Jangan lupa vote ⭐
Happy reading ❤🐸
🐸
🐸
Hari ini adalah hari minggu. Hari libur yang selalu dinantikan. Lara masih bergelut dengan kasurnya. Tubuhnya masih diselimuti selimut kesayangannya. Selimut berwarna peach yang hangat. Jendela kamarnya yang hanya tertutup gorden berwarna putih. Berhasil membuat sedikit cahaya menerangi kamar nya.
Sedikit terusik dengan cahaya itu dan juga suara teriakan sang mama dari luar membuat dirinya terbangun.
"Iya ma, ini Lara udah bangun kok." ujar nya.
Namun dia kembali terlelap lagi, setelah dirasa mamanya pergi dari sana. Akan tetapi teriakan terdengar kembali, membuat dia berdecak kesal.
"Iya iya, ini bangun beneran kok bener."
Dia membuka selimutnya, beranjak turun lalu mebereskan kembali kasur dan selimutnya. Setelah itu dia masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri.
Setelah selesai dia turun untuk ikut sarapan bersama mama dan adiknya. Dengan sedikit mengantuk Lara mengunyah nasi goreng dihadapannya.
"Udah mandi kok masih lemes sih ka? Atau kamu sakit ya?" Lara menggeleng dengan lesu.
"Masih ngantuk ma." ujarnya.
Dia menggeletakkan kepalanya diatas meja.
"Udah siang ah masa ngantuk mulu sih, mending jalan-jalan sana biar seger."
"Mager ih, libur gini enaknya tuh buat tidur kan istirahat ma."
"Ya gak gitu juga kali, udah sana ajak Dito jalan biar kamu gak dirumah aja."
"Makanya cari pacar, biar bisa ngedate gak kaya beruang hibernasi mulu." seru Delia mengejek.
Lara mendengus kesal, lalu segera menghabiskan sarapannya. Setelah selesai dia kembali rebahan disofa sambil menonton tv. Menikmati acara kesukaannya yaitu doraemon. Pagi-pagi gini kan jadwal mulainya kartun keberuntungan itu.
Saat sedang asik menikmati acara kesukaannya. Tiba-tiba datang manusia yang dengan seenak jidatnya nyelonong. Dengan tanpa beban dia tersenyum menunjukan deretan giginya kepada Laura dan Lara.
"Ngapain lo kesini?"
"Hehe, pagi tante." sapa Dito kepada Laura.
Laura tersenyum. "Pagi Dito, tumbenan kesini?"
"Hehe iya tan, mau ajak Lara keluar. Boleh kan tan?"
Dengan semangat Laura mengangguk menyetujui. Itu kesempatan untuk putrinya agar punya waktu berdua dengan anak tetangga nya itu.
"Boleh kok, sana ajak main biar gak kayak beruang hibernasi gitu." katanya seraya menunjuk putrinya dengan dagunya.
"Ih mama kok ngejek aku sih." rajuk Lara.
Laura tertawa kecil. "Udah sana ganti baju terus jalan deh sama Dito." ujar Laura menggoda putrinya.
"Ih males gue dit, lo sendirian aja deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH LARA (On Going)
Novela Juvenil[Go reading and vote] "Aku benci sama dia tapi aku juga cinta. Ah sial kenapa juga aku harus cinta sama dia, apa apaan ini?" -Clara Abelia "Karena cinta itu bermula dari benci. Maka nya jangan terlalu benci sama orang karena benci tandanya cinta."...