04

8 4 0
                                    

[Maaf kalo di part kali ini banyak typo bertebaran. Aku juga gak keberatan kalo kalian kasih krisar sama ceritaku. Happy Reading📖]

Jungkook berjalan mondar-mandir di depan ruang UGD sambil memijat pelipisnya. Ia tak menyangka jika Sooyoung akan berbuat hal yang sangat membahayakan nyawa seseorang.

'Tak lama dokter keluar dari ruang UGD. "Bagaimana keadaan pasien, dok?"

"Anda keluarganya?"

"S-saya temannya."

"Begini, teman anda mengalami patah di bagian tulang hidungnya. Itu sudah kami oprasi. Pelipis matanya juga terdapat robekan. Jadi untuk pemulihan, pasien harus di rawat inap.selama kurang lebih 1 minggu."

"Baiklah jika begitu. Dok, apa saya bisa lihat keadaannya sekarang?"

"Ya, tentu saja. Silahkan masuk dan saya akan memberikan resep obatnya dulu."

Jungkook masuk ke ruang UGD dan melihat Sunhee yang terbaring lemah disana. Jungkook duduk di samping ranjang Sunhee dan menggenggam erat jemari Sunhee. "Maaf..." satu kata yang keluar dari mukut Jungkook.

"Aku akan menyelesaikan ini. Sooyoung, aku jamin kau tidak akan bisa kabur. Kau----kau telah melukai adikku!!"

Jungkook kembali berdiri dan keluar dari ruang UGD. Raut mukanya tampak marah. Dengan tergesah-gesah Jungkook menaiki motornya dan melaju kencang menuju kantor ayahnya.

***

'BRAAK!'

Jungkook membanting pintu dengan wajah memerah. "Ada apa, Jung?" tanya pria paruh baya itu.

"Aku ingin Sooyoung di penjara!!" timpalnya pada sang ayah.

"Apa maksudmu? Sooyoung? Anak kolega appa?"

"Ya, dia sudah membuat Sunhee terbaring lemah di brankar rumah sakit!"

"Bagaimana bisa?!"

"Appa, jangan biarkan Sooyoung lolos. Aku ingin melihatnya mendekap di penjara!!" setelah mengatakan itu, Jungkook keluar dari ruangan ayahnya dan membanting kembali pintu. Mungkin setelah ini ayahnya akan mengganti pintu baru.

Jungkook kembali kerumah sakit dan menemui Sunhee yang masih tetap setia menutup matanya. Jungkook mendudukan bokongnya dikursi samping ranjang Sunhee. Menatap lamat-lamat wajah babak beluk adiknya.

"Maafkan aku yang terlambat menyelamatkanmu. Maafkan aku, Sunhee..." bibirnya bergetar. Tampak jelas penyesalan di wajahnya. Sebelum kesini Jungkook sudah menghubungi eomma sambungnya (ibunya Sunhee). Beberapa saat kemudian, pintu kamar terbuka dan menampilkan wanita paruh baya.

"Eomma..."

"Bagaimana keadaan Sunhee? Dia baik-baik saja, nak?"

"Dia hanya pingsan akibat obat bius yang di berikan dokter saat mengoprasi batang hidungnya tadi. Maafkan aku eomma, karena sudah terlambat menyelamatkannya."

"Tak apa, aku sangat bersyukur karena pelaku pembully-an itu tidak sampai mengurung Sunhee sampai esok hari."

"Tapi aku---aku tidak akan membiarkan Sooyoung bernapas lega begitu saja. Eomma tau? Sooyoung membully Sunhee karena mengira jika Sunhee adalah Yeoja Chingu ku. Hah~ hangat menyebalkan!" cicit Jungkook panjang lebar.

Ny. Kang hanya tersenyum melihat kelakuan anak laki-lakinya ini. Mengusap surai lembut Jungkook sembari memberikan senyum terbaiknya.

"Eomma, apa setelah Sunhee tau semua ini, Eomma akan tinggal bersama kami?"

Us and Destiny [END | Belum REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang