13. Ketakutan

10.8K 1.2K 142
                                    

•••

"Taehyun-ssi, apakah Byun Daepyonim sudah menghubungi kita kembali?" Jungkook bertanya pada sang sekretaris saat berjalan di koridor perusahaannya setelah menghadiri rapat beberapa saat yang lalu.

"Ya, pihak Byun Corp sudah menghubungiku kembali, Tuan. Dan keputusannya, lusa anda harus segera berangkat melihat lokasi proyek bersama Byun Daepyonim ." Papar Taehyun menjelaskan selaku sekretaris yang menyusun jadwal sang atasan.

Jungkook pun menghentikan langkahnya secara mendadak, langung memutar balik ke belakang menghadap sang asisten yang berdiri tepat di belakangnya.

"Berapa hari aku harus pergi, Taehyun-ssi?"

" Sekitar 3 hari, Sajangnim."

"Apakah perjalanan kali ini tidak bisa di gantikan dengan yang lain saja?" Jungkook bertanya.

Sekretaris itu menggelengkan kepala pelan. "Byun Daepyo, ingin anda yang melihat langsung bersama dengannya. Itu pesan yang disampaikan sekretaris beliau padaku, Tuan."

Jungkook menghelas nafas kasar. Langsung teringat dengan putra kecilnya yang berada di rumah. Selama 3 hari meninggalkan bayinya di rumah, terkesan sangat menurutnya sekarang. Seketika ia memikirkan Jungeun yang nantinya akan ditinggal oleh siapa di rumah selain Han Ahjumma. Ingin mempercayakan anak mereka pada Eunbi? Entah kenapa Jungkook kurang yakin karena melihat sikap sang istri yang seperti kesetanan saat melihat putra mereka.

Namun juga tidak mungkin hanya meninggalkannya bersama dengan Ahjumma. Beliau hanya seorang asisten rumah tangga. Tugas utamanya bukan untuk mengurus Jungeun sebenarnya.

"Baiklah, terima kasih Taehyun-ssi. Tolong siapkan segala berkasku untuk dibawa ketika survey lapangan nanti." Perintah Jungkook dengan sopan pada sang sekretaris.

"Siap laksanakan, Sajangnim."

Langkah Jungkook terhenti tepat di depan pintu kayu ruang kerja Eunbi. Menarik nafas lalu membuangnya pelan terlebih dahulu sebelum mengetuk pintu yang tertutup rapat itu.

Pada ketukan pertama sudah terdengar suara Eunbi yang menyahut dari dalam dan mempersilahkannya untuk masuk.

"Apa kau sedang sibuk, Eunbi?" Tanya Jungkook saat dirinya sudah berada dalam ruangan kerja sang istri.

"Menurutmu? Kau tak lihat dengan matamu itu!?"

"Maaf ya, kau harus sibuk dan jadi banyak kerjaan seperti ini setelah kembali bekerja." ucap Jungkook tak enak dengan maksud untuk berbasa-basi terlebih dahulu sebelum menyampaikan maksud kedatangannya ke ruangan milik Eunbi.

"Ada perlu apa? Tak usah bertele-tele." Sanggah Eunbi yang melihat gelagat aneh Jungkook saat masuk kedalam ruangannya.

"Say—maksudku Eunbi. Kedatanganku kemari ingin membicarakan sesuatu padamu."

"Tentang?" sahut Eunbi ketus menghentikan kegiatan mengetiknya sebentar, lalu melirik kearah Jungkook yang berdiri tepat di samping meja kerjanya.

"Aku harus pergi keluar kota untuk beberapa hari," Jungkook mulai menjelaskan maksud kedatangannya keruangan Eunbi.

"Lalu?" Respon singkat Eunbi pula dengan malas-malasan. Bahkan ia menyandarkan tubuhnya kesenderan kursi kerjanya.

"Sayang, aku titip Jungeun ya? Tak lama, hanya beberapa hari."

"Sayang dengkulmu. Kau fikir aku baby sitter anakmu,huh?!" Tolak Eunbi langsung tanpa memikirkan perasaan Jungkook sedikit pun yang selalu terdiam saat Eunbi menyumpah serapahinya. "Kau titipkan saja pada orang lain, aku tak mau. Dan kenapa harus aku?"

THE SCAR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang