chapter2:JULIAN RAJENDRA

72 11 4
                                    

Sebelum kalian baca dengerin lagi dulu dong biar lebih menghayati.

Last child- diary depresiku🎼

Mau riquest lagu apa lagi comen yaa : )

Disebuah warung  yang penuh dengan asap yang sangat tebal, kalau kalian ada di situ pasti kalian susah untuk bernapas. Warung itu biasa di sebut wardut, tempat di mana anak geng motor yang sangat terkenal di Bogor dengan kekejamannya, dan setiap bertanding tidak pernah kalah. Nama geng motor itu  adalah cruel fox yang di pimpin oleh seorang remaja yang tidak pernah takut akan segala hal termasuk kematian. Dia selalu bilang "kematian ada di tangan yang di atas, kita tidak akan pernah tau sampai kapan kita memijak tanah." Dengan sikap kepemimpinan dan ketampanannya dia sangat terkenal di kalangan gadis gadis.

"Bos Lo udah ngabisin berapa bungkus rokok bos, rokok gue juga lo mbat ya Allah bos, lo jatuh miskin!! Gua gk nyangka lo jatuh miskin gara gara setres!!!" Ujar Bagas lebay.

"Lebay lo anjir, nanti juga di ganti sama bos."

"Lo enak lang, lo juga anak berada. Lah gue sebungkus rokok harus Sampek dua Minggu. Itu juga boleh ngutang lang huaa!!!"

Galang menatap Bagas merinding, "ko bisa yaa gue satu geng sama manusia kayak Lo gas" ujar Galang.

"Anjir!! berisik banget si lo pada, gua lagi makan jadi gk tenang," ujar laskar yang sedari tadi sibuk dengan mie kuah yang di buat bindut.

"Lo mesen mie gk bilang bilang kar, gue juga mau. Bindut yang cantiknya ngalahin Lisa blackpong, mie kuah pake telur  satu ya," ujar Bagas sambil mengedipkan satu matanya.

"Yaampun den bibi tau nih, pasti den bagas mau ngutang lagi kan" ujar bindut yang udah paham sikap Bagas.

"Hehe tau aja bindut boleh yaa bii"  ujar Bagas dengan mata berbinar.

"Iya deh den, bibi buat dulu yaa"

"Kemana semua anak anak cruel, kenapa cuman Lo bertiga disini?" Ujar Julian.

"Alfa lagi ada urusan keluarga bos, kalau aciel sama damar katanya lagi nyarik asal mula biskuit Khong Guan bos!" Ujar bagas.

Dia tak tahu kenapa dia memilih mereka untuk jadi inti dari cruel fox yang sifatnya rada gesrek semua, tetapi mereka bisa membedakan mana situasi untuk bercanda dan dimana situasi untuk serius seperti saat mereka bertempur melawan pasukan lawan dengan sangat ligat.

Julian mengambil jaket kulit warna hitam yang ad bacaan cruel fox di belakangnya, dia berdiri dan berjalan ke arah motor tanpa menghiraukan ketiga manusia yang sibuk dengan makanannya masing masing.

"Loh loh boss, lo mau kemana?" Ujar laskar yang sudah siap memakan mienya sampai kuah kuahnya tak tersisa sedikit pun.

Julian tak menghiraukan pertanyaan laskar dia langsung menjalankan motornya menerobos lalu lalang di jalan raya.
.
.
.

Julian tak menghiraukan pertanyaan laskar dia langsung menjalankan motornya menerobos lalu lalang di jalan raya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disini lah dia sekarang, di kediaman keluarga Rajendra yang terletak di perumahan yang sangat elite di bogor.
Julian adalah salah satu dari kawan kawannya yang dari kecil sudah di kelilingi barang barang mewah, tapi dia tidak pernah suka atas kemewahan yang di beri kakek dan neneknya itu. Dia sudah di tinggal oleh kedua orng tuanya sedari kecil, dan sampai sekarang dia tidak tahu kejadian apa yang menimpa kedua orang tuanya sehingga mereka pergi ke surga. Nenek dan kakek nya selalu bilang "jangan memikirkan masa lalu mu masa depanmu yang harus kau kejar" kakeknya selalu mendidiknya dengan keras. sedari kecil dia sudah  memegang alat alat yang seharusnya tidak pernah di pegang oleh anak seumuran dia dulu.

Saat kelakson motornya berbunyi gerbang yang di hadapannya terbuka sendiri,tanpa ada yang membukanya. Dia memasuki rumah yang sangat luas dan dia menemukan pria paru baya yang sedang membaca koran.

"Assalamualaikum kek,nenek dimana?" Ujarnya kepada Bayu.

Bayu melirik Julian "ngapain kamu kesini! Mau buat saya susah lagi dengan tingkah kamu yang membangkang itu"

Julian hanya menatapnya dengan ekspresi datar "Julian permisi ke kamar nenek dulu ya kek" ucapnya sopan.
.
.
.
Dia memasuki ruangan yang serba putih dan cukup luas. Bau obat yang sangat menyengat di seluruh ruangan itu, di atas ranjang tergeletak wanita paru baya yang sudah tak berdaya tapi kecantikannya

"Nenek, gimana kabar nenek? Apa yang bisa Julian bantu nek." Ujar Julian dengan lembut kepada Rina.

"Eh cucu nenek yang ganteng, nenek sudah lebih baik ketika melihat kamu Jul" ujar nenek nya dengan senyum yang sangat tulus.

"Maaf ya nek, Julian jarang kesini. Julian lagi  sibuk dengan bisnis nek"

"Iya, nenek memaklumi nya. Kapan kamu tunangan dengan chaca?

"Julian tidak tertarik dengan dia nek" jawab Julian langsung tanpa basa basi kepada Rina.

Ia tersenyum kepada cucunya itu "kamu ternyata sudah besar, sudah bisa menentukan mana pilihan terbaik kamu, nenek bangga sama kamu" Rina mengelus pipi cucu kebanggaan nya ini "pilihlah wanita yang lembut dalam berkata, sopan dalam berbicara, cerdas dalam pikiran, sederhana dalam penampilan" ucap nya lalu mengecup singkat pipi Julian.

Julian menggenggam tangan neneknya "Julian janji nek, akan carik wanita yang seperti nenek bilang."

"Julian pulang dulu ya nek, besok Julian udah masuk sekolah seperti biasa lagi nek" ujar Julian dan langsung mencium kening Rina dan pergi begitu saja.
.
.
.
Ketika Julian berjalan melalui kakek nya dia memang sengaja tidak menyapa kakeknya, karna percuma pasti akan ada adu cekcok mulut antara dia dan kakek nya.

Bayu Masi sibuk dengan korannya "jangan balik balik lagi kesini kamu, saya tidak mempunyai cucu seperti kamu ini. PEMBANGKANG!!!"

Julian tidak menghiraukan perkataan kakeknya, karna dia sudah biasa mendapatkan perkataan kasar dari kakeknya sejak dia kecil dulu.

Flasback!!

Julian dan sepupunya Rafael sedang bermain  di ruang tamu, umurnya dulu Masi 8tahun

Bayu datang menghampiri mereka "kamu julian, kamu kan yang mengajak Rafael bermain!! Kamu ini memang anak pemalass!!"

"Tapi kek, Rafael yang ajak Julian main" ucap Julian dan langsung mendapatkan tamparan dari kakeknya.

"Kamu ini membangkang saja!!" Pekik Bayu "kamu saya kurung di dalam ruangan dan gak ada yang boleh kasi kamu makan seharian!! Ngerti kamu?!"

***
Dia teringat kejadian 9tahun yang lalu huff dia selalu di beda bedakan dari cucu Bayu yang lain, sampai akhirnya dia memutuskan untuk tinggal sendiri, tapi neneknya Masi memberikannya fasilitas yang mewah.

Dia menoleh dan menatap kakeknya "iya, memang saya pembangkang. Dari kecil  kamu kan selalu membedakan saya dengan cucumu yang lain" ucap Julian dan langsung pergi.

Bersambung...

Satu kata untuk part ini?

Saran yang perlu di perbaiki dari author?

Hayuu gimana part hari ini dah tau kan gimana kehidupan Julian.

Salam dari author 😚😚

JULIAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang