chapter9:menjauh.

24 4 0
                                    

Hari ini hari dimana Aileen harus masuk sekolah seperti biasa. Berat hati nya untuk masuk ke kawasan yang sangat menyeramkan, belum lagi ia masuk ke pagar ia sudah dapat tatapan tatapan sinis dari murid angkasa, pas ia memasuki area lapangan.

"Eh itu si Aileen kan?"

"Loh dia Masi sekolah sini ya?"

"Dih gue sih ogah banget temanan sama dia"

"Tapi gue denger denger si dia tuh pinter"

"Pinter si pinter tapi kalo anak pembunuhan siapa si yang mau temenan sama dia"

"Teruss kan dia udah bangkrut tuh, rumah nya kecil banget lagi"

"Iya, ih jauh jauh deh sama kaum rendah kayak dia"

Aileen memasang earphone ke kupingnya, ia tak sanggup mendengar hinaan yang datang bertubi-tubi untuknya. Ia menundukkan kepala sambil berjalan menuju kelasnya.

Dia masuk ke kelas. Biasanya, ia akan di sambut oleh senyuman teman temannya, tetapi sekarang dia malah di sambut oleh tatapan sinis dari teman temannya. Ia berjalan menuju bangku dia yang terletak di dekat jendela.

Ia melangkahkan kakinya "awwh!!" Ia merintih kesakitan, ketika kaki nya di halang oleh kaki rasya kawan sekelasnya, dulu ia sangat ramah kepada Aileen walau ia tak sedekat Keyla dan fany.

Rasya melihat kebawah "UPS, sengaja" ucapnya tanpa rasa bersalah.

Aileen berdiri dan tersenyum ke arah Rasya "aku gapapa kok" ucap nya lalu meletakkan tasnya ke kursi.

Baru saja ia ingin menenggelamkan kepalanya kelipatan tangan. "BRUGH!!" terdengar pukulan meja yang sangat kencang.

Ia mengangkat kepalanya, ia melihat Rani yang satu geng dengan Rasya "gak punya malu ya lo!!! Masih masuk  ke kelas sini, lo kira kita semua suka ngeliat lo disini!!!" Hening sejenak "enggak leen lo itu kayak kotoran, harus di buang jauh jauh!!" Tak ada jawaban dari Aileen.

Laras berjalan menghampiri Aileen dan "aww!!" Panas, panas yang Aileen rasakan ketika kuah bakso tumpah di baju putih nya dan meninggalkan noda.

Keyla masuk bersama fany, ia mendorong Laras, dan mengambil sisah kuah bakso yang ad di tangannya Laras, ia menuangkan balik ke Laras. "Gimana rasanya, enak?!" Ucapnya memandang Laras remeh.

Rani tak tinggal diam baru saja ia mau mengambil rambut Keyla tangannya sudah di halangi oleh Fany. "Jangan Lo sentuh sahabat gue, dengan tangan kotor Lo itu!!!" Pekiknya.

***
Di meja paling belakang Kantin terlihat inti cruel dan anggota nya sedang berkumpul. Mereka sedang membahas penyerangan untuk musuh bebuyutan mereka. Kalau kalian baca chapter5 pasti tau.

Brugh!!

Bagas datang dengan nafas yang tak teratur "Lang, cewek Lo Lang!!" Ia tak melanjutkan ucapannya membuat Galang bertanya tanya

"Kenapa sama cewek gue!!" Tanyanya.

"Cewek Lo berantem sama geng lalampir di kelas XII IPA II!!" Ia mengambil nafas dan melanjutkan ucapannya "fany juga ikut, dan... Aileen di siram kuah bakso yang masi berasap" ucapnya

Tanpa berfikir apapun julian, Galang, dan laskar pergi begitu saja dari kantin. "Emang kaum bucin." Ucap aciel acuh dan Masi melahap lontong nya yang belum abis.

***
Sesampainya di kelas keyla, Galang langsung menghentikan Keyla yang sudah acak acakan nya rambut yang tadinya terikat jadi terbuka.

Galang menangkap pipi Keyla "hey, hey udah" ucap Galang lembut

JULIAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang