Part 7 : Permohonan

14 0 0
                                    

Nesya tahu bahwa sejak dulu dirinya mendapatkan kasih sayang yang berbeda dari kedua orangtuanya. Jika di bandingkan dengan kedua kakaknya,Nesya jauh memiliki arti yang berbeda bagi pasangan Shinta dan Arnold.

Masih jelas dalam ingatannya dulu. Kala itu Bianca menginginkan sebuah boneka panda,Shinta dengan suka rela langsung membelikan boneka tersebut untuk Bianca. Sementara Nesya hanya diam melihat pemandangan itu dengan mata terluka. Kala sebuah kotak pensil kecil yang diinginkannya tidak dapat di bawa pulang karena tidak mendapat uang dari Shinta untuk membayar.

Waktu itu Nesya pikir semua hanya perasaannya semata. Membuang pikiran buruk mengenai perbedaan kasih sayang yang di dapatkannya. Nesya tidak ingin meragukan perasaan kedua orangtuanya.

Namun kejadian itu terus berlangsung seiring berjalannya waktu. Seiring usia mereka terus bertambah serta papa mama yang terus menua.
Perlakuan itu masih di dapatkannya sampai sekarang.

                               ***

Pandangan Nesya kosong menatap lantai rumah sakit. Airmata di pipinya tidak mampu lagi menetes menanggisi kehidupannya.

Kilasan penggalan kenangan masa kecilnya terus berputar di kepalanya. Nesya tidak dapat menghentikan pikiran buruknya itu,sampai akhirnya terdengar pintu ruang rawat Mika terbuka. Nesya bangkit menghadang langkah dokter yabg baru saja melakukan penangganan terhadap Mika.

"Bagaiman anak saya,dok ?"

Dokter Gia menatap wanita muda di hadapannya sesaat. Wajahnya tampak serius memandang lawan bicaranya.

"Kepalanya terbentur sudut tangga yang tajam. Saya sudah berusaha menanggani luka akibat benturan tersebut,tapi Mika kehilangan banyak darah." Ujar dokter Gia.

"La..lalu bagaimana keadaannya?"

"Rumah sakit sedang kekurangan darah golong A+. Kami masih menunggu pendonor. Kami akan mengabari jika sudah ada pendonor. Permisi.."

Nesya kembali terduduk lemah di kursi. Pikirannya limbung memikirkan golongan darahnya yang berbeda dengan Mika.

Sejenak Nesya mengingat satu orang yang pasti memiliki golongan darah yang sama dengan Mika. Wanita cantik itu bangkit dengan terburu untuk menemui seseorang.
Namun langkahnya terhenti ketika dari ujung pintu masuk,Nesya melihat kehadiran Arnold dengan wajah menahan amarah.

"ANAK TIDAK TAHU DIRI !! PLAAK."

Kejadian itu begitu cepat. Nesya hanya merasakan pipinya memanas dan perih. Airmatanya jatuh dengan tangan yang memegangi pipi bekas tamparan itu.

Nesya tidak tahu kesalahannya dimana hingga ia harus mendapatkan tamparan sekeras ini.

"Apa yang kamu lakukan hingga Nathaniel melakukan pembatalan kontrak hah !?" Arnold melempar amplop coklat yang di pengangnya mengenai wajah Nesya.

Nesya membungkuk mengambil berkas yang sudah terdampar di lantai tersebut. Membaca isi berkas tersebut dengan terkejut melihat isi yang tertulis di berkas tersebut.

"Pa aku.."

"Cukup ! Sejak dulu kamu memang tidak berguna. Lihat apa yang sudah kamu lakukan. Perusahaan saya gagal berkerjasama gara-gara kamu. Tidak ada yang dapat di banggakan dari anak seperti kamu." Ungkap Arnold penuh emosi.

"Aku gak tahu apa-apa tentang ini pa.."

Arnold menyentak tangan Nesya yang ingin meraih lengannya.

"Mulai sekarang jangan tunjukkan diri kamu di depan saya,anak tidak berguna."

Dunia Nesya runtuh mendengar kalimat Arnold. Apa ia terlahir hanya untuk menerima limpahan kesalahan oranglain? Nesya terisak sendirian,sejak dulu dirinya memang tidak diinginkan.

Why You BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang