#14. Emang Elu

367 52 11
                                    

Tetangga Masa Gitu

Bagian 14 : Emang Elu

2020©Sobat_ambyar

_________________________________________













~Selamat membaca~













________________________________________

"Nanti aja gampang. Udah ayo naik, kita balik."

"Gak mau. Ke UKS dulu aja ayo. Itu luka loh, Nar. Bukan stiker tempelan."

"Nanti di obatin di rumah sama Mommy. Gak pa-pa ini."

"Masuk dulu gak? Gue maksa." Tangan Hinata terlipat didepan dada. Dia pegel ini lama-lama berdiri di depan gerbang sekolah.

Naruto yang dipaksa Hinata sedemikian rupa pun mengangguk pasrah. Lumayan lah, itung-itung dia gak perlu nahan sakit luka sobek di bibirnya sampai rumah. Di depan Hinata sih dia emang sok-sokan kuat, bilangnya gak apa-apa. Tapi nyatanya yah emang sakit. Ngilu lagi.

Hinata senyum menang. Ia kemudian membonceng Naruto dan mereka berdua menuju UKS yang ada di sekolah Hinata.

"Ini betulan gak pa-pa motor dimasukin sampai dalam?" Tanya Naruto sembari menoleh sedikit ke belakang guna bertanya pada Hinata.

"Iya. Udah jam pulang juga. Sepi."

Mereka sampai di depan salah satu gedung yang ada di sekolah itu. Segera Hinata turun dari motor Naruto begitupun dengan Naruto yang menjegalkan motornya. Ia agak bingung dengan pernyataan Hinata yang tadi. "Loh. Kalau sepi terus siapa yang jaga?" Tanya Naruto. Ia masih mengikuti Hinata yang memimpin jalan mereka di sepanjang koridor hingga mereka sampai pada salah satu ruangan bertuliskan UKS.

"Tuhkan, kekunci. Ayok, pulang aja." Ajak Naruto ketika dia mendorong pintu tersebut, tapi malah tak bisa di buka. Ia menoleh kearah Hinata yang malah maju menggantikan dirinya berhadapan dengan pintu.

Hinata mengeluarkan kunci dari sakunya dan memasukan kunci itu pada lubang pintu kemudian memutarnya. "Gua tuh jaga piket UKS besok. Kuncinya di bawain gue dong~ kebetulan banget kan?"

"Lo ikut PMR?" Lah, Naruto baru tahu.

"Iya." Jawab Hinata kemudian mendorong pintu di depannya. Ia berhenti sejenak untuk menolehkan kepalanya pada Naruto. "Lagian ya, Nar. Pintu UKS sini tuh di dorong. Bukan di geser." Ucapnya kemudian lanjut berjalan memasuki ruangan.

Naruto gimana?

Jangan ditanya lah. Malu dia bor.

Alhasil, dia ikut memasuki ruangan UKS dengan wajah yang bisa dibilang 'agak' sedikit memerah.



*****



Sedikit Hinata menekan luka pada bibir Naruto, menyebabkan pria itu meringis sakit. Tapi dia gak berani protes. Dia nikmatin segala proses pengobatan yang Hinata lakukan buat dia kok. Asal itu Hinata, Naruto terima-terima aja.

Emang dasar Narutonya udah kepalang bucin, dendam kesumat yang 'sedikit' Hinata lampiasin saat ngobatin Naruto juga dianggap sama Naruto tuh sebagai bentuk perhatian. Padahal mah, Hinatanya lagi ketawa jahat di dalam hati. 'Rasain!' Aneh kan?

"Gimana ceritanya lo bisa berantem sama siapa tuh namanya. . ."

"Chouji." Sambung Naruto.

"Nah iya. Gimana?" Hinata memasukan kembali kain kasa dan alkohol juga obat merah kedalam lemari kayu kecil di sisi ranjang yang sedang Naruto gunain buat duduk.

Tetangga Masa GituTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang