Bagian 10 |Kasih seorang kakak

402 56 6
                                    

"Oh... Jadi itu yang namanya Yerin? Cantik juga ya," ucap Nara. Melepas pelukannya dari Taehyung saat merasa Yerin telah benar-benar pergi.
"Dia adalah wanitaku, wajar."

"Oh my god, so sweet sekali kamu." Nara mencubit pipi adik angkatnya gemas. "Apa tidak mau memujiku juga karena wajah ini sudah hampir sama persis dengannya?"

"Kau gila kak?"

"Heii adik manis kau yang gila bukan aku! Aku operasi plastik mirip dia juga karena kau yang meminta 'kan?"

"Tidak."

"Tidak darimana! Kau merengek beberapa bulan yang lalu karena kau tidak bisa menemuinya. Jadi kau yang memintaku operasi plastik agar kau tidak galau dan rasa cemasmu berkurang. Kau lupa? Aku sangat berjasa asal kau tau."

"Ya ya, terimakasih karena sudah membantuku saat itu."

"Tidak masalah. Asal kau jangan berani-berani mencoba bunuh diri lagi, atau kau akan mati ditanganku!"

Taehyung yang mendengarnya malah tertawa. Mungkin berita itu belum terdengar sampai telinga kakaknya ini.

"Apa ibu belum memberi tahu sesuatu?"

Nara sudah melenggang ke arah dapur, memakan masakan Yerin yang menurutnya enak dilidah.

"Tidak, emangnya ada apa?"

"Tidak jadi."

"Ya terserahlah."

Satu suap, dua suap. Nara memakan-makanan yang ada di meja makan terus menerus.

"Apa makasan koki disini seenak ini?" tanya Nara pada Taehyung yang terlihat sudah santai menonton Televisi.

"Itu masakan adik iparmu."

"Aku manada adik ip-eh apa maksudmu adik ipar?! Adikku kan cuma kau? APA KAU SUDAH MENIKAH?!"

"Akan menjadi adik ipar."

Dengan tangan yang masih memegang sendok, Nara menghampiri adiknya meminta penjelasan.

"Siapa yang akan menjadi adik iparku hah?! Apa kau tidak menyukai Yerin lagi sehingga kau tadi santai-santai saja di tinggal olehnya?!"

"Kak tenanglah, Yerin adalah calon adik iparmu."

"KAU SERIUS?!" teriak Nara. Merasa senang dan merasa sedih dalam satu waktu.

"Ya aku serius." Taehyung tersenyum, kemudian memeluk kakaknya itu.

"Terima kasih kak, waktu itu kau mau mengabulkan permintaanku dan rela meninggalkan wajah aslimu demi aku yang hanya adik angkatmu."

Nara yang mendengarnya tersenyum dan mengangguk, kemudian balas memeluk adiknya sambil mengusap surai rambut Taehyung.

'Entahlah ini perasaan senang atau sedih, semoga Yerin akan baik-baik saja jika sudah benar-benar terikat dengan Taehyung.'

*****

"Yerin."

Suara Suga mengintruspi rumah besar milik keluarga Jung.

Yerin menoleh ke asal suara, dimana Suga berdiri di tangga dengan kedua tangan melipat di dada.

Suga menuruni anak tangga, dihampirinya Yerin yang sudah diam seribu bahasa.

"Kau darimana saja? Apa kau tidak tau abangmu ini mengkhawatirkanmu?"

Bukannya menjawab, Yerin malah menunduk. Dia sadar perbuatannya ini salah, dia juga ingin meminta maaf. Tapi dia sangat bingung bagaimana mengatakannya disaat Suga sudah menatapnya tajam seperti itu.

"Yerin jawablah! Apa kau tidak bisa bersuara?"

"Yer-yerin baru sa-saja dari rumah Taehyung."

"Astaga kau gila? Kau ini perempuan! Untuk apa kau mendatangi seorang laki-laki!"

Suga menggeram, menjambak rambutnya sendiri.

"Yerin minta maaf bang, Yerin janji tidak akan mengulanginya."

"Janji itu mudah untuk dikatakan, Yerin. Namun, janji akan susah untuk ditepati. Apa kau tidak tau itu?!"

"Maaf bang."

"Apa yang kalian lakukan?"

Yerin mendongkak, merasa pertanyaan Suga terlalu terdengar sensitif di telinganya. "Kami tidak melakukan apapun, Yerin hanya ingin meminta maaf padanya."

"Terus kenapa tidak meminta izin? Kenapa malam-malam kau keluar sendiri? Itu berbahaya Yerin!"

"Karena Yerin pikir pasti abang tidak mengizinkannya, jadi Yerin..."

"Aku merasa gagal menjagamu. Sekarang terserah kau ingin melakukan apapun. Abang tidak akan ikut campur."

Suga meninggalkan Yerin yang mulai menangis. Namun, kepergiannya tertahan karena Yerin memeluk Suga dari belakang.

"Maafkan Yerin bang, Yerin benar-benar tidak akan mengulanginya lagi."

Suga berbalik, kemudian memeluk erat tubuh adiknya dan ikut menangis disana.

Ya, katakanlah Suga laki-laki yang cengeng. Tapi ini karena masalah yang menyangkut adiknya.

Seorang kakak mana yang mau adiknya terjerumus ke dalam bahaya? Hanya kakak bodoh saja yang mau itu terjadi pada adiknya. Dan Suga bukan dalam golongan itu.

"Kumohon, jangan pernah ulangi lagi. Kau adikku satu-satunya. Dan sebagai kakak, aku bertanggung jawab untuk menjagamu dari orang-orang yang akan berbuat jahat."

Yerin mengangguk dalam pelukannya, dia tidak mau keluarga terakhir yang tulus menyayanginya ikut meninggalkannya.

Yerin tidak mau itu terjadi.

*****



Halo ily back

Pasti kaget kan kalian di kasih asupan satu part :v

Part ini mengalir karena aku habis VC an sama kakak aku yang ada di karantina TT

Kakak aku reaktif covid, kesian dia pucet banget tadi :')

Tolong bantu doanya ya teman-teman, biar abangku cepat sembuh...

Kali ini gak minta Vote, minta doanya aja huhuhu TT

See you bay bay! aku mau kembali ke kayangan (。'▽'。)♡

Salam hangat
Ily, istri Suga

Posesif/Obsesi?-TaerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang