Nesya berjalan tergesa memasuki gedung perusahaan mewah tersebut. Sesekali ia tersenyum singkat menyapa beberapa karyawan.
"Lo di cariin pak bos,Nes.." ujar Arin saat Nesya baru memasuki lantai 20,tempat dimana ruangan Daniel berada.
Nesya bekerja sebagai sekretaris sang papa selama tiga tahun ini. Wanita itu butuh uang untuk membiayai keperluan Mika. Karena,papa dan mama enggan memenuhi kebutuhan sang cucu yang dianggap aib.
Nesya lelah jika mengingat perjuangannya dalam membesarkan Mika.
Ditambah pada hari sabtu dan minggu ia juga harus kembali kuliah melanjutkan pendidikannya yang tertunda karena kehamilannya beberapa tahun lalu.Semakin berkurang waktu yang bisa dihabiskan Nesya bersama sang putri.
"Mbak Arin,pas gue telat gak ada masalah apapun kan ?" Nesya merapikan berkas-berkas yang ada diatas meja kerjanya,setelah meletakan tasnya.
"Pihak N.A Group membatalkan kontrak. Pak bos marah besar Nes." Ujar mbak Arin pada Nesya.
"Lho kok bisa ? Kemarin kontraknya udah di sepakatin sama kedua pihak. Kok tiba-tiba batal sih."
Mbak Arin membenarkan apa yang di pikirkan oleh Nesya. Sudah biasa jika kerja sama antara N.A Group dan perusahaan mereka selalu gagal.
Perusahaan itu seolah hanya bermain-main saat mengatakan akan menandatangani kontrak kerja mereka. Meski pada akhirnya hanya isapan jempol belaka.
Bahkan CEO perusahaan tersebut tidak pernah hadir dan hanya mengutus orang kepercayaannya untuk mengikuti rapat.
"Gue juga heran Nes,bokap lo udah tau N.A selalu begitu. Tapi masih aja ngotot kerja sama."
Hanya mbak Arin yang dapat berbicara santai dengan Nesya. Sementara karyawan lain masih sedikit segan saat berbicara dengannya mengingat Nesya yang anak dari pemilik perusahaan ini.
"Papa pasti marah besar mbak. Gue temuin pak Daniel dulu ya mbak. Sekalian mau nyerahin berkas ini."
"Sipp.."
Nesya berjalan memasuki ruangan dengan pintu berwarna coklat di hadapannya. Wanita itu memeluk beberapa dokumen penting yang sudah di periksanya.
Mengetuk pintu,Nesya masuk setelah mendengar sahutan dari dalam."Baru dateng kamu."
Nesya tahu saat ini Daniel sedang menyindirnya. Nesya hanya perlu mengabaikan itu semua.
"Ini berkas yang kemarin bapak butuhkan."
Nesya meletakan tumpukan berkas tersebut di hadapan Daniel.
Bruk
Daniel dengan kasar melempar dokumen yang tengah di bacanya kepada Nesya. Membuat Gadis cantik itu terkejut akan sikap atasan yang tidak lain papanya.
"Kamu tau ? Kita gagal tanda tangani kontrak sama N.A akibat kesalahan kamu. Liat isi kontrak itu. Beberapa poin yang mereka minta tidak kamu perbaiki lagi."
Nesya menutup matanya mendengar bentakan Daniel padanya. Sudah biasa jika ia menjadi pelampiasaan kekesalan orang yang dulu menyayanginya itu.
"Tapi point dari kontrak itu merugikan kita,pak." Ujar Nesya dengan suara yang di jaga agar tetap tenang.
"Harusnya kamu lakukan apa yang saya katakan. Bukan malah seenaknya. Kamu pikir ini perusahaan kamu Hah ?"
Nesya tahu saat ini kemarahan Daniel tidak main-main.
"Maaf pak,saya akan menghubungi pihak N.A untuk memperbaiki kontraknya."
Daniel melempar sebuah kartu nama kearah Nesya.
"Hubungi nomor yang ada disana. Temui dan perbaiki kesalahan kamu. Jika sampai saya tidak bisa mendapatkan kontrak dengan mereka,kamu akan tau sendiri akibatnya." Ancan Daniel.
Nesya menunduk untuk memungut kartu nama yang di lempar oleh Daniel.
"Kalau begitu saya permisi.."
"Nesya,saya tidak ingin mendengar kegagalan kamu kali ini." Peringat Daniel sebelum Nesya sempat membuka pintu.
"Baik pak.."
Sepeninggal Nesya dari ruangannya. Daniel menghela nafas kasar,memikirkan banyak hal yang ada di benaknya.
***
Nesya duduk sendiri menatap kendaraan yang berlalu-lalang. Saat ini ia sedang menunggu pihak N.A untuk merundingkan masalah pembatalan kontrak.
"Permisi mbak,orange jus dan pasta pesanan anda."
Suara pelayan tersebut membuyarkan lamunan Nesya dari pandangannya.
"Ada yang kurang mbak dari pesanannya?" Tanya pelayan tersebut memastikan.
"No,thank.." ujar Nesya.
Pelayan tersebut mengangguk dan berlalu meninggalkan Nesya.
***
Seorang pria turun dari mobil Pajero nya. Melempar kunci mobil tersebut kepada sekretaris yang berada di belakangnya.
"Lo yang parkir." Seru pria tersebut dengan santai. Membuat gerutuan dari sang sekretaris saat mendengar perintah tersebut.
Setelah menunggu beberapa saat, pria berkaca mata yang di perintahnya tadi kembali. Menyerahkan beberapa berkas kepada si perintah.
"Siapa yang bakal kita temuin?" Tanya pria tersebut.
"Sekretaris pak Daniel. Dia kayaknya udah nunggu lama. Lo sih mageran banget jadi manusia."
"Mereka butuh,jadi mereka harus sabar." Ujar si pria santai.
Mereka berjalan dengan santai memasuki restaurant Italy tersebut.
"Yang mana orangnya?" Pria tersebut menatap Dito,menunggu jawaban dari sekretaris sekaligus sahabatnya itu.
"Bentar,gue cek dulu." Dito membuka aplikasi whatshapp pada ponselnya tidak lama. Lalu mengelilingi ruangan restaurant tersebut.
"Ada yang bisa di bantu,mas?" Seornag pelayan menghampiri mereka.
"Kita mau ketemu perwakilan dari perusahan Erlangga." Ujar Dito.
"Oh.. di sebelah kanan sana,mas. Mari saya antar." Dito dan pria tersebut berjalan mengikuti arahan sang pelayan.
"Itu orangnya.." tunjuk pelayan tersebut pada meja yang sudha tersisi oleh seorang wanita dengan rambut coklat terurai.
"Thank's mbak.." ujar Dito.
Dito dan pria tersebut mendekati wanita yang duduk membelakangi mereka.
"Permisi Nona.."
Wanita itu tersentak mendengar sapaan tersebut. Namun lebih mengejutkan lagi saat melihat dua orang pria yang berdiri di hadapannya saat ini.
Wajah wanita tersebut pucat,membuat Dito mengernyit bingung akan ekspresi dari mitranya tersebut.
Sedangkan pria di samping Dito menatap wanita tersebut diam dibalik kaca mata hitam yang di pakainya.
"Kamu.."
Wanita tersebut bergumam lirih,namun pria disamping Dito sudah berjalan berbalik meninggalkan tempat mereka berdiri.
"Nathan.." gumam Nesya dalam hati.
"Bro.."
"Bentar ya nona cantik. Bos saya emang suka kabur-kaburan." Dito berlari kecil menyusul sahabatny yang bertingkah seperti itu.
Sementara Nesya terduduk lemas. Pria itu ada di Indonesia..
Ujarnya dalam hati.TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/218325061-288-k307919.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Why You Back
RomanceNesya hamil di usia yang masih muda. Melahirkan anaknya seorang diri karena kekasihnya,Nathan pergi melanjutkan pendidikannya keluar negeri. Nesya begitu banyak menahan penderitaan,apalagi wanita itu kehilangan kasih sayang dari orang-orang terdeka...