02

359 74 45
                                    

Hari terus berganti, jam terus berputar. Dan hari ini tepat satu bulan Sohyun membiarkan Taehyung masuk dalam kehidupannya sebagai seorang teman. Tidak ada penyesalan apapun di dalam diri gadis itu, dia senang memiliki Taehyung di sisinya, walaupun terkadang pria itu membuat darahnya naik, tapi kenyamanan yang dia berikan membuat Sohyun merasa tidak sendiri lagi.

Tidak ada yang berubah di keluarganya, kedua orang tua tetap sibuk dengan pekerjaan mereka, bahkan mereka sangat jarang berada di korea, mereka hanya mampir sesekali saja. Dan Sohyun ? dia sudah tidak masalah dengan itu, semenjak kehadiran Taehyung, dirinya lebih banyak tersenyum.

"Sohyun-ah.." Taehyung menghampiri gadis itu dengan sebuah kamera di tangannya. Mereka sedang duduk di pinggir Sungai Han, mencari udara segar. Dan pria Kim ini tidak pernah bisa melepaskan kameranya.

"Setiap moment bersamamu harus di abadikan agar kau dan aku nanti bisa mengingatnya."

Sohyun tersenyum saat mengingat kalimat Taehyung beberapa hari yang lalu. "Kenapa kau senyum-senyum seperti itu ? kau memikirkan apa ?" pria itu sekarang sudah duduk di samping Sohyun dan meletakan kameranya di atas rerumputan depan mereka.

"Tidak ada.." gadis itu menatap kamera Taehyung "Kau memotret apa tadi ? aku ingin lihat.." Sohyun baru saja hendak mengambil kamera itu, tapi Taehyung segera mengambilnya. "Hanya pemandangan jalan saja, seperti biasa."

"Iya.. aku ingin lihat."

"Nanti saja, sekarang bagaimana jika kita cari makan ? aku lapar sekali." Pria itu memasang wajah memelas dan itu membuat Sohyun mau tidak mau harus memukul pelan kepala pria di depannya ini.

"Akh.. sakit."

"Jangan memasang wajah seperti itu, menggelikan tahu." Ucap Sohyun sambil berdiri.

"Tapi aku tampan kan ?"

Sohyun mengangkat bahu acuh, "Tidak juga, masih lebih tampan Jeon Jungkook BTS."

Taehyung berdiri, tapi tiba-tiba pria itu terlihat sedikit sempoyongan sambil memegang kepalanya. "Ada apa ? kau baik-baik saja ?" tanya Sohyun khawatir, dan memegang lengan pria itu.

Taehyung hanya diam, tidak menjawab dan terus menunduk memegang kepalanya. "Ya ! Taehyung-ah!"

Tak lama terdengar kekehan dari pria itu, "Kau khawatir sekali, aku hanya bercanda.." katanya di sela-sela tawanya.

Hal itu tentu saja membuat Sohyun kesal setengah mati, dengan wajah dan merah padam menahan kekesalannya, gadis itu meninju dada Taehyung cukup keras sampai pria itu meringis.

"Akh.. pukulanmu lumayan juga.." Taehyung berucap sambil mengelus dadanya yang baru saja di tinju oleh Sohyun.

"Sekali lagi kau bercanda seperti itu, aku akan mengenggelamkanmu ke Sungai Han !" setelah mengatakan itu, Sohyun pergi meninggalkan Taehyung.

.

.

"Kau masih marah ?"

"Maaf ya..?"

"Aku janji tidak akan bercanda seperti itu lagi.."

"Sohyun-ah.."

Sohyun mengabaikan pria yang merengek di sampingnya ini, sejak tadi dia sengaja mengabaikan Taehyung. Dia benar-benar kesal dengan candaan Taehyung sore tadi.

"Aku lakukan apapun, tapi jangan marah lagi.."

Gadis itu menghentikan langkahnya, Taehyung tersenyum dan berdiri di hadapan Sohyun "Kau mau apa ? aku akan lakukan."

"Apapun ?" tanya Sohyun dan Taehyung mengangguk.

Sohyun pikir malam itu dia akan mendapatkan apa yang dia inginkan selama satu bulan ini, nyatanya dia sama sekali tidak bisa mendapatkannya. Taehyung berbohong.

Dear Name √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang