CHAPTER 4

143 113 28
                                    

"Pagi anak-anak bapak!"

"Pagi pak!"

"Oke sebelum kita mulai ketua kelas pimpin doanya!"

"Marilah kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing! Berdoa mulai!" Perintah Erwin

"Amin, berdoa selesai!"

"Ada yang absen ketua?"

"Putri demam pak, tadi juga sudah izin ke piket."

"Baiklah hari ini kita akan belajar bermain soft ball, softball adalah ..................--- Sudah paham semua? Ada pertanyaan?"

"Engga pak!"

"Kalau gitu kita langsung praktek!"

...

Sudah 1 jam sejak mereka mulai bermain soft ball, matahari mulai meninggi membuat baju mereka basah karna keringat tapi mereka masih punya sisa setengah jam permainan lagi.

"Giliran siapa sekarang!!?"

"Gue!" Ratu berdiri dari tanah dan mulai membersihkan sisa-sisa tanah yang menempel di celananya dibantu Nakia

"Nih!"

Ratu memegang tongkat softball ditangannya dengan perasaan tegang

'Anjir kalo gue mati kena nih bat gimana ya?'

"Kenapa ra?" Erwin mendekat ke arah Ratu. "bukan gitu cara megangnya" Erwin kemudian menuju ke belakang Ratu dan mengarahkan tangannya.

"Yang tangan kanan letak disini!"
Tangan Erwin dengan bebas menyentuh tangan Ratu.

Yah mereka sudah berteman dari kecil
permainan pegang-pegangan ini sudah sering terjadi, jadi baik Ratu dan Erwin sudah terbiasa.

Berbeda dengan teman sekelas mereka yang melihat pemandangan hampir pelukan itu dengan arti yang lain.

"Dah sekarang mulai deh!"

Erwin berjalan meninggalkan arena pemain ke arah teman-temannya yang sedah meneduh di bawah pohon.

"Adeknya sakit kakaknya pun jadi ya win?" Fatih menepuk pundak Erwin setibanya Erwin didekatnya

"Sekarepmu!"

...

Bola pertama tidak berhasil Ratu pantulkan, kini semangat sudah membara ingin cepat-cepat istirahat di bawah rindang pohon. Suara semangat dari teman setimnya mulai menjadi-jadi.

Lemparan kedua dilempar

bugh

"Lari!!"

Ratu berlari sekuat tenaga tapi bolanya tadi tidak terlempar jauh sehingga tim lawan dengan cepat mengerubunginya.

"Baru juga gue maen masa udah kalah sih?!" Ratu tetap berlari menghindar bola, sambil terus mengeluh.

...

"Erwin lo enggak nengokin Putri di kelas?"

"Iya rencananya abis ini!" Cicit Erwin acuh, matanya masih sibuk mengikuti gerakan Ratu di lapangan sana.

...

Kiara melempar bola ke arah Ratu yang berhasil dihindari olehnya... tapi

Buakk

Seseorang dari penjaga belakang melempar bola agar kembali kelapangan tapi sayangnya bola itu pas mengenai muka Ratu.

"Ratu!!"

Semua orang mengelilingi Ratu

Erwin menepuk-nepuk pipi Ratu

Nihil tidak ada respon sama sekali

Cairan merah pekat mulai keluar dari hidung dan pelipis Ratu yang tergores

"Lo mau kemana?"

"Mau bawa Ratu ke UKS lah!" Erwim sudah menggendong Ratu ala bridal style

"Lah tadi lo mau nengokin Putri di kelas, lagian kan disini banyak laki-laki!" Ingat Fatih

"Putri palingan lagi tidur, kalau gue kekelas nanti dia kebangun, udah gue duluan..." Erwin mengangkat Ratu dan pergi menuju Uks diikuti Nakia dan Laila.

...

Putri tersentak dari tidurnya
Baju sekolah miliknya sudah basah oleh keringat

'Panas!' Putri mengelap peluh didahinya. Rasa pusing dikepalanya semakin menjadi jadi

'Apa gue ke uks aja kali ya?'

...

ATAKORAKA [JAN 2022]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang