Ah.. sudah lah..
Sebaiknya aku menyerah..
Memang masih tersisa..
Meski hanya setitik..
Lampu jalan yang bersinar.
Tak menerangi hatiku dari kobaran kegelapan.
Menghempaskan sisa sisa perasaan..
Sudah hampir lenyap kemanusiaan..
Sudah memudar kehidupan..
Kembali hanyalah sebuah harapan berbaur hayalan.
Kenapa harus menyerah bahkan kau belum sampai kepuncaknya. Bagaimana bisa memikirkan lampu jalan ketika sinar bintang lebih terang, cukup untuk menerangi semua yg tak terlihat di matamu, aku khawatir saat itu kau sedang menutup mata. Bangunlah, tetaplah hidup meski akan tetap susah, disusahkan, dan menyusahkan. Kembalilah dengan harapan dan buat lah jadi kenyataan di saat kau pikir itu semua khayalan. Bangun, aku akan bikin kan kopimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Literacy
RandomSetiap kejadian pasti punya makna tersendiri, entah tentang waktu, cuaca, keadaan, situasi, orang terdekat, orang tersayang, teman, sahabat dan lainnya semua bisa di tuangkan dalam tulisan. Dari yang paling menyedihkan sampai yang paling menyenangk...
