Suasana rumah begitu hampa. Keduanya sedang melamun di ruang tv dan masih tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi. Kedua orang tua mereka, telah meninggal. Jika mengingat kenyataan itu dada keduanya sesak. Sangat sesak. Bahkan mereka belum melihat kedua orang tuanya saat itu.
FlashbackSetelah selesai acara dengan kolega ayah Jungkook, keduanya kembali ke hotel. Saat sedang menikmati waktu , dering telpon memecah keheningan. Ayah Jungkook langsung mengangkat telpon masuk itu.
"Ya, saya sendiri. Apa? Besok? Ah~ baiklah. Ya, akan saya laksanakan. Baik, sama-sama."
Ayah dan ibu merela segeraa beegegas pulang untuk mengemasi barang mereka pagi itu.
Selesai mengemasi barang, keduanya langsung menuju ke Busan.
Saat itu di Busan sedang hujan deras. Jalanan sangat licin, hingga ayah Jungkook tidak bisa mengendalikan mobilnya.
Kecelakaan pun terjadi. Mobil merela menabrak dua mobil di depan dan menabrak pembatas jalan.
Keduanya meninggal di tempat.
[Flashback end]
"Oppa..."
Jungkook seketika mengalihkan pandangannya ke adiknya.
"Ya, ada apa?"
"Apa ini mimpi? M-maksudku, aku tidak percaya ini semua."
Jungkook membalikkan badannya sepenuhnya ke Sunhee. Menggenggam kedua tangan dingin adiknya itu dengan erat.
"Ini bukan mimpi. Ini nyata." Pintanya.
"Oppa,"
"Ya?"
"Aku mengantuk,"
"Ayo ke kamar?"
Sunhee dan Jungkook bangkit dari duduk mereka kemudian pergi menuju kamar. Jungkook menyelimuti Sunhee dan beranjak ingin pergi. Sunhee menggenggam kembali tangan Jungkook Membuat Jungkook menghentikan langkahnya.
"Oppa, bisakah kau menemaniku? Tidur bersamaku disini."
"Tentu saja bisa," ujarnya seraya tersenyum.
Jungkook kembali ke kasur dan tidur di samping adiknya. Memeluk adiknya begitu erat, untuk memberikan rasa aman, nyaman, dan tenang.
"Oppa, dingin."
Jungkook semakin mengeratkan pelukannya pada Sunhee dan menimpa kaki Sunhee dengan kakinya.
"Sudah lebih hangat?" Tanya Jungkook yang langsung di anggukan pleh Sunhee.
***
Sudah sebulan sejak kematian kedua orang tua mereka. Kini Sunhee sepertinya semakin parah. Rasa kantuk yang tidak bisa di tahannya setiap hari membuatnya bahkan melewatkan jam sekolah.
Sunhee sering merasa sakit kepala berat, demam tinggi, dan leher kaku. namun ia tetap bersikap baik-baik saja di depan semua orang.
Seperti hari ini, Sunhee tidak masuk sekolah. Karema baru ini dia mengeluh sakit pada Jungkook. Jungkook tentu saja tidak mengijinkan adik kesayangannya itu untuk pergi ke sekolah.
Sunhee berniat untuk pergi ke dokter dan memeriksakan dirinya, setelah ia buat janji tadi dengan pihak rumah sakit melalui sambungan telpon.
Setelah ijin dari ahjumma Kang, Sunhee memakai mantel tebalnya dan syalnya, lalu ke rumah sakit drngan di antar paman Han.
KAMU SEDANG MEMBACA
Us and Destiny [END | Belum REVISI]
FanficWARN⚠ 1. BUKAN cerita penuh konflik 2.BUKAN cerita "uh ah uh ah, mpshhh, ahoy ahoy aselolay, bulgos, YD, NC, LGBT," atau sebagainya. 3. Maaf bila ada banyak typo bertebaran. 4. Suka? Vote dan komen. Tidak suka? Vote dan komen. 5. Cerita ini akan...