2. Ciao

15 1 0
                                    

~Cantik, tapi caper. Itu lo!~

ooOoo

Rafa menggulir beranda instagram miliknya. Niat awalnya ia ingin mengetahui gadis yang dibahas Dave pagi tadi. Namun ia tidak tahu nama gadis itu. Ia mendengus, ingin rasanya ia bermain dengan gadis itu.

Ia selalu berpikir, mengganggu Raka merupakan tantangan terbesar untuknya. Ia pernah mengganggu Anya-pacar Raka- namun Raka tidak peduli. Ia bahkan selalu mengusik kedamaian Raka, namun Raka hanya menganggap Rafa serangga.

Jadi apa yang harus ia lakukan agar Raka terusik? Ia ingin sekali bertarung dengan kembarannya itu. Kembarannya yang memiliki kesabaran yang kuat. Kembarannya yang selalu kalem jika ia mulai perang.

Rafa melihat ponselnya sebentar. Ia kemudian mengetikkan nama Raka. @Yaronrakael.  Ia menyeringai tipis. Ia menggulir beranda dan melihat foto seorang gadis. 

Membaca sekilas keterangan gambar dan melihat nama gadis itu. @Deandraauriga. Rafa tersenyum miring saat mengetahui akun gadis itu tidak di privat. Ia menelusuri postingan gadis itu. Dimana ia menemukan foto candid gadis itu. Tanpa sadar bibirnya menyungginggkan senyum tipis.

"Cantik" ucapnya pelan. Ia menggulir lagi hingga postingan paling bawah. Ia menemukan foto dua orang gadis dan juga seorang pria dewasa berada di tengah mereka.

Kedua gadis itu tersenyum kearah kamera dengan rambut di kuncir tinggi. Dengan keterangan Ciao.

Rafa mengerutkan alisnya. Apa artinya? Ia membuka google translate dan mengetikkan kata Ciao.  Ia tersenyum saat mengetahui artinya. Hallo.

Ia geleng geleng kepala. Ia memperhatikan postingan yang lain dan baru menyadari jika gadis ini memiliki kembaran. Mereka mirip dan yang membedakan adalah rambut mereka. Jika rambut gadis yang ia kepoin berwarna hitam legam, sedangkan warna rambut kembaran gadis itu cenderung berwarna coklat gelap.

Selebihnya tidak ada yang berbeda. Sepertinya jiwanya mulai tertantang. Ia akan mendekati gadis itu, apapun rintangan yang harus ia hadapi ia akan siap.

Senyum miringnya lagi lagi terbit di bibirnya.

ooOoo

"Kee, udah beres semua kan?" Deandra membantu memasukkan obat-obatan kedalam ransel Kean. Kean hanya mengangguk.

"Udah, Di. Lagian gue gak perlu bawa banyak barang kok, Di. Disana kan gak lama." Deandra menatap Keandra lama.

"Untuk persiapan, Kee. Kan kita gak tau apa yang terjadi nantinya." Keandra menyerah. Ia menyimpan ranselnya disamping lemari.

"Doain gue menang." ucapnya dengan senyum lebar sambil menatap Deandra. "Pasti"

Deandra berjalan menuju meja rias Keandra kemudian melihat beberapa masker yang disimpan disana. Tidak banyak skincare milik Kean, tidak seperti dirinya. "Kee, maskeran yuk"

Keandra menatap Deandra lama. Ia pun mengiyakan ajakan Deandra. Sambil menunggu Dean membuat adonan, Kean berjalan ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya.

Ia menatap wajahnya dipantulan cermin kamar mandi. "Apa yang bisa gue banggain buat Ayah? Gue bukan Dean yang pinter. Jago main musik, dan salalu bisa banggain Ayah. Semoga besok bisa menjadi kesempatan buat gue banggain Ayah. Amin"

SurenderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang