🌞
🌞
🌞
Mentari pagi yang cerah menyinari kamar gadis itu. Dia beranjak dari tidurnya lalu bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Lara turun dari kamarnya menuju meja makan, disana sudah ada mama nya dan adik perempuan nya. Lara menghampiri mereka, menyapa seperti biasanya.
"Selamat pagi bundahara, eh mamahara." ucap nya sembari tersenyum.
Laura menggeleng seraya tersenyum melihat tingkah anaknya. "Pagi sayang."
"Hm, oiya ka lo bisa anterin gue gak?"
Lara menyerngit tak biasanya Delia memintanya untuk mengantarkan sekolah biasanya pacar nya selalu mengantar jemput seperti tukang ojek. Seolah tau apa yang dipikirkan kakaknya itu Delia kembali berucap.
"Vano gak bisa jemput gue, katanya ada urusan."
"Tapi gue mau bareng Dito."
"Yaudah si hari ini aja lo berangkat sendiri bawa motor, sekalian anterin gue."
"Males ih lagian kan lo bisa naik angkot kenapa harus minta anter, manja." ujar Lara cemberut.
Memang Lara selalu malas untuk membawa kendaraan sendiri, karena selama ini ada Dito yang selalu siap untuk memboncengkan dirinya.
"Kakak udah anterin adek kamu." ujar mama nya.
"Iya deh iya Lara anterin si manja." ucapnya cemberut.
Mereka sarapan dengan tenang, tidak ada percakapan selama mereka menyantap makanan mereka masing-masing. Setelah selesai Lara menyambar tas nya lalu menggendongnya. Dia juga mengambil kunci motor yang berada di gantungan pintu.
Lara berpamitan mengecup punggung tangan mama nya, di ikuti oleh Delia di belakangnya. Lara menuju garasi memanaskan motornya dahulu, sedangkan Delia dia menunggu di depan gerbang rumahnya sambil memainkan handphone nya.
Tak lama kemudian Lara menaiki motonya lalu mengegas menemui adiknya di depan. Dari depan rumah nya Lara melihat sahabatnya yang akan berangkat sekolah dan berhenti di depan rumahnya Lara.
"La lo bawa motor?" tanya Dito heran.
"Iya nih lo berangkat sendiri ya gue harus anterin si manja nih." ujar Lara sambil menoleh kan kepalanya kebelakang.
"Bang Dito berangkat sendiri ya, kakak harus anterin Delia dulu. Bye abang ganteng."
"Dit duluan ya, nanti ketemu di kantin aja oke bye."
Lara dan Delia pergi meninggalkan Dito di depan rumah mereka. Dito pun mengegaskan motornya menuju sekolah nya SMA Garuda Muda II. Sampai di depan sekolah Delia, Delia turun dan berpamitan kepada kakaknya. Lara pun segera mengegaskan motornya menuju sekolahnya.
Di jalan yang begitu ramai membuat Lara kesal dengan kemacetan ini. Jika macet begini Lara bisa-bisa telat kesekolah. Lara mengambil jalan pintas menuju sekolahnya. Saat dia melewati warung kecil yang biasanya tempat tongkrong Vano and geng, dia melihat Vano bersama seorang wanita.
Mata Lara terbelalak mendapati Vano yang sedang bersama orang lain. Dirinya geram dengan sikap lelaki aneh itu.
"Dasar ya buaya, udah gue duga kalo dia itu gak bener." gumam Lara
Lara mengambil handphone di saku bajunya lalu memotret lelaki itu. Setelahnya dia langsung menuju sekolahnya. Untung saja gerbang sekolahnya belum ditutup, kalau saja Lara telat dia bisa dapat hukuman. Malas sekali rasanya jika dihukum.
![](https://img.wattpad.com/cover/240493596-288-k220800.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH LARA (On Going)
Novela Juvenil[Go reading and vote] "Aku benci sama dia tapi aku juga cinta. Ah sial kenapa juga aku harus cinta sama dia, apa apaan ini?" -Clara Abelia "Karena cinta itu bermula dari benci. Maka nya jangan terlalu benci sama orang karena benci tandanya cinta."...