02

28 5 0
                                    


Sunhee memasang headset ke telinganya. Lantunan lagu sang penyanyi ter-favoritenya tengah memenuhi gendang telinganya. Sangat lembut.

"Huh!"

"Ah, kkamchagia!" (Terkejut)

"Kau selalu saja terkejut!"

"Bagaimana tidak, bodoh? Kau selalu datang secara tiba-tiba!"

"Namanya hantu, pasti aku akan selalu datang dan pergi sesukaku. Lagian kenapa kau selalu mengataiku bodoh? Hah, memang hantu jaman sekarang sudah tidak ada harga dirinya!"

"Myunhee-ssi, bisakah kau tidak menggangguku dulu? Aku benar-benar stres sekarang ini."

"Kau stres? Kenapa?"

"Pelajaran."

"Ah, nee, aku bisa mengerti. Kalau begitu, aku akan ke perpustakaan saja. Selamat belajar Sunhee-ssi!" Lambaian tangan hantu perempuan itu adalah akhir pertemuan antara Sunhee dan Myunhee, si hantu.

Sunhee kembali melanjutkan perjalanannya menuju kekelas. Namun naas, di tengah perjalanan Sunhee di tabrak siswa.

'BRAK!'

"Ah!"

"Eoh? Joseonghamnida." (Saya minta maaf)

"Ah, nee gwaenchanayeo." (Ya, tidak apa-apa)

"Ah, sekali lagi maafkan aku."

"Ya, tidak masalah..."

Sunhee menatap ke arah siswa tadi. Tepatnya manik mata coklat itu. 5 menit saling menatap, membuat keduanya tersadar.

"Ah, aku pergi dulu. Annyeonghaseo" (sampai jumpa) ujar siswa itu sambil membungkukkan badannya sebagai salam perpisahan.

Cantik. Kata itu yang didengar Sunhee melalui telepati.

"Ada-ada saja dia..."

Sunhee kembali melanjutkan perjalanannya. Menelusuri koridor sekolah, hingga akhirnya sampai di kelasnya. Sunhee mendudukkan bokongnya di kursi dan melipat kedua tangannya dimeja, kemudian meletakkan kepalanya dan mulai memejamkan matanya.

Jangan kalian pikir Sunhee sedang tidur sekarang ini. Ia hanya ingin menenangkan pikirannya dengan mendengarkan lantunan suara bariton idolanya.

"Sunhee....~"

"Sunhee....~"

"Aish, hajjima Myunhee-ssi!" (Jangan)

Sunhee menoleh ke arah sumber suara. Namun itu bukan Myunhee, melainkan hantu nenek tua penjaga kelas itu. Tidak terlalu menakutkan bagi Sunhee.

"Eoh? Halmeonie? Waeyo?" (Nenek? Ada apa?)

"Cucuku, maaf sudah mengganggumu. Geundae, aku hanya ingin memberi taumu sesuatu." (Tapi)

"Mwoya?" (Apa?)

"Hati-hati jika kau bertemu dengan Sooyoung."

"Kenapa?"

"Dia ingin menjebakmu hari ini."

"Menjebakku? Kenapa?"

"Ntahlah, aku juga tidak tau. Tapi kau harus berhati-hati."

Us and Destiny [END | Belum REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang