part 12 - kehilangan.

2.4K 26 4
                                    

jam sudah menunjukan pukul 22.45 WIB.
seharusnya fendi pulang lebih awal, tetapi karna pekerjaan yang diberikan oleh seniornya membuat ia harus pulang terlambat. sudah seminggu fendi lembur di kantor, keadaannya pun kurang memungkinkan jika dia membawa mobil. alhasil ia memesan taxi online, saat di perjalanan fendi terjebak kemacetan padahal biasanya jam segini itu lalu lintas sedang longgar-longgarnya karna berhubung hari ini weekday. fendi pun berusaha mencari tahu penyebab kemacetannya, dan ternyata...

"pak di depan ada kecelakaan tunggal, apa kita puter balik aja cari jalan pintas?" tanya sang supir.
"boleh pak, tapi nanti mampir di toko kue sebentar ya" jawab fendi.

tak lama mereka pun sampai di toko kue tepi jalan, segera fendi memasuki toko mencari cake untuk maria karna seingatnya akhir-akhir ini maria selalu memakan makanan yang manis-manis. setelah selesai memilih fendi pun bergegas membayarnya dan langsung menuju mobil. tetapi langkahnya terhenti karna ia mendapatkan satu panggilan telfon dari maria.

"halo sayang, ada apa? aku lagi dijalan pulang nih dikit lagi sampe. kamu butuh sesuatu?" tanya fendi langsung.
"halo dengan saudara fendi?" jawab seseorang dari balik telfon.
"iya dengan saya sendiri, ini siapa ya? kenapa handphone pacar saya bisa sama mba?"
"maaf pak, sebelumnya saya dari rumah sakit brawijaya kebetulan pacar bapak mengalami kecelakaan dan langsung dilarikan ke rs kami. mohon bapak segera datang agar kami bisa melakukan tindakan secepatnya. terimakasih"

fendi yang mendengar ucapan perawat itu pun langsung diam mematung, entah ada apa dengan otak dan saraf-sarafnya. rasanya seperti mati rasa. ia kalut. bagaimana bisa maria kecelakaan? dan kenapa dia bisa kecelakaan?

lamunan fendi pun dihentikan oleh sang supir, ia bertanya apa fendi baik-baik saja? kemudian fendi langsung meminta sang supir untuk membawanya ke rumah sakit. saat di perjalanan fendi terlihat sangat gusar, matanya sudah berlinang air mata, yang ada di fikirannya hanya maria. maria yang ia sayang, yang ia cinta, maria yang sangat ia jaga, yang sekarang sedang mengandung anaknya. betapa bodohnya fendi bisa membiarkan maria terluka, sampai-sampai ia mengalami kecelakaan.

sesampainya di rumah sakit fendi langsung bergegas mencari keberadaan maria. ia pun langsung dihampiri oleh perawat yang tadi menelfonnya, fendi pun diantar keruangan dokter yang menangani maria.

"pak fendi ya?"
"iya dok, bagaimana keadaan pacar saya?"
"keadaan ibu maria kurang baik pak, harus segera dilakukan operasi. jika tidak kita akan kehilangan bayinya"
"lakukan dok saya mohon lakukan apapun untuk menyelamatkan maria dan anak kami"

setelah berbincang dengan dokter fendi pun langsung diarahkan ke ruang administrasi untuk menyetujui tindakan operasi dan menyelesaikan semua biaya administrasi tersebut.

*****

'bagaimana keadannya?'
'sangat memprihatinkan tuan, saya rasa itu sudah cukup untuk membuat tuan muda kembali lagi'
'baiklah selesaikan sebersih mungkin, jangan tinggalkan jejak sedikitpun'

*****

fendi sedang duduk di pojok kantin rumah sakit, fikirannya melayang-layang. rasanya dunia tidak berpihak padanya. saat ia mencoba untuk mengembalikan keadaan dia dan maria, tuhan memberikan cobaan yang sangat berat.

keadaan maria sangat kritis begitu pun bayi yang ada dikandungannya. semua kenangan-kenangan maria dengannya berputar secara nyata di kepala fendi. bayangan yang sudah ia bangun berdua untuk segera menikah setelah maria melahirkan kini terasa fana.

fendi pun bingung bagaimana ia bisa melunasi biaya rumah sakit ini, dan kehidupan setelah ini. tabungannya kali ini benar-benar habis tidak ada yang tersisa. sedangkan biaya rumah sakit baru terbayar 50%. tidak ada yang bisa ia harapkan dari perusahaan tuan rolli, karna dia baru bekerja disana belum ada loyalitasnya.

tanpa disadari greta sudah berada di samping fendi. fendi lah yang mengabari greta untuk datang menemaninya. fendi sedang tidak baik-baik saja, dia membutuhkan teman untuk menemaninya berbicara, dan menghiburnya. tentu saja greta sangat bersedia jelas itu adalah peluang untuknya merebut fendi dari maria.

setelah greta menenangkan fendi dan mencoba memberinya bantuan dana sebagai solusi, namun fendi menolaknya dengan alasan ia tidak mau berhutang budi kepada greta. greta pun tidak bisa memaksakan jika fendi tidak mau toh dia hanya memberikan solusi.

lalu fendi bergegas meninggalkan kantin untuk menemani maria yang sedang melakukan operasi, operasi sudah berlangsung 3 jam dan belum ada tanda-tanda akan selesai. sedangkan greta pergi ke toilet.

*****

'halo om?'
'ada apa greta? ada masalah?'
'ga ada ko om, kayanya om sama tante harus kesini deh. aku ga tega liat fendi om. dia juga butuh banget dana untuk biaya rumah sakit, aku udah coba kasih dia saran buat pake uang aku dia ga mau om. tolong ya om tolong fendi'
'iya nanti om ajak tante buat dateng kesana, kamu tetap disana ya jangan tinggalin fendi karna cuma itu satu-satunya cara supaya fendi bisa nerima kamu'
'baik om, terimakasih greta tunggu ya'

*****

saat fendi dan greta sedang menuggu di depan ruang operasi, orang tua fendi datang. awalnya fendi terkejut tetapi greta langsung memandang fendi dengan isyarat bahwa dia meminta maaf. fendi hanya bisa pasrah karna mereka sudah ada disini.

ibu fendi langsung memeluk anaknya. ia sangat khawatir dengan keadaan fendi, walau dia lebih khawatir dengan kondisi maria. bagaimana pun maria tetap ibu dari anak fendi kelak. berbeda dengan sang ayah yang jelas-jelas ingin memisahkan fendi dengan maria. ia melakukan segala cara sampai membuat mari kecelakaan.

yaaa, kecelakaan itu adalah ulah sang ayah. dia sudah kehabisan cara dan hanya ini satu-satunya cara agar fendi mau melepas maria. ntah karna maria meninggal dunia atau karna fendi membutuhkan biaya dan membuat kesepakatan dengan sang ayah. licik. adalah gambaran ayahnya.

*****

operasi pun akhirnya selesai dan maria masih membutuhkan banyak perawatan. begitu pula dengan sang bayi karna dia lahir begitu cepat sebelum waktunya keluar, ia juga membutuhkan perawatan lebih.

dan saat ini lah sang ayah beraksi. dia mendekati fendi mencoba berbicara berdua, untuk membuat kesepakatan.

"fen, daddy tau kamu sedang kesulitan. tadi ayah memaksa greta untuk menceritakan semuanya"
"fendi tau daddy punya maksud lain, tidak perlu berbelit dad. apa yang daddy inginkan?"
"daddy ingin membuat kesepakatan, dan menurut daddy ini sangat menguntungkan buat kamu" tutur sang ayah "daddy akan membiayai semua biaya rumah sakit maria dan juga anaknya, dan begitupun kehidupannya setelah keluar dari rumah sakit ini. daddy akan menanggung semuanya. asalkan kamu meninggalkannya dan menikah dengan greta"

fendi bimbang, disatu sisi ia tidak ingin meninggalkan maria apalagi sekarang mereka mempunyai buah hati. tetapi disisi lain dia membutuhkan uang untuk biaya rumah sakit dan kebutuhannya setelah keluar dari sini bersama maria dan anaknya. jika ia meninggalkan maria, kehidupan maria sudah terjamin karna sang ayah akan membiayai semuanya. tapi jika dia tidak meninggalkan maria bagaimana dia bisa melunasi biaya rumah sakit dan kehidupan setelahnya?

"bagaimana? semua keputusan ada ditanganmu. jika ingin membuat maria dan anak kalian hidup lakukan lah sekarang saat maria belum sadar karna ini jauh lebih mudah dibanding saat maria sudah siuman"

///

mau upload foto ga bisa icloud ku penuh:( so bad

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bitch Since BirthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang