.
Minato kemudian ngedeketin diri ke Fugaku dan bisikin di kupingnya. "EH ANJIR! BANYAK BANGET TURUNNYA!" Fugaku terkaget.
Minato yang dengar itu cuman bisa senyum bangga agak sombong. "Gue juga salut sama bini gue, Ku. Emang bisa banget diandelin kalau masalah ginian."
"Kapan-kapan gue pinjem deh bini elu, Min."
Minato mendelik tajam. "Buat apaan anjir!?"
"Kalau gue mau beli real estate, gue ajak bini elu buat tawar-tawaran harga maksudnya. Elu mesti mikir yang nggak-nggak ya?" Ucap Fugaku sinis.
"Hehe~" Minato ketawa, terus sambung ngomongnya, "Tapi gue saranin mending nggak aja deh Ku."
"Lah, kenapa emang?"
Minato menghela napas. "Jadi kemarin itu habis sah-sah an sama yang jual itu rumah, Kushina ngajak gue keluar. Mau beli barang, upah buat dia katanya, soalnya berhasil nawar banyak."
"Kecil kalau upah doang mah!" Jawaban yang di lontarkan sama Fugaku pun dapat gelengan dari Minato yang bikin Fugaku heran. "Eh, emang dia minta apa aja?" Kan, Pipi mah orangnya emang gampang penasaran.
"Dia ternyata itu udah nge list barang-barang yang dia kepinginin, Ku. Gue di geret ke Miumiu buat beli baju, masuk ke Channel, mekap espoir, sama ke Damiani." Nada suara Minato memelas banget.
Minato ngelanjut ucapannya yang bikin Fugaku meringis kasihan. "Dan asal lu tahu, Ku. Total yang dia belanjain buat itu semua sama pengurangan harga rumah yang dia tawar-tawarin, itu ternyata sama!"
Fugaku cuman bisa natap melas sambil nepuk-nepuk pundak sohib yang udah lama gak dia ketemuin ini.
"Gue turut berduka ya, Min. Gak jadi deh gue pinjem bini elu."
*****
Pukul 10 malam itu Minato memutuskan buat balik ke rumah dengan alasan kasihan anak bininya kalau kangen sama dia. Padahal mah Mommy Kushina yang ditinggalin fine fine aja.
"Gimana Fugaku, Dad?" Tanya Kushina yang lihat Minato baru buka pintu kamar mereka.
"Kasihan, tambah tua dianya." Sindir Minato. Ini kalau Fugaku dengar kayaknya ya vakalan langsung di omel-omelin. Walaupun kenyataannya emang Fugaku kerutannya tambah dikit-dikit sih.
Minato nyamper ngedeket ke Kushina yang lagi senderan di kepala ranjang, terus ikutan baring sambil pelukin istrinya itu.
"Mom, lagi pengen~" Kepalanya Miinato terusan di usap-usapin ke perutnya Kushina.
"Gak ah, males."
"Aaa~" Anjim, melas banget suaranya Daddy. Kan Mommy jadi gak tega.
Kushina ngelus kepala Minato lembut. "Pengen banget emang?" tanya Kushina yang dijawabi anggukan sama Minato.
"Yaudah, tapi bentaran aja yah. Capek."
Minato buru-buru ubah posisi dia jadi diatas Kushina. Ngekungkung bojonya itu di bawah dia terus kasih kecupan singkat di bibirnya. Duh~ tatapannya Daddy itu loh.
"Nggak janji tapi, hehe."
~Cut~
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Masa Gitu
ФанфикNaruto Lokal AU Setelah bertahun-tahun keluarga Uchiha gak punya tetangga, akhirnya saat yang ditunggu-tunggu tiba. Ini tentang keseharian Hinata bersama keempat kakaknya yang berbeda sifat, Pipinya, dan juga tetangga barunya yang udah gak asing sam...