Halo, novel ini sudah terbit. Jika ingin mendapatkannya, bisa hubungi aku❤️❤️
Versi terbit jauh lebih rapi dan manis... Cus, pesan...
Selamat membaca.
#amm-wp2023
#autumnmaplemediaSuasana hening dirasakan Anandira sejak kedua mata wanita itu terbuka, udara dingin yang dihasilkan dari air conditioner tidak dapat menyentuh lapisan kulit Anandira meski selimut yang membungkus tubuhnya sudah merosot.
Mungkin, karena sosok di hadapannya yang tengah terlelap dengan kedua lengan kokohnya yang mendekap tubuh Anandira. Jika biasanya Anandira akan mengamuk dan melempar semua barang-barang pada Fatih karena menyentuhnya tanpa izin, sekarang tidak dia lakukan. Dia justru menikmati kehangatan yang dicurahkan oleh pria yang sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya.
“Apa selama aku tertidur, kamu mencuci otakku?” Mungkin pertanyaan itu terdengar konyol dan tak masuk akal, dan Fatih tidak akan melakukan hal sekotor itu. Pria itu bahkan tak pernah memelototi Anandira selama tujuh bulan hidup bersama.
Dengan jarak yang hanya dua jengkal, debaran jantung Fatih tertangkap jelas dalam pendengaran Anandira. Bahkan, Anandira ikut merasa jika detakan jantung Fatih seirama dengan miliknya.
Ini gila, pikir Anandira.
Mungkin ini efek dari terlalu lama terkurung bersama Fatih. Makan, minum, tidur, dan semua aktivitas selalu Anandira habiskan bersama Fatih. Dan, oh, jangan lupa jika semua yang Anandira makan dan minum sumbernya berasal dari hasil kerja keras Fatih.
Bisa dikatakan jika sinyal-sinyal untuk menarik keputusannya bisa jadi bersumber dari hal-hal sederhana yang sebenarnya sangat-sangat besar dampaknya bagi diri Anandira. Ditambah dengan restu orang tua dan doa yang tak pernah putus dari semua pendukung Fatih, membuat semesta tak berpihak pada Anandira.
Sekali lagi, hati dan pikiran Anandira sibuk berperang. Sibuk mencari alibi untuk keluar sebagai pemenang. Dan, Anandira, dia terjebak dalam situasi yang membingungkan.
“Apa yang harus aku lakukan? Kenapa di saat aku sudah bertekad mengakhiri pernikahan ini, aku justru dilema? Apa yang sudah kamu lakukan padaku, Fatih?” gumam Anandira.
“Yang aku lakukan hanya mencintaimu. Aku nggak melakukan apa pun selain mencintaimu, Ra?” sahut Fatih secara tiba-tiba.
Anandira terkejut. Matanya bergerak kiri kanan demi menghindari tatapan lembut dan menghanyutkan dari sang suami.
“Ra, apa kamu nggak bisa berubah pikiran? Apa aku memang nggak pantas untuk menjadi suamimu? Atau seenggaknya kamu izinkan aku untuk menyembuhkan lukamu?” Melihat Anandira yang tampak diam, Fatih merasa putus asa. “Benar-benar nggak bisa, ya?” tanya Fatih dengan suara yang melemah.
Menangkap nada sendu dari bibir Fatih, Anandira memberanikan diri menatap Fatih. Di saat yang bersamaan Fatih pun menatapnya, dalam diamnya Anandira menyelami bola mata bening yang memantulkan bayangan dirinya. Lalu, Anandira seakan melihat begitu banyak cinta hanya dengan menatap mata Fatih.
Ya Allah. Anandira bahkan tidak pernah melihat pancaran cinta seperti itu ketika masih bersama Krisna. Kenapa bisa? Padahal, Krisna juga mencintainya. Krisna juga menyayanginya. Krisna juga ... mengkhianatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity [Terbit]
RomanceSUDAH TERBIT. Anandira merasa hidupnya tidak lagi sama seperti dulu. Kebagian yang dia rasakan kini menghilang dari hidupnya. Cintanya hancur bersama persahabatan nya yang patah. Memulai kehidupan baru dengan menerima pernikahan yang kata papanya ad...