"Bro,lo kenapa sih ?" Dito berhasil mengejar Nathan yang ingin keluar dari restaurant tersebut.
"Gue udah bilang batalin kerja sama kita dengan pihak Erlangga. Perusahaan itu gak bakal ngasih banyak keuntungan buat kita." Seru Nathan.
"Tapi mereka janji bakal penuhin permintaan kita. Karena itu mereka ngirim orangnya buat diskusi sama kita."
Dito sudah susah payah menyeret Nathan untuk ikut dalam diskusi kali ini. Tapi dengan mudahnya pria itu kembali berulah.
"Mending kita masuk. Ga enak udah di tungguin sama pihak Erlangga." Dito mencoba peruntungannya.
"Oke,kita dengar apa yang mereka tawarkan. Tapi kalo masih tidak sesuai dengan keinginan kita. Kontrak tetap batal." Putus Nathan sama berjalan dengan pongah kembali ke meja dimana Nesya berada.
***
Nesya duduk dengan gamang di hadapan dua pria saat ini,Nathan dan Dito.
Dito sedang membaca ulang isi kontrak yang di serahkan oleh Nesya tadi,sementara Nathan membuang pandangan ke luar jendela. Tidak berniat membalas tatapan sendu dari Nesya kepadanya.
"Udah oke,Nath.." Dito menyerahkan kontrak tersebut kepada Nathan.
Nathan menerima kontrak tersebut dan membubuhkan tanda tangannya diatas kertas tersebut.
"Semoga kerja sama kita berjalan lancar." Dito mengulurkan tangannya setelah bangkit dari duduknya. Di sambut dengan senyum tipis dari Nesya.
"Oke pak Dito. Terima kasih atas kepercayaannya." Nesya sesekali masih melirik kearah Nathan.
"Kalau begitu kami permisi."
"Bisa minta waktunya sebentar pak Nathan ?"
Nathan yang sudah berjalan beberapa langkah meninggalkan tempat itu,menghentikan langkahnya. Membuat Dito mengerutkan kening bingung dan menatap kearah sahabatnya itu.
Ekspresi Nathan begitu dingin,namun Dito tau bahwa dua orang tersebut butuh waktu untuk berbicara.
"Gue tunggu di mobil." Dito berjalan keluar. Meninggalkan Nesya dan Nathan.
Pria tampan itu kembali duduk. Namun wajah dinginnya belum terganti sedikitpun sejak tadi.
Sementara Nesya sekuat tenaga mencoba untuk memberanikan diri berbicara dengan Nathan. Pria yang di pikirnya masih berada jauh darinya.
"Kamu apa kabar,Nath?" Suara Nesya bergetar saat ini.
"Seperti yang kamu lihat." Kata Nathan dengan santai.
"Kapan kamu kembali?" Nesya maaih berusaha bertanya meski Nathan terlihat enggan berbicara dengannya.
"Dua tahun lalu."
Nesya terkejut mendengar jawaban dari pria yang masih menyimpan tempat terbesar di dalam hatinya.
"Dan kamu gak berusaha nyari aku?" Ujar Nesya lirih.
Nathan kini menatap Nesya dengan datar,entah apa yang saat ini ada di benaknya.
"Tidak ada alasan untuk saya mencari anda. Hubungan itu sudah lama berakhir."
Seakan ada ribuan pisau menancap di dada Nesya saat ini mendengar kata yang di lontarkan oleh orang di hadapannya.
"Kamu gak mau ketemu dia?"
Mendengar kata "dia" dari mulut Nesya,membuat Nathan tersentak.
"Apa maksud kamu?" Tanya Nathan datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why You Back
RomanceNesya hamil di usia yang masih muda. Melahirkan anaknya seorang diri karena kekasihnya,Nathan pergi melanjutkan pendidikannya keluar negeri. Nesya begitu banyak menahan penderitaan,apalagi wanita itu kehilangan kasih sayang dari orang-orang terdeka...