08

7 3 0
                                    

Sunhee merebahkan tubuh lelahnya di kasur. Ia dan yang lainnya sudah sampai di rumah Jungkook 1 jam yang lalu. Dan sekarang kegiatannya hanya ingin berbaring.

Namun sayang, Sunhee terusik oleh suara-suara yang berasal dari lemari.

Tangannya terkepal erat pertanda jika ia sangat geram dengan tingkah hantu satu ini.

"HYA! BISAKAH KAU TIDAK BERISIK?! AKU LELAH!!" teriaknya ke arah lemari.

Huffftt... kesabarannya benar-benar habis!!

Hanya ada kekehan kecil dari dalam lemari.

"KAU TERTAWA SAAT AKU MARAH PADAMU?!"

Dia terkekeh lagi.

"Hufffttt... sabar, Sunhee. Dia hanya hantu bodoh yang mencoba mengusikmu."

Dia kembali terkekeh.

"JIKA KAU KEMBALI TERTAWA AKAN KU PENGGAL KEPALAMU!!" teriaknya hingga Ayah, ibu dan Jungkook datang.

"Ada apa, Sunhee?"

Atensi Sunhee beralih menatap ketiganya.

"Eh? tidak ada, hanya saja... gara-gara dia yang selalu tertawa. Aku sangat jengah!" Katanya sambil menunjuk lemari yang di depannya.

Mereka bertiga melihat ke arah lemari yang di tunjuk oleh Sunhee. Jungkook sudah bergidik ngeri duluan.

"Baiklah, Jungkook tidur disini dan Sunhee di kamar Jungkook."

"Ha?! B-bagaimana bisa, bu?"

"Kenapa? Kau takut?" Lata Sunhee sambil menahan tawa.

"Bb-bukan begitu, tapi..."

"Yasudah jika kau tidak takut. Kenapa harus mengelak?" Kata Sunhee lagi-lagi sambil menahan tawanya.

Ibu dan ayah sudah pergi. Kini tinggal Jungkook dan Sunhee.

"Jadi bagaimana? Mau tukaran kamar, tidak?"

"A-aku tt-tidak mau!"

"Kau takut, 'kan?"

"Bb-bukan takut!"

"Jadi apa kalau tidak takut? Kau saja berbicara sampai gagap begitu!"

"Ish, baiklah. Aku takut."

"Nah, begitu dong ngaku."

"Jadi?"

"Kau bertanya? Jadi, kita tukaran kamar."

"Tt-tidak! Kita tidur bersama saja!"

"Omo! Jeon, hantu itu sudah di belakangmu!"

Jungkook menelan ludahnya susah payah. Benarkan itu? Hantu itu ada di belakangnya?

Sunhee melirik ke arah celana Jungkook. Dia menahan tawanya susah payah karena melihat Jungkook yang terkencing celana dengan kaki gemetaran.

Wajah Jungkook pucat dan sangat tegang.

"Jeon, dia sudah pindah kedepanmu! Dia tersenyum padamu!"

Keringat dingin sudah membasahi tubuhnya. Jungkook benar-benar takut. Kakinya tidak dapat lagi menumpu badannya dan dia pingsan dengan celana basah.

"Jungkook? Bangunlah! Hey, aku hanya bercanda. Jungkook! Hah, dia sampai pingsan."

Sunhee membopong tubuh Jungkook ke kamarnya dan menidurkannya di kasur Jungkook.

"Apa aku harus mengganti celananya? Ah, tidak. Itu bukan ide bagus!"

Sunhee lebih memilih untuk memanggil ayah dan ibunya saja.

Us and Destiny [END | Belum REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang