Part 11 : Cemo'oh

25 0 0
                                    

Para tamu undangan begitu ramai menghadiri acara pernikahan ini. Sesekali Nesya melirik pria yang beberapa jam lalu telah resmi menjadi suaminya.

Ribuan ucapan "selamat" dari para tamu menarik senyum paksanya untuk menyambut ucapan tersebut.

Jika boleh jujur,jauh dalam hati pengantin wanita merasakan ketidakbahagiaan.

Pernikahan mewah,gaun indah,ribuan tamu undangan dari kalangan atas,dan dekorasi yang begitu megah,bukan itu yang diharapkannya.
"Cinta",sejak dulu Nesya tidak benar-benar pernah merasakannya.

Nesya tidak tahu mengapa kedua orangtuanya sudi untuk hadir dan memberi restu. Entah cara apa yang digunakan oleh Nathan.

Tetapi,Nesya tahu dari raut wajah kedua orangtuanya. Tidak ada binar kebahagiaan disana. Dibandingkan hasir untuk memberikannya restu,mereka lebih terlihat sedang mencemo'oh habis-habisan dirinya.

"Wih.. gak nyangka banget kalian Nikah. Selamat bro,selamat Nesya.." lamunannya buyar,Nesya kembali menyambut ucapan selamat tersebut dengan senyum tipis.

"Makasi udah dateng.." suara Nesya begitu lembut pada wanita yang berada dalam gandengan Dito,sahabat Nathan.

"Selamat ya,bahagia terus sampi maut memisahkan." Nesya tersenyum mendengar harapan tersebut.

"Makasi mbak.."

                              ***

BRAK !!

Nesya tersentak saat pintu kamar hotelnya terbuka dengan kasar. Menampilkan wajah marah milik sang mama,Shinta.

"Hallo Nesya. Gimana perasan kamu setelah dengan liciknya menjebak Nathaniel untuk menjadikan kamu nyonya Abraham,Hah !?" Bentak Shinta penuh amarah.

"Maksud mama apa? Aku gak pernah menjebak siapapu."

"Jangan panggil saya mama. Saya bahkan menyesal pernah melahirkan putri murahan seperti kamu."

Nesya mengepalkan tangannya dikedua sisi tubuhnya. Menahan segala sakit yang mendera hatinya mendengar caci maki dari wanita yang sudah melahirkannya.

"Kamu bener-bener pintar dalam mencari pria." Shinta melangkah menghampiri Nesya.

"Bahkan Nathaniel yang dikenal cerdas saja,bisa dengan bodohnya memilih kamu dan anak haram itu." Sambung Shinta tanpa perasaan.

"Cukup,ma. Jangan hina aku seperti ini." Lirih Nesya menutup telinganya.

"Kenapa? Karena kamu memang pantas dihina? Harusnya saya memang tidak melahirkan kamu. Cukup anak saya Naka dan Bianca,tanpa kamu." Sentak Shinta kejam.

"Cukup,ma." Ulang Nesya.

"Dengar," Shinta menyentak kedua tangan Nesya yang menutupi kedua telinga wanita itu.

"Kamu akan menyesal karena dengan tidak tahu malunya menikah dengan pria seperti Nathaniel." Bisik Shinta di telinga Nesya.

"Saya akan buat keluarga Abraham tahu betapa murahannya wanita yanh dinikahi oleh putra mereka. Akan saya buat kamu dan anak haram kamu itu dibuang dari keluarga itu,mengerti." Shinta mendorong tubuh Nesya dengan kasar,lalu berlalu dari sana.

Nesya terisak oleh tanggisnya sendiri. Tidak mengerti mengapa sang mama begitu membencinya.

Nesya duduk memeluk lututnya sendiri. Membenamkan wajahnya dalam-dalam. Menahan airmata agar berhenti untuk mengalir.

                               ***

Nathan menelusuri lobby hotel tempat resepsi pernikahannya dilangsungkan. Di sofa tunggu lobby tersebut Nathan menemukan orang sedari tadi sudah mencarinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Why You BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang