Kelima • Kenyataan Pahit

16.2K 2.5K 176
                                    

“Lee Jeno! Kak Jaehyun tolong!” Wanita yang tadi hanya memandang Jeno, kini sudah menopang kepala Jeno agar tidak membentur lantai.

Setelahnya, beberapa perawat, termasuk pria yang tersebut oleh wanita itu ikut menghampiri Jeno yang sudah tak sadarkan diri. Mereka dengan cekatan membawa Jeno menuju intalasi gawat darurat.

.



.



.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.



.



.

Seketika dirasakan laki-laki itu pening yang menjalar kuat di kepalanya, serta seperti ada yang mengganggu lubang hidungnya. Jeno membuka matanya perlahan, sempat berkedip beberapa kali untuk penyesuaiannya dengan cahaya yang akan dia tangkap.

Jeno memandang sekeliling ruangan yang tengah ia tempati kini, hingga ia dapatkan sosok seorang wanita mengelus surai ya dengan lembut. Wanita yang sudah lama ia rindukan, sosok ibu kedua yang bahkan menyayanginya lebih dari ibu kandungnya.

“Hai....Jeno” sapa wanita itu pelan.

“Dokter Areum?” terka Jeno dengan suaranya yang masih terdengar parau.

Areum menggeleng, “aku bukan dokter lagi sekarang. Aku hanya seorang ibu dan seorang istri.”

“Kalau begitu aku memanggil dokter apa?” tanya Jeno lirih sekali.

“Buna! Dicari ayah!” Jeno dan Areum melihatnya, ketika seorang anak kecil masuk sambil tangan sebelahnya menarik tangan seorang pria yang berpakaian seperti dokter.

Jeno memandang Areum dan anak itu bergantian, anak itu begitu mirip dengan dokter yang digandengnya, tapi yang Jeno bingung kenapa memanggil Areum dengan sebutan Bunda, mungkin sedikit plesetan jadi Buna.

“Hai....Taeyong, sini sama Buna” ajak Areum, mendengarnya saja Jeno semakin pening.

Areum memandang Jeno sekarang, bersama anak kecil yang diangkat Areum tadi ke kursi di dekatnya. “Dimana Dokter Lee Taeyong? Dan kenapa anak itu Taeyong?” tanya Jeno semakin bingung.

Areum memandang Jeno sendu, dengan matanya yang tengah menahan tangis, “pertama kamu boleh manggil aku, Buna, sama seperti Taeyong. Maaf sudah terlalu lama meninggalkan kamu, sampai––“

“Itu nanti biar aku yang jelaskan, sekarang kamu ceritakan semua yang dia lewatkan saja” potong dokter yang tadi ditarik si Kecil Taeyong sambil mengelus punggung Areum mesra.

Hidup | Lee Jeno [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang