Lara masih dengan pandangannya yang melihat langit. Sedangkan Dito yang amat sangat rajin mengerjakan tugasnya sendiri. Dito sudah selesai, dia mengejutkan Lara menyuruhnya untuk menyelesaikan tugasnya.
"La buru kerjain gue udah selesai, ngantuk nih gue." ujar nya
"Hah dah selesai lo? Gue baru dikit yang dikerjain gimana dong?" ucap Lara.
"Makanya jangan bengong terus lo, buru kerjain gue mau tidur bentar."
Dito menutup bukunya lalu melipat kedua tangannya diatas meja dan menaruh kepalanya diatas sana. Bersiap untuk terlelap didalam mimpi. Sedangkan Lara dia masih harus menyelesaikan tugas sekolahnya.
"Dit kok ini susah ya? Bantuin dong tinggal ini doang nih." keluh Lara. Namun tidak mendapat jawaban dari sahabatnya.
Grrrrr fiuh..
Grrrrr fiuh..What this? Kok suaranya keras banget sih. Ternyata suara itu adalah suara dengkuran Dito LOL. Lara merasa kesal dengan Dito yang sudah terlelap begitu mudahnya. Padahal baru sebentar tadi Dito menempelkan kepalanya dipangkuan lengannya sendiri. Dan kini sudah terlelap dan ngorok lagi dia.
"Dito!" teriak Lara ditelinga Dito. Membuat Dito terkejut hingga hampir jatuh karena nya.
"Ha maling... maling.... " ujar nya setengah sadar.
"Maling maling, ini gue Dito."
"Ha gak ada maling ternyata."
Dito hendak tidur kembali namun telinganya ditarik oleh Lara hingga dia meringis kesakitan.
"Aww sakit ish ngapain sih, ganggu aja." rengek Dito.
"Dit bantuin gue, ini susah banget otak gue mentok serius." balas Lara yang mengacak-acak rambutnya sendiri. Merasa frustasi dengan tugasnya, entah mengapa ini begitu sulit kali ini.
"Besok disekolah, gue mau balik deh ngantuk berat bos bye." ujar Dito yang mulai melangkah meninggalkan Lara sendiri.
Merasa pasrah Lara juga ikut masuk ke rumah nya dan merebahkan badannya disofa. Dia tertidur disana hingga keesokan paginya dia masih tidur disana. Tak ada satu orang pun yang membangunkannya kah? Iya tidak ada. Tadi malam itu sudah waktunya orang tidur jadinya tidak ada yang membangunkannya.
"Kakak, bangun sayang udah pagi." kata Laura mencoba membangunkan putrinya.
"Hm, maksud lo apa sih?" gumam Lara yang masih terlelap dalam tidurnya.
"Hey bangun udah pagi, sekolah." kata Laura lagi sambil menggoyang-goyangkan tubuh Lara.
"Hah sekolah?" teriak Lara yang terbangun dengan tiba-tiba.
Melihat sekelilingnya yang mulai terang terkena cahaya matahari, Lara pun segera masuk ke kamarnya untuk bersiap.
Tak lama bersiap Lara turun untuk sarapan. Seperti biasa hanya ada mereka bertiga dimeja makan dengan makanan seperti biasa nya. Lara mengambil sebuah roti lalu mengolesinya dengan selai coklat kesukaannya. Melahap nya hingga habis lalu menelannya bersama seteguk susu putih digelas yang baru dia minum.
Merasa cukup kenyang Lara berpamitan begitu juga dengan Delia. Mereka berdua keluar rumah dan berangkat ke sekolah masing-masing. Seperti biasa Lara bersama Dito dan Delia bersama kekasihnya Vano.
"Dit tugas gue lo janji mau ngerjain kan? Lo inget kan?" tanya Lara bertubi-tubi kepada Dito yang sedang fokus mengendarai motor nya.
"Iya, bawel banget sih lo." ketus Dito.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH LARA (On Going)
Teen Fiction[Go reading and vote] "Aku benci sama dia tapi aku juga cinta. Ah sial kenapa juga aku harus cinta sama dia, apa apaan ini?" -Clara Abelia "Karena cinta itu bermula dari benci. Maka nya jangan terlalu benci sama orang karena benci tandanya cinta."...