CHAPTER 2

172 115 43
                                    

"Mana Ratu?" Sambut Sofia -mama Ratu dan Putri tepat di pintu masuk.

"Di mobil ma."

"Mama!!" Ratu berlari ke Sofia yang langsung disambut pelukan hangat.

Putri hanya tersenyum, setengah dari dirinya ingin dipeluk tapi bagian yang lain berusaha keras melawan pemikiran itu. Apa enaknya dipeluk?

"Ma, makan siangnya apa?" Tanya Ratu sambil menggelayut manja di badan Sofia

"Mama beli udang sambel kesukaan kamu!" Tunjuk Sofia ke meja makan

Diatas meja makan sudah tersusun rapi 2 piring besar udang sambel

"Putri jangan lupa siapin piring ya!" Perintah Sofia pada anak bungsunya

"Ma-"

"Mama lupa ya? Putri kan alergi seafood!" Sahut Ratu memotong perkataan Putri

"Eh iya? Mama baru tau!"

"Mama jahat banget sama anaknya sendiri." Ratu mempoutkan bibirnya.

"Engga gitu kok..." Sofia menarik Putri kepelukannya lalu mendaratkan kecupan di pucuk rambut Putri. "Putri ga marah kan?"

"Engga kok ma... Putri ke toilet dulu ya baru siapin piring..." Putri buru-buru masuk ke kamar.

'Gila cengeng banget gue!' Putri terkejut mendapati dirinya menangis lagi,

'Tapi gapapa deh, air mata kan salah satu bentuk skincare' Putri lalu menepuk nepuk air matanya seakan-akan itu serum.

'Putri kuatkan?' Tanyanya sambil tersenyum di depan kaca.

...

"Put kok lo belum siap?" Tanya Ratu sekeluarnya dia dari kamar mandi

"Hah? Mau ngapain?"

"Kita kan diundang ke ulang tahunnya Tiara, udah sana gih ganti baju!"

Putri menghembuskan nafasnya kasar

'Gue ga diundang...'

"Mager gue. Lo aja deh pergi sendiri!"

"Aih ga mauuu! Ayoklah kasian tau Tiara."

'Kalo gue dateng Tiara lebih kasian ra.'

"Gue mager, titip salam aja deh."

"Terus gue sama siapa?" Alis Ratu menyatu pertanda dia bingung

"Yaudah gue anter, tapi gue ga datang ke pestanya!"

"Bagus lo datang kan sek-"

"Gue cuma nganterin."

"Ih iya iya, terus yang jemput gue? Gue gamau pulang sama orang lain nanti mama marah?!" Rengek Ratu

"Yaudah gue tungguin di mall deket rumah Tiara sekalian gue mau cari buku baru." Putri menyerah pada rengekan Ratu, lagian kalau bukan Putri yang antar jemput, Ratu ga bakal dikasih keluar.

"Makasih sayang aku, yaudah sana ganti baju, gue pamit dulu sama mama!"

"Iyaa!"

...

"Udah sana turun!"

"Tunggu bentar, Nakia sama Laila masih dijalan gue ga mau jadi anak ilang didalam." Jawab Ratu tanpa mengalihkan pandangannya dari HP

"Yaudah buru!"

"Gimana gue nunggu cepet-cepet coba?"

"Iya iya maaf, telepon aja coba biar tau masih lama atau engga."

"Engga usah katanya udah deket. Lo beneran gamau ke dalam?" Tanya Ratu untuk terakhir kalinya

"Engga Ratu sayang!" Putri mengacak-acak rambut Ratu gemas

'Kalau Ratu tau gue engga diundang, dia masih dateng ga ya?'

"Yahh... capek tau gue sisiran 2 jam malah lu acak-acak!" Ratu mempoutkan bibirnya

"Eh itu Laila!" Tunjuk Putri berdalih.

"Yaudah deh gue turun. Bye bye adek kecik!!" Ratu melambai ke arah Putri

.....

Putri menggandeng 2 plastik besar berisi tumpukan buku di kedua tangannya

Sudah 3 jam dia berada di toko buku tadi, disana semua masalahnya seakan lenyap... tidak ada yang memarahinya, tidak ada yang menyuruhnya.

Buku-buku itu menyambutnya dengan hangat, membawanya lari dari kejamnya dunia nyata menuju indahnya dunia fantasi.

Terkadang Putri merasa bahwa hidupnya adalah sebuah cerita tapi semakin dia besar dia mulai sadar...

Tidak akan ada laki-laki yang membawanya keluar dari penderitaan
Tidak akan ada Pangeran yang mengubahnya
Tidak akan ada bangsawan yang menanyakan keadaannya
Tidak ada CEO muda yang datang melamarnya

Yang ada hanya buaya, babi, dan anjing

"Well you have to life a hard life to become something special... i guess"

ATAKORAKA [JAN 2022]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang