****
Jungkook yang saat ini sedang mengangkat Eunbi menuju kamar wanita itu, sama sekali tak memperdulikan Eunbi yang bermain-main di atas ceruk leher jenjangnya, menggigit dan menjilat. Hingga meninggalkan bekas kemerahan di lapisan kulit seputih susu itu.
"Jungkook, sentuh aku. Aku tidak tahan!" Pinta Eunbi menahan gejolak nafsu yang mulai merambat keubun-ubun. Hanya karena segelas coklat panas, ia harus rela menjatuhkan harga diri yang selama ini ia junjung tinggi di depan Jungkook agar pria itu mau menyentuh dan menghentaknya hingga titik terdalam tubuhnya.
Eunbi pun hanya terlentang pasrah di atas ranjang besar kamarnya dengan Jungkook yang tengah bekerja menggerayangi setiap inci tubuh putihnya. Mereka telah sama-sama melepaskan pakaian yang melekat di tubuh keduanya. Tubuh polos tanpa busana saling bersatu di bawah cahaya lampu temaram kamar tersebut. Menghadirkan suara ringisan serta desahan kenikmatan yang memenuhi ruangan kamar bercat putih itu saat tubuh seorang wanita terhentak keras karena pergerakan dari seorang pria yang mengukungnya.
"Kau cantik, Eunbi. Sungguh, aku tak bohong." Puji Jungkook di sela-sela kegiatan panasnya bersama dengan sang istri. "Istriku cantik sekali," lagi Jungkook melontarkan satu kalimat pujian untuk wanitanya yang memejamkan mata menikmati setiap sesi permainan panas mereka.
Eunbi melupakan satu fakta, jika ia kini tengah hidup dengan serigala berbulu domba. Licik, masih sama dengan Jungkook yang dulu saat pria itu menghancurkan hidup Eunbi hanya dalam satu malam.
Dan Jungkook sendiri pun hanya menikmati apa yang sudah seharusnya menjadi hak nya. Tidak salah bukan? Jungkook milik Eunbi, dan begitu pun sebaliknya. Eunbi milik Jungkook saat mereka sudah resmi menikah beberapa bulan yang lalu, walau hanya atas dasar rasa tanggungjawab Jungkook. Hubungan mereka tak salah, yang salah hanyalah awal dari terjalinnya hubungan ini.
"Ja-e, a-ku le-lah," tanpa sadar Eunbi menyebutkan nama yang tak seharusnya ia sebut saat tengah bersama dengan Jungkook. Bukan hanya bersama saja. Tapi sedang dalam keadaan bercinta.
"Aku bukan Jaehyun, aku Jungkook! Choi Jungkook, Eunbi-ya." Gumamnya lirih dengan lengguhan yang tertahan. Jujur saja rasanya hati Jungkook sakit sekali ketika mendengar Eunbi salah dalam memanggil nama.
Hubungan istri dan mantan sahabatnya kembali terjalin ketika Jaehyun kembali datang pada Eunbi sambil meminta maaf atas kesalahannya dulu. Membuat Eunbi pun kembali luluh dan pada akhirnya kembali menerima Jaehyun tanpa memikirkan perasaan Jungkook yang telah menjadi suaminya.
Jungkook tak bisa berbuat banyak untuk mencegah Eunbi. Tidak ingin mengambil langkah yang salah, demi putra kecil mereka. Jungkook tak ingin sang putra memiliki kehidupan yang sama dengannya. Tidak memiliki ibu disaat ia masih sa-ngat membutuhkan sosok itu.
Jungkook pun akhirnya menyelimuti tubuh polos Eunbi yang tertidur lebih dulu. Setelah kegiatan panas mereka yang baru selesai sekitar 5 menit yang lalu.
Dari posisi menyamping, Jungkook dapat menatap lekat wajah kelelahan Eunbi yang terpejam dengan bibir merah yang tampak sedikit membengkak.
"Aku tak apa jika kau membenciku, sayang." Gumam Jungkook lirih tepat di depan wajah tidur Eunbi. "Tapi, tak bisa-kah kau hanya menganggap Jungeun sebagai anakmu dan menyayanginya juga?" Jungkook pun kembali bergumam, "aku hanya tidak ingin kau pergi meninggalkan putramu dan membiarkannya hidup tanpa pelukan dari seorang ibu, sayang." Jungkook menjeda sebentar sebelum kembali melanjutkan kalimatnya. "Dan apakah kau tahu Eunbi? Jika sebenarnya putra kita merupakan anak yang istimewa."
Saat Jungkook berbicara satu arah dengan Eunbi yang tertidur. Disitulah Jungkook kembali mengingat perkataan dokter saat ia membawa Jungeun menemui beliau seminggu yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SCAR ✔
Fiksi Penggemar[SELF PUBLISHING] Tentang perjuangan Choi Jungkook untuk mempertahankan keutuhan rumah tangganya, sekaligus menebus sebuah kesalahan pria itu dimasa lalu. Berawal dari sebuah tragedi memilukan, dimana pria itu tanpa sadar telah melecehkan Lee Eunbi...