CHAPTER 10

115 59 49
                                    

"Abis berantem sama Erwin?"

"Engga kok..."

"Terus kenapa meluk gue?" Ratu mengusap pucuk kepala Putri hangat

Putri menggigit bibir bawahnya
"Engga lagi kan!"

Ratu hanya menghela napas dan membuka lengannya lebar-lebar
"Udah sini!"

Putri tersenyum kecil lalu kembali masuk kepelukan Ratu

"Gue gatau masalahnya apa, tapi gue harap pelukan gue bisa buat lo tenang."
Ucap Ratu sambil mengusap-usap rambut adiknya itu.

Putri hanya tersenyum miring
'Andai lo tau ra...'

...

"Put! Putri!"

"Apasih?"

"Gue demam!"

"Gue ga peduli."

"Serius ah elah!" Ratu mengerucutkan bibirnya.

"Gausah sok imut," Putri beranjak ke tempat tidur Ratu, "lah beneran!"

"Lo pikir gue bohong?" Ratu memandang Putri dengan mimik terkejut yang dibalas cibiran Putri.

"Yaudah sih, tunggu gue ambilin air sekalian ngasih tau mama."

Putri berlalu keluar kamar, dia mengambil cangkir lalu mulai memasukkan gula dan teh yang diakhiri dengan siraman air panas.

.

"Nih!" Ucap Putri sambil memberi Ratu segelas teh.

Ratu tersenyum menatap gelas teh di tangannya, beralih menatap Putri, senyuman Ratu semakin melebar.

"Kita beneran kembar ya!"

"Engga kok! Kita cuma zigot yang tetanggaan waktu di rahim! Udah 16 tahun Ratu!"

"Maksud gue engga gitu goblok!"

Putri bodoh! Kan maksudnya bukan begitu, dia hanya senang karena mereka bisa sakit di waktu yang berdekatan.

"Gue seneng kita sakit..."

"Baru tau gue demam juga ngimbas ke otak."

Putri menepuk kepala Ratu, "Ada otak tidak? Gaada!"

Yeet

"SAKIT TAU!" Putri mencoba berdiri setelah didorong jatuh menggunakan bantal, "Btw mama pergi, jadi gue belum bilang."

Kring kring

"Halo?"

"Bisa-bisanya nada dering lo masih lonceng sepeda!"

"Brisik gue lagi nelpon!" Ratu sedikit menjauh kan ponselnya sambil mendeathglare Putri.

"Bla bla bla!" Putri naik ke tempat tidurnya dan kembali tenggelam ke dunia buku bacaannya.

"ASTAGA GUE LUPA!"

'Berisik'

"GIMANA DONG INI?"

'Ini anak makan apasih? Toa demo?'

Ratu terdiam beberapa menit setelah selesai bicara di telepon. Putri sudah tidak lagi memperdulikan Ratu, dia sudah asik dengan dunia barunya.

"Lo cepet ganti baju!"

"Hah?"

"Ganti baju!"

"Buat apa? Heh!" Putri membulatkan matanya karena sekarang Ratu dengan bebasnya menarik paksa baju Putri.

"Gantiin gue pergi ke acara ultah Alex!"

"Kenapa sih temen lu sering banget ultah?!" Tanya Putri sambil terus berusaha menjauh dari Ratu yang masih mencoba membuka bajunya.

"Lo tanya aja sendiri ke mamanya!"
Ratu lelah dan duduk disamping Putru

"Ogah!"

Mana mau Putri pergi kesana tanpa Ratu, dia bahkan tidak diundang, bagaimana dia kesana?

"Ratu dengerin gue!"

"Dateng plis!" Ratu menyatukan kedua tangannya memohon kepada Putri

"Gue ga tau Alex siapa!"

"Alex pacarnya Asha!"

'Siapa lagi itu tuhan?' Putri makin stress

"Ratu sayang dengerin gue! Sekali aja gausah datangin pesta orang, Sekali aja!"

"Ga enak dong! Dia udah capek ngundang masaan gue ga dateng!"

Putri terdiam sebentar, dia sudah memprediksi apa yang bakal terjadi.
Mulai dari semua orang yang menanyai Ratu padanya lalu mulai mengacuhkannya dan akhinya dia akan berdiri di dekat stan makanan sambil termenung ingin pulang.

"Enggak! Nanti banyak yang nanyain lo lah, abis itu gue bakal jadi nyamuk!"

"Nakia, Laila, dan yang lain juga bakal datang kok, Erwin juga..."

Lebih gawat! Sekarang dia 100% tidak ingin datang kesana. Bahkan walau dia di gaji sekalipun!

"Nah itu! Gue berantem sama Erwin jd ga bisa dateng."

Keadaan hening sebentar...

"Nyamar aja jadi gue!" Mata Ratu berkilauan saat dia menyampaikan ide luar biasanya.

"Iyasih gue mirip sama lo! Tapi tinggi kita, cara bicara, tingkah kita kan bed-!"

"Jadi nanti lo datang atas nama gue!
Gue ga kasih tau siapapun kok kalau gue sakit!"

"DENGERIN GUE DONG!"

"Put!" Ratu mencengkram kedua bahu Putri. "Sekali ini aja, gantiin gue... hiks Kalau bisa g-gue udah pergi sendiri, gue j-juga ga mau hiks ngerepotin..."

Putri mengacak rambutnya frustasi,
air mata Ratu adalah kelemahan terbesarnya.

"Iya iya! Udah jangan nangis!"
Putri mengambil sekotak tisu dan menyerahkannya pada Ratu.

"Gue bakal kesana... sebagai Ratu!"

ATAKORAKA [JAN 2022]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang