Hari inii....
"Dito gue seneng banget gue dapet juara 1," teriak Lara yang menghampiri Dito dibawah.
"Wah selamat La, akhirnya lo jadi juara juga. Gak nyangka sahabat gue ini hebat banget." sahut Dito memeluk Lara
Ya Lara juara 1 dalam lomba menyanyi kali ini, usaha keras yang dia lakukan tidak menjadi sia-sia. Dukungan dan doa dari keluarga dan sahabatnya yang membuat dia semangat dan bisa meraih juara, bahagia sekali hati Lara kali ini sungguh tidak menyangka.
Karena Lara menang lomba Dito mengajak Lara untuk pergi makan sebagai perayaan kemenangan sahabat perempuan nya itu. Kali ini Dito mentraktir sahabat nya itu dicafe yang biasa mereka kunjungi. Seperti biasa Lara selalu memesan minuman kesukaannya yaitu hot cokelat dan Dito dengan es kopinya.
Ditengah-tengah kebahagiaan yang sedang Lara rasakan, dia mendapat kabar buruk dari adiknya yang sedang berada dikantor polisi. Apa apaan ini? Mengapa dikantor polisi? Memang adiknya itu melanggar peraturan apa? Dasar payah, Lara panik seketika dan langsung menuju ke kantor polisi bersama Dito.
Sesampainya dikantor polisi ternyata adiknya itu terlibat dalam anggota club motor yang habis balapan liar. Apa ini Lara tidak paham dengan semua ini, sejak kapan adiknya menjadi anggota club motor seperti ini. Tak habis pikir lagi Lara kepada adiknya itu, dia bersama para pemuda brandalan? Mana mungkin adiknya seperti itu. Pikiran Lara kacau dia bingung akan yang terjadi malam ini, dia ingin marah namun ini bukan tempat untuk marah marah.
Lara membebaskan adiknya itu dari kantor polisi dan segera membawanya pulang. Sesampainya dirumah Lara memarahi eh menasehati adiknya agar tidak melakukan hal itu kembali. Lagian apa apaan jika anak perempuan menjadi anak club motor, bahkan Delia saja tidak bisa mengendari motor. Lalu bagaimana bisa dia jadi anggota club motor itu? Aneh aneh saja.
Malam ini Lara yang tadinya ingin pulang dengan rasa bahagia berubah menjadi rasa kesal yang dibuat adiknya.
"Del mereka siapa?" tanya Lara dengan sikap yang ketus. Namun tidak ada balasan dari adik perempuan nya yang kini terus terdiam menundukkan kepala.
".... "
"Delia mereka siapa?" Lara mengulang kembali pertanyaannya dengan tenang.
"Eum... temen temen aku kak."
"A-aku gak ikut-ikutan kok kak cuma nonton." jelas Delia dengan gugup. Tapi memang benar Delia tidak ikut balapan tetapi dia bersama dengan club motor brandalan itu.
"Kakak tau kamu pasti gak ikutan balapan, bisa naik motor juga gak kok." Mendengar perkataan kakak nya Lara, Delia berdecak kesal.
"Tapi kamu tadi sama siapa?"tanya Lara dengan raut wajahnya yang serius.
"Maksud kakak cowok yang sama aku?" Lara mengangguk.
"Pacar Delia kak." lirih Delia dengan menundukkan kepalanya lagi.
Lara terkejut dengan pernyataan dari adik perempuan nya. Pacar Delia bilang. Dan pacar nya seperti pemuda itu. Tak habis pikir dengan jalan pikir anak itu. Tiba-tiba mama mereka datang dari arah dapur dengan membawa nampan yang berisi teh hangat dengan camilan.
"Siapa yang punya pacar?" tanya nya dengan tenang mendatangi kedua putri nya yang berada di ruang tamu.
"Ah mama, ga.... "
Belum selesai berbicara Delia sudah memotong pembicaraan Lara terlebih dulu. Dia mengakui semua nya kepada mama nya itu. Lara yang berniat menyembunyikan rahasia itu agar adiknya tidak kena amarah mama mereka itu malah digagalkan.
"Aku ma, aku punya pacar." ucap Delia dengan tenang. Dia rasa dia harus jujur saja kepada mama nya toh cepat atau lambat mama nya juga akan tau hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH LARA (On Going)
Teen Fiction[Go reading and vote] "Aku benci sama dia tapi aku juga cinta. Ah sial kenapa juga aku harus cinta sama dia, apa apaan ini?" -Clara Abelia "Karena cinta itu bermula dari benci. Maka nya jangan terlalu benci sama orang karena benci tandanya cinta."...