01

941 97 17
                                    

Setiap orang memiliki mimpi tentang kehidupan yang bahagia bersama dengan orang-orang yang mereka sayangi. Begitupun dengan seorang gadis bernama lengkap Kim Sohyun. Dia memiliki mimpi itu. Dia hanya ingin hidup bahagia bersama orang-orang yang dia sayangi. Tapi mengapa kebahagiaan itu sangat sulit untuk dia dapatkan ?

Keluarga. Mungkin bagi orang lain, keluarga adalah tempat untuk pulang dan berbagi cerita. Tapi tidak untuknya. Bagi Sohyun, keluarga hanyalah sekumpulan orang egois yang memikirkan tentang kebahagiaan mereka sendiri. Gadis itu memang bisa mendapatkan apapun yang dia inginkan, kecuali satu. Yaitu kasih sayang dan kebahagiaan. Baginya kedua hal itu tidak pernah ada di dalam kehidupannya.

"Dia sangat cantik. Tapi sayang dia terlalu angkuh. Karena itulah dia tidak punya teman."

"Aku dengar kedua orang tuanya sangat kaya, tapi mereka jarang berada di korea."

"Kau benar. Dia tinggal sendirian di apartemen mewah. Orang tuanya tidak memperdulikannya."

Berbagai macam pembicaraan orang terdengar jelas di telinganya. Hampir setiap hari Sohyun mendengar semua itu. Dirinya memang tidak mempunyai teman. Baginya, dia tidak membutuhkan teman selagi dia masih bisa melakukan semuanya sendirian. Sohyun melanjutkan jalannya menuju kelas tanpa memperdulikan orang-orang itu.

"Selamat pagi.." seorang pria baru saja menyapanya dengan wajah gembira. Sohyun benar-benar muak melihat wajah itu.

"Minggir" kata Sohyun dengan nada dingin. Pasalnya pria itu berdiri di ambang pintu dan menghalangi jalannya untuk masuk ke kelas.

Pria itu tersenyum lalu menyingkir, mempersilahkan gadis itu masuk. Pria itu adalah Kim Taehyung. Pria tampan yang juga populer di sekolah. Banyak gadis yang mendekatinya dan ingin menjadi pacarnya. Tapi Taehyung mengabaikan mereka dan malah tertarik mengganggu gadis yang terkenal angkuh dan sulit di dekati. Taehyung suka tantangan, karena itu, dia menantang dirinya sendiri untuk meluluhkan hati gadis angkuh itu.

Kim Sohyun. Gadis cantik yang angkuh dan tidak memiliki teman. Pertama kali Taehyung melihatnya, dia pikir gadis itu sama seperti gadis lainnya yang akan berlutut di hadapan Taehyung dengan mudah. Tapi ternyata dugaannya salah. Sudah hampir satu bulan dia berusaha mendekati Sohyun, tapi gadis itu tetap bersikap dingin dan mengabaikannya.

"Sudahlah Tae. Menyerah saja. Dia itu gadis angkuh berhati es batu. Kau tidak akan bisa meluluhkannya."

Taehyung hanya tersenyum mendengar kalimat dari temannya itu. "Ah.. sepertinya kau lupa. Jika temanmu ini adalah palu yang terbuat dari besi panas yang bisa melelehkan es batu dalam sekejap."

"Sudah hampir satu bulan Tae, dan kau masih di abaikan. Kau seperti budak cinta saja" kata Minho sambil terkekeh pelan.

Taehyung menyeringai sebelum berkata "Kau lihat saja nanti."

Taehyung tidak main-main dengan perkataannya, dia benar-benar tertarik pada Sohyun. Dia akan terus mencari cara agar bisa mendapatkan gadis yang dia sukai.

**

Sohyun membawa nampan berisi makanan ke kursi kosong di ujung ruangan. Sudah menjadi kebiasaannya duduk di sini sendirian sambil menikmati makan siangnya. Tidak ada satupun yang berani mendekati ataupun menganggunya kecuali satu orang, yaitu pria bodoh yang tidak tahu malu. Pria itu kini meletakan nampan berisi makan siangnya di meja yang sama dengan Sohyun dan duduk di kursi kosong di depannya.

"Tidak baik makan sendirian" ujar pria itu sebelum memasukan makanan ke dalam mulutnya. Sedangkan Sohyun hanya diam, mencoba mengabaikan makhluk di depannya ini.

"Kau tidak suka sayur ?" tanya pria itu saat tidak melihat tidak adanya sesuatu berwarna hijau di nampan Sohyun.

"Lain kali kau harus memakannya. Sayur baik untuk tubuh" pria itu selalu saja bicara meskipun gadis didepannya itu tidak menganggapnya ada.

Dear Name √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang