11. Another Secret

6 1 2
                                    


Tanpa kau sadari dunia asing itu mulai membawamu jauh pada sebuah takdir yang menyakitkan.

Kau hanya harus menjalaninya sampai bertemu kata "FINISH".

Lalu setelah kau menemukannya. Akankah kau bisa kembali pada kehidupanmu sebelumnya?

Jika di sana kau juga akan menemukan takdir lain yang harus kau cari tanda "FINISH"-nya juga.




Invisible Thread
Part 11 : Another Secret




Langkah panjang dua orang dengan pakaian putih khas dokter itu menyusur lorong yang akan membawa mereka pada ruang ER. Wajah mereka tampak penuh khawatir.

Mata Ji Soo menangkap seorang yang dia kenali sedang menemani anak perempuan kecil menikmati susu kotak.

"Seonsaeng-nim." Se Jeong berdiri ketika merasakan seorang tergopoh berjalan ke arahnya.

"Bagaimana dengan Shin Ye Rin? Apa dia terluka?" Ji Soo bertanya dan dijawab gelengan kepala Se Jeong.

Ada rasa lega menyeruak dalam diri Ji Soo maupun Baek Hyun yang berdiri tidak jauh darinya.

"Bagaimana keadaan Dokter Kim?" Lagi-lagi Ji Soo yang bertanya. Baek Hyun memilih diam. Menyimak obrolan Ji Soo dan Se Jeong.

"Dia mengalami luka tusuk di lengannya dan sedang menjalani operasi."

Ji Soo menghembuskan nafasnya kasar. Tanpa aba-aba memutar kepalanya demi memberikan tatapan tajam nan mematikan pada Baek Hyun di belakangnya. "Bukankah ini terlalu keterlaluan. Bagaimana bisa kau menugaskannya pada tempat berbahaya seperti itu." Ji Soo mengutarakan protesnya.

Baek Hyun tidak menjawab, memilih berjalan ringan mendahului Ji Soo untuk masuk ke ruang ER.

Umpatan kesal Ji Soo layangkan. Pria itu karena Baek Hyun tampak sangat tidak peduli. Padahal pria berparas rupawan itu sempat sangat panik karena mendengar dokter Yoon terluka ketika menangani keluarga pasien yang mengamuk.

"Bukankah kemapuan aktingnya sangat hebat? Ada apa dengan wajah panik yang aku saksikan tadi. Dia kembali menjadi es." Mata tajam Ji Soo masih menatap punggung Baek Hyun. Dia bahkan sama sekali tidak memelankan suaranya. "Ye Rin benar baik-baik saja, bukan?" lanjutnya menatap Se Jeong untuk meminta jawaban baik.

Se Jeong menatap lamat, kemudian mengangguk lagi. "Ada seorang pria yang membiarkan dirinya terluka untuk melindungi dokter Shin. Sekarang, dokter Shin sedang mengobati lukanya."

"Se-orang pria?"

.

.

.

Mata gadis itu mengerjap gugup, kemudian berdehem. Tangannya mulai membersihkan peralatan yang tadi dia gunakan.

"Kau harus membersihkannya setiap hari. Ganti kapas setidaknya sehari sekali. Aku akan meresepkan antibiotik," kata Ye Rin tanpa mau memandang mata pria itu.

Ye Rin sendiri tidak mengerti, jantungnya terasa sakit dan berdetak cukup kuat tidak seperti biasanya. Seperti ada seorang yang memalu di sana. Selagi memberekan peralatan, dia menepuk bagian dadanya. 'Tidak bisakah kau lebih tenang? Tenanglah.' Sebuah mantra yang terus dia rapalkan selama acara menenangkan diri.

Ye Rin berbalik, merasa tidak ada tanggapan apapun. Ye Rin mengira pria itu pergi selagi dia menenangkan diri. Nyatanya tidak. Pria itu masih duduk di atas tempat tidur, memperhatikan segala kegiatannya. Membuat Ye Rin semakin salah tingkah, ya... Itu cukup gila, bukan? Dia bahkan tidak mengenal pria dengan mata sayu itu. Pria tinggi itu hanya seorang pria asing yang tidak sengaja menyelamatkannya dari luka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Invisible ThreadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang