9. The Secret of Wall

6 0 0
                                    

Mungkin dibalik kebetulan dari takdir yang indah, ada sebuah luka yang pernah tertoreh di masa lalu.


Invisible Thread
9. The Secret of Wall





Langkah pelan namun terasa begitu pasti memasuki setiap ruang yang masih gelap itu. Chanyeol menyalakan mode inframerah pada kaca matanya. Kemudian berjalan menyusuri rumah super mewah itu. Langkah lamban sambil mengamati setiap detailnya.

Rapi adalah kesan pertama yang Chanyeol simpulkan. Desain modern yang girly. Di tata sedemikian rupa dengan perabot yang sudah jelas bukan sesuatu yang murah. Semua itu dia tahu karena seorang di lain tempat terus membuatnya memutar bola mata jengah. Entah bagaimana caranya dia bisa mengenali hanya dengan melihatnya saja.

"Orang tua angkatnya, mereka cukup kaya?" tanya Chanyeol sambil memindai beberapa pajangan yang tertata di beberapa bagian.

"Ayah angkatnya adalah direktur Myeonju Hospital dan ibu angkatnya adalah aktifis perlindungan wanita dan kaum disabilitas." Suara di earbud-nya akhirnya mengatakan sesuatu yang bagus selain berteriak karena benda-benda di rumah itu.

Tangan Chanyeol meraih sebuah bingkai foto yang menampakkan potret seorang gadis dan pemuda di sebelahnya. Pemuda itu memakai seragam toga lengkap, sementara di sebelahnya seorang gadis sedang tersenyum membawa buket besar bunga lily.

"Dia memiliki kekasih?" ujar Chanyeol teramat pelan.

Hening sejenak sebelum sebuah jawaban mengudara, "Byun Baek Hyun. Dia anak pertama Byun Baek Hoon dan kakak angkat Shin Ye Rin. Kepala bedah Myeonju Hospital."

"Jadi mereka bersaudara?"

"Hanya angkat," koreksi Lay, "Mereka mungkin bisa menikah sekarang. Wae? Kau merasakan suatu ketertarikan?"

Chanyeol meletakkan bingkai itu kembali, tanpa mau sibuk menjawan pertanyaan tidak penting Lay. Dia bahkan bisa menebak bagaimana wajah Lay sekarang.

Pria itu kembali melangkah lebih jauh. Dia tidak menemukan apapun di kamar tidur. Gadis itu cukup rapi menurutnya. Semua tertata begitu baik.

Ruang yang bersebelahan dengan kamar tidur memiliki pintu geser berbingkai kayu dan kaca tembus pandang yang di tutup tirai putih berbordir bunga sakura merah muda.

Sebuah rak besar berisi berbagai macam buku berdiri kokoh menyambut seorang ketika memasukinya. Singel sofa berwarna merah muda terletak di sebelah kanan dengan sebuah meja kecil dan standlamp.

Sementara di sisi kiri rak terdapat set meja kerja. Tidak ada yang mencurigakan. Semua berkas di atas meja rata-rata adalah data pasien rumah sakit, buku tebal yang berisi petunjuk operasi jantung dan beberapa catatan tidak penting.

"Apa ada orang dewasa yang membuat note seperti seorang anak kecil," ujar Chanyeol begitu pelan.

Namun, ketika dia berniat melangkah keluar sesuatu menarik tubuhnya untuk berhenti. Sebuah foto yang entah jatuh dari mana terinjak oleh kakinya. "Min Ki Young?"

Chanyeol membalikkan tubuh. Tepat di belakang meja kerja terdapat satu sekat lipat berbahan kayu ringan dengan gambar pemandangan musim semi.

Dia menyingkapnya. Sekat itu menutup satu tembok yang telah diubah layaknya dinding informasi, hampir mirip dengan miliknya. Yang membedakan adalah keberadaan beberapa potret orang-orang yang cukup terkenal.

Beberapa mantan target Chanyeol juga ikut andil di sana. Lembar-lembar koran lama yang memberitakan tentang kematian seorang perwira polisi dan kebakaran sebuah gedung.

Invisible ThreadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang