Bagian 8 |Maaf

514 75 6
                                    

"Lepas". Paksa Taehyung saat Hoshi menahan tangan dan tubuhnya, ingin menyusul Suga.

Hoshi tetap menahan Taehyung, karna takut kakak kelasnya ini dihajar habis-habisan oleh Suga."Ikutin kata gue dah bang, elu ntar kena masalah".

Dari arah dapur, Suga dan Yerin datang dengan tangan yang bertautan. Terlihat dari arahnya, Yerin sedang menahan untuk tidak menangis.

Taehyung yang melihatnya langsung melepas tangan Hoshi yang sejak tadi menghalangnya, kemudian mendekat ke arah Suga dan Yerin berada.

Taehyung melayangkan pukulannya ke arah Suga. Bukan hanya sekali, tapi Taehyung melakukannya berkali-kali, seperti orang kerasukan.

Sedangkan Suga hanya diam, menerima pukulan, dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"TAEHYUNG HENTIKAN!"

Taehyung menghentikan aksinya saat mendengar teriakan dari Yerin.

Yerin membungkuk, membantu Suga yang terlihat mengenaskan setelah dipukul tanpa melakukan perlawanan.

"Kenapa kau memukul kakakku hah?!"

"Yer, bukan seperti itu" Taehyung meluruskan arah pandangnya ke Yerin, tapi ujung matanya dapat melihat bahwa orang yang di sebut kakak oleh Yerin tersenyum mengejek.

"Bukan seperti itu kata kakak? Liat wajah abang! Dengan alasan apa kau memukulnya?!"

"Aku cemburu, kenapa kamu tidak paham?"

Setelah mengatakan bahwa Taehyung cemburu, laki-laki itu keluar dari rumah Yerin, terdengar dari suara laju mobil yang sudah dipastikan itu milik Taehyung.

Dalam lubuk hati Yerin ada perasaan tidak enak, dan sangat mengganjal. Tapi yang terpenting sekarang adalah kakaknya yang kini terluka.

"Tunggu disini bang, Yerin akan ambil obat dulu"

*****

Taehyung yang murka menghantam setir mobil dengan keras.
"SIAL, SIAL, SIAL! Gimana gue bisa dekat sama Yerin lagi!?"

"Kakak? Wajahnya sama sekali tidak mirip dengan ayah maupun ibunya. Apalagi dengan Yerin" lanjut Taehyung.

Taehyung baru saja selesai pulang dari bar di daerah kota tempat tinggalnya, emosinya yang sedang naik membuat Taehyung butuh minuman hangat masuk ke tubuhnya.
Padahal sudah lama sekali sejak 1 tahun terakhir dia tidak menyentuh minuman haram itu, tapi karna emosi dia kembali lagi.

Pukul 2 malam, Taehyung baru sampai dirumah. Seperti biasanya, rumah ini diselimuti oleh kesunyian karena hanya Taehyung yang menempati rumah itu.

Taehyung turun dari mobilnya, berjalan menuju rumah yang terbilang besar untuk ditinggali seorang diri.

Saat ingin menaiki tangga, kakinya berhenti melangkah karena dia melihat seorang gadis yang tadi siang berani membentaknya.

Yerin tertidur di sofa ruang tamu.

Dengan langkah pelan, Taehyung memutar arah menuju ruang tamu. Menggendong tubuh Yerin ala bridal style ke kamar yang memang sudah ia siapkan khusus untuk gadis itu.

Taehyung menurunkan gadis itu di ranjang king size dengan hati-hati, takut Yerin akan terbangun.

Kedua matanya menatap lekat Yerin yang sedang tertidur.

Menurut Taehyung, Yerin saat tertidur adalah manusia paling manis di seluruh dunia. Kulit putihnya, pipi gembulnya, bibir merah ranum. Semua sangat disukai oleh Taehyung.

"Selamat malam tuan putri"

Chup

Ciuman Taehyung daratkan di dahi Yerin, setelahnya Taehyung melenggang pergi dari kamar Yerin.

*****

Yerin terbangun dari tidurnya, Yerin tersadar ia telah ketiduran semalam karena menunggu Taehyung yang tidak kunjung pulang.

Tadi malam dia diam-diam keluar pergi ke rumah Taehyung tanpa sepengetahuan Suga, karna jika kakaknya tahu Yerin pasti tidak akan diizinkan pergi ke rumah Taehyung.

Hatinya selalu dipenuhi rasa bersalah. Yerin ingin menyampaikan kata maafnya pada Taehyung, jadi dia pergi saat pukul sudah menunjukan jam 11 malam.

Pintu terbuka, menunjukan sosok Taehyung di depan pintu yang membawa sarapan.

Taehyung berjalan ke arah Yerin, menaruh nampan makanannya di meja dekat ranjang miliknya.

"Tadi bubur ini kena sambal, jadi gue beli satu lagi"

Bohong, Taehyung berbohong. Dia sengaja membelikan bubur untuk dirinya dan Yerin untuk sarapan.

Yerin juga tau kalau Taehyung sedang berbohong. Yerin pernah melihat Taehyung makan bakso di kantin dengan lombok yang banyak, dan semua dilahap oleh Taehyung sampai habis.

Ya, Yerin dari dulu sudah sering memperhatikan kakak kelasnya itu.

"Gue mau ke bawah". Langkah Taehyung terhenti saat sebuah tangan menahannya.

"Yerin ingin minta maaf kak". Ucap Yerin to the point dengan wajah sendunya.

Taehyung hanya merespon dengan dehaman.

"Kak Tae marah?"

"Ya"

Dengan gerakan tiba-tiba, tubuh Yerin memeluk Taehyung yang berada di samping ranjangnya. "Maafkan Yerin kak Taeee"

Taehyung mengelus pucuk kepala Yerin lembut. "Iya, gue udah maafin. Cepat makan dan mandi setelahnya."

"Yerin gak ada baju kak"

"Di lemari sudah ada"

"Kak Tae sudah menyiapkan semua? Untuk Yerin?"

Yerin lumayan terkejut, Taehyung sudah menyiapkan bajunya?

"Ya, semua udah lengkap"

"Makasih kak Tae." Ucap Yerin menunjukan Gummy smile nya.

"Gak usah terima kasih, kamu kan calon istri aku"

Blush

Pipi Yerin rasanya sudah berubah menjadi bewarna merah, di pagi hari Taehyung sudah membuat hatinya seperti ingin copot.

Tapi rasa senang Yerin hanya sesaat sebelum dia mencium bau alkohol yang tadi baru tercium setelah Taehyung masuk ke kamar.

"Kakak minum?". Tanya Yerin dengan tatapan mata khawatir dan sedikit kecewa. Taehyung yang menyadari itu langsung keluar dari kamar.

Perginya Taehyung membuat Yerin yakin, Taehyung benar-benar meminum minuman haram. Kekhawatiran Yerin lebih besar daripada rasa kecewanya.

'Mengapa kak Taehyung begitu? Apa kak Taehyung tidak apa? Apa karena Yerin kemarin?'

Pertanyaan itu selalu berputar di otak Yerin. Jika benar karenanya, Yerin harus meminta maaf lebih dalam terhadap Taehyung.

Posesif/Obsesi?-TaerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang