Keempat Belas • Dia Tidak Sendiri

14.3K 2.1K 129
                                    

“Jen, hari ini kamu sampai seminggu disini dulu ya,” ucap Taeil pelan.

“Jeno tidak mau menghabis––“

“Sudah samcheon bayar administrasinya, jadi mau tidak mau kau harus dirawat dan diam disini.”

Jeno menghela nafasnua berat, “nanti ... akan Jeno ganti uang samcheon.”

Taeil berdecak kesal, “nggak usah. Lagian itu perwujudan permintaan maaf samcheon, karena kamu nggak bisa tinggal sama samcheon.”

“Aku juga nggak minta,” ucap Jeno sambil mengalihkan pandangannya pada jendela bangsalnya.

“Istirahatlah, setidaknya keadaanmu bisa lebih baik.”

“Jeno tau samcheon, semuanya nggak akan pernah bisa membaik. Termasuk penyakitku.”

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Jaehyun yang baru saja mengganti bajunya, tak sengaja berpapasan dengan temannya yang juga sudah dengan bajunya yang kering. Lebih tepatnya, Jaehyun dicegat dengan temannya itu, karena tadinya ia akan menghampiri anak dan istrinya.

“Ada apa?” tanya Jaehyun, terlihat jelas wajahnya yang tengah terburu-buru.

“Boleh bicara? Soal Jeno?” Taeil malah membalasnya dengan pertanyaan juga, membuat Jaehyun semakin gundah. Pria jangkung itu tentu saja mengerti pembicaraan ini tidak akan terjadi dalam waktu singkat.

“Kita bisa bicara di bangsal Taeyong,” tukas Jaehyun kemudian berlalu mendahului Taeil. Pria yang lebih tua dari Jaehyun itu memilih untuk mengikuti Jaehyun saja, karena tau jika Jaehyun pastinya sangat amat mementingkan anaknya.

Tidak membutuhkan waktu lama hingga keduanya tiba di bangsal Taeyong yang terbilang khusus itu. Jaehyun itu pemilik rumah sakitnya, masa iya anaknya tidak diperlakukan khusus?

“Oh? Taeil Oppa? Jeno bagaimana?” tanya Areum yang tengah mengelus surai anaknya dan langsung melihat sosok Taeil di belakang suaminya.

Taeil tersenyum, “Belum ada kemajuan yang spesifik dari keadaanya, dokter disini saja belum bisa memastikan donor darahnya akan berhasil. Kamu tau sendiri sudah terlalu lama Jeno membiarkan penyakitnya.”

Hidup | Lee Jeno [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang