•••
"Selamat Jungkook-ssi, semoga kerja sama antara perusahaan kontraktor anda dengan perusahan kami berjalan lancar dan perencanaan mega proyek kita berjalan sukses. Presentasi anda tadi sangat memukau." Byun Daepyonim." selaku pemilik proyek besar tampak memuji hasil presentasi mengenai desain proyek yang ia menangkan melawan perusahaan mantan sahabat yang kini menjadi rival perusahaannya, Shin Jaehyun.
"Terima kasih anda sudah mempercayakan pembangunan proyek ini kepada perusahaan kami, Byun Daepyonim." Ucap Jungkook dengan membungkukkan sedikit badannya kearah pria yang lebih tua darinya itu.
"Aku tak sabar dengan progres selanjutnya dari desain anda, seorang arsitek tampan yang sangat berbakat." Puji Byun Daepyonim sekali lagi. "Ah, jika anda belum menikah, mungkin saya akan mengangkatmu menjadi menantu."
Jungkook hanya tersenyum dengan sopan menanggapi gurauan pemilik perusahaan besar itu.
"Byun Daepyo-nim," panggil seorang pria tampan lagi yang baru saja datang menghampiri Jungkook dan pemilik Byun's Co.L.td itu.
"Owh, Jaehyun-ssi." Balas Byun Daepyonim membalas sapaan pria berdimple itu yang sudah berdiri di samping Jungkook dengan senyum ramahnya.
"Sayang sekali aku kalah dalam presentasi kali ini melawan presentasi hebat Jungkook-ssi. Padahal aku sangat ingin terlibat dalam mega proyek kali ini, Daepyonim." ujar Jaehyun dengan raut kecewa yang dibuat-buat seraya berbasa-basi dengan beberapa makna yang tersirat dalam setiap ucapannya.
Byun Daepyo-nim terkekeh pelan. "Nah'kan, bahkan sesama pemilik perusahaan kontraktor saja memuji presentasi anda, Jungkook-ssi. Tak salah aku mempercayakan proyek perusahaan kali ini pada anda."
"Saya tidak sehebat yang tuan dan Jaehyun-ssi katakan." Jungkook berucap dengan rendah hati yang malah membuat sosok disampingnya meradang mendengar pujian yang terus tuan Byun berikan padanya.
"Baiklah-baiklah, aku permisi dulu. Sampai bertemu di kantorku Jungkook-ssi." Pamit tuan Byun pada kedua pemuda tadi yang masih bertahan dengan senyum ramah di bibir keduanya.
"Cih, kontrol ekspresi wajahmu itu. Kau tampak senang sekali, Kook." Imbuh Jaehyun tanpa memalingkan wajah kesamping.
"Tentu saja, memang presentasiku lebih baik dari milikmu. Wajar tuan Byun memilih perusahaanku dan mempercayakan mega proyek perusahaan padaku." Jungkook berujar membanggakan diri dihadapan Jaehyun dengan sangat tenang.
"Sombong sekali." Imbuh Jaehyun dengan nada menyindir dan sudut bibir terangkat sebelah. "Kau menang tender kali ini itu hanya keberuntunganmu saja. Jadi jangan terlalu tinggi hati, Kook!"
Jungkook tampak tenang dengan senyum simpulnya. "Wajar jika aku sombong. Membanggakan hasil kerja perusahaanku di depan pria sepertimu. Karena jujur saja, hasil desain yang dirancang oleh perusahaanku memang sangat sangat bagus. Lebih unggul dari pematangan konsep dan desain itu sendiri. Dan semua orang yang hadir dalam rapat ini pun berfikir dan mengatakan hal yang sama. Bukan begitu, Jaehyun-ssi?"
Jaehyun tertawa di paksakan dengan buku tangan yang langsung mengepal kuat di samping tubuhnya. Dalam rapat tender proyek kali ini, memang ia akui telah kalah dari Jungkook. Tapi tidak untuk yang satu ini. Jaehyun pun melirik sekilas kearah Jungkook. Kemudian merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel yang terus bergetar hebat tanda adanya sebuah panggilam masuk.
[My Honey is calling...]
Saat melihat layar ponsel miliknya. Jaehyun lantas tersenyum miring dan segera mengangkat panggilan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SCAR ✔
Fanfiction[SELF PUBLISHING] Tentang perjuangan Choi Jungkook untuk mempertahankan keutuhan rumah tangganya, sekaligus menebus sebuah kesalahan pria itu dimasa lalu. Berawal dari sebuah tragedi memilukan, dimana pria itu tanpa sadar telah melecehkan Lee Eunbi...