Part 9 : Suasana Baru

17 0 0
                                    

Ada yang berbeda saat Nathan baru saja memasuki apartement mewahnya. Tempat yang biasanya menyambutnya dengan keadaan ruangan gelap dan sunyi,sekarang terisi dengan potongan mainan anak dan suara televisi yang menampilkan film kartun.

Tatapan Nathan terkunci pada pemandangan dimana Mika sedang bermain dengan boneka panda. Kepalanya masih dibalut perban,tapi terlihat jelas bahwa Mika asik menikmati permainannya..

Nathan melihat sekelilinginya,mencari pengasuh Mika. Tapi matanya tidak menangkap seorangpun yang menemani Mika.

Perlahan Nathan berjalan kearah Mika. Meletakkan jasnya di pinggiran sofa sebelum akhirnya duduk di hadapan gadis kecil itu.

Mika menghentikan celotehannya saat merasakan seseorang duduk di dekatnya,sesaat matanya melihat kearah Nathan. Sebelum akhirnya menjauhkan diri sambil menunjukkan wajah ketakutan.

"Mommy...hiks..!!!"

Nathan tersentak mendengar Mika yang tiba-tiba menanggis kencang. Pria itu kebingungan menghadapi situasi ini,mengingat sebelumya ia tidak pernah berinteraksi dengan anak kecil.

"Hiks hiks... mommy...!!"

Tanggisan itu semakin membahana,Nathan ingin mencoba menenangkan Mika. Namun tubuh kecil itu beringsut mundur darinya.

"Non Mika kenapa nanggis ?"

Nathan sedikit lega saat pengasuh yang dipekerjakan oleh Neaya datang,membuat tanggis Mika sedikit mereka meski sesekali masih terisak.

"Nih..susunya udah siap. Jangan nanggis lagi ya.." Pengasuh bernama Tari itu menyerahkan sebotol susu yang disambut langsung oleh Mika.

"Eh,mas Nathan.." Tari terlihat salah tingkah saat menyadari ada oranglain diruangan itu.

Meski awalnya Tari sempat bingung kenapa majikannya harus tinggal bersama pria itu di hadapannya saat ini. Perlahan setelah melihat wajah Mika dan Nathan,wanita muda itu mulai mengerti siapa Nathan. Walaupun majikannya terlihat semakin menjadi pendiam setelah tinggal disini.

Bukan kapasitasnya untuk memikirkan masalah majikannya. Ia hanyalah gadis kampung yang butuh uang untuk bertahan hidup. Setidaknya,selama majikannya masih membutuhkan jasanya. Tari akan tetap mengikuti Nesya.

"Nesya dimana?"

Nathan menyadari bahwa sejak tadi ia tidak melihat Nesya. Bahkan saat tanggis Mika membahana diseluruh ruangan,wanita itu tidak juga terlihat.

"Itu mas,katanya tadi mbak Nesya mau ke indomart depan apartment. Mau beli susu buat non Mika."

"Bukannya jam kerja kamu udah selesai?" Tanya Nathan sambil melirik jam yang menunjukkan pukul 18:30 Wib.

Nathan ingat,sebelum Nesya memutuskan untuk tinggal bersamanya. Wanita itu sempat memberitahukan kepadanya bahwa pengasuh Mika hanya bekerja sampai sore.

"Iya mas,tadi mbak Nesya minta tolong saya buat jagain non Mika sebentar lagi. Sampai mbak Nesya balik."

Nathan diam beberapa saat mendengar penjelasan Tari. Kini Nathan duduk di sofa yang tidak jauh dari Mika. Melihat gadis kecil itu sudah berbaring berbantalkan boneka pandanya. Matanya fokus ke layar telivisi.

Tidak tahu kenapa,hati Nathan menghangat melihat pemandangan tersebut. Mungkin inilah ikatan batinnya.

Pria itu tidak tahu bahwa sekarang ia sudah memiliki anak. Masih terasa janggal karena selama ini ia berpikir bahwa kehidupannya masih bebas. Nyatanya,kini Nathan harus menerima semua ini dengan lapang dada.

"Mas Nathan mau saya siapin makan malam?" Tanya Tari,membuyarkan pikiran Nathan.

"Tidak,kamu sebaiknya pulang."

Why You BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang