chapter10:kiss.

34 3 0
                                    

Jika suatu saat aku berlutut diwanita lain selain kamu,
Itu adalah saat aku sedang mengikat tali sepatu anak perempuan kita.

Aileen Masi berada di kantin, ia menatap keseluruhan kantin, keylaa sudah meninggalkannya karna di bawa pergi oleh Galang. Ia sudah tak tahan melihat sekeliling nya, ia berniat untuk meninggalkan kantin dan menuju ke kelas. Baru saja ia ingin melangkahkan kakinya keluar kantin, ia di dorong oleh kakak kelas nya yang selalu mengusiknya sejak hari pertama ia menginjakkan kaki di SMA angkasa. Owh... kalian pasti tau siapa diaaa.


BRUGH!! Lututnya mencium lantai kantin. Ia menatap Chaca "kenapa kakak sebegitu bencinya sama aku?" Tanyanya.

"Karna lo itu, pelakorr!! Lo tau kan kalo pelakor itu harusnya di apain?" Hening sejenak "huff, gue lupa Lo kan childis, gue kasi tau yaa pelakor ituu harus nya di injek injek kayak Lo ini!!?" Pekik nya.

"Tapi kak, aku udah.." belom lagi ia melanjutkan omongannya, pipinya yang tembem merasa sangat perih, ia mengelus pipinya "awh" ucapnya, ia tak kuasa menahan tangis, ia tak pernah di perlakukan seperti ini di rumah nya ataupun di sekolah nya yang lama

"Itu untuk Lo yang berani ngejawab omongan gue!!" Chaca mengangkat tangan nya lagi dan ingin melayangkan ke pipi Aileen, belum sempat tangan Chaca mendarat ke pipi Aileen tangannya sudah di cegat dengan tangan yang cukup kekar. Chaca melihat Julian dengan sisi kegelapan nya yang sudah lama tak ia keluarkan. Matanya memerah, urat urat di lehernya menegang, dan wajah nya suram.

Ia membuang tangan Chaca "untung Lo cewek!! Kalo gk, udah habis Lo gue buat!!!" Ia membangunkan Aileen yang masi terduduk di lantai.

"Ih lian, ko kamu bantuin dia si!!" Ia menatap Aileen sinis.

"Dan untuk Lo semua yang ada di kantin!! Sempet ada yang ganggu Aileen lagi berurusan sama guee!! Paham Lo semuaa" tak ada sautan di kantin mereka hanya tertunduk. "Dan gue mau bilang sama kalian, kalo Aileen sekarang jadi milik gue! Jangan ada lagi yang berani deketin aileen, kalo ada, maka orang itu berada di ujung maut!!" Pekiknya.

Chaca membulatkan matanya. "Kamu bohong kan Lian, gk mungkin!! Kakek kamu udah jodohin kita Lian"

Ia menoleh ke Chaca dengan malas "udah berapa kali gue bilang, gue gk akan Nerima perjodohan ini, kalo Lo mau nikah aja sama kakek gue!!!"

"Enggak, nggk aku gk percaya!!"

Julian tersenyum kepada Chaca, senyum yang cukup menakutkan. "Dengan senang hati gue buktiin." Ucap nya.

Julian menatap Aileen yang berada di sebelah nya, begitu juga dengan Aileen ia juga menatap Julian dengan pandangan bingung. Julian memegang kedua pipi Aileen yang tembem, ia memajukan kepalanya, sampai sampai hidup mereka bersenggolan, Aileen memejamkan mata nya dan...

Cup..

Aileen mematung dengan ciuman yang lumayan lama itu. Di depan semua anak SMA angkasa. Ia tak tahu harus gimana lagi, ia sangat malu sangat sangat sangat. Mungkin bagi Julian itu hal biasa tapi tidak untuk Aileen.

Julian tersenyum kepada Aileen, lalu ia menatap sinis kepada Chaca yang sudah menangis. "Apa lagi yang perlu gue buktiin ke elo kalau Aileen itu punya gue."ucap nya santai.

"Kamu jahat Lian" Chaca langsung berlari meninggalkan kantin, ia sudah di permalukan oleh tunangannya sendiri.

Semua murid yang berada di kantin terbengong dengan kejadian yang baru saja terjadi, bukan hanya mereka anggota cruel juga sempat terkejut. Mereka tak pernah melihat Julian yang begitu nekat mencium gadis di depan umum. Wah dah gila si Julian, author hukum kamu yaa, bisa²nya berciuman di sekolah.

JULIAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang