Setelah menerobos derasnya hujan dan memakan waktu kurang lebih 25menit. Akhirnya Maher sampai juga dirumah yang selama ini ia tempati bersama kedua orang tua dan adiknya.
"Assalamualaikum " salam Maher ketika membuka pintu utama rumahnya.
"Waalaikum salam, yaampun Bang kok bisa basah kuyup begini" balas Rena bunda Maher, menghampiri anak sulungnya.
"Hujan Bun, gak sempet buat neduh" ujar Maher menyalimi tangan Rena.
"Kamu ini ada ada aja, cepat mandi terus turun buat makan malam ya bang" balas Rena yang diangguki Maher.
"Kalo badan kamu anget nanti bilang Bunda yaa" lanjutnya.
"Iya Bun, Maher keatas dulu yaa" Ujar Maher dan berlalu meninggalkan Rena yang sedang menutup pintu.
Terlihat di depan tv ada Clarisa dan papa nya yang sedang asik menonton sinetron. Tanpa menyadari kedatangan Maher.
Maher yang melihat itu hanya masa bodo tidak peduli, dan langsung menaiki tangga.
Setelah sampai di kamar segera ia menuju kamar mandi untuk menyegarkan kembali tubuhnya.
Setelah melakukan ritual mandinya Maher keluar dengan menggunakan Baju Hitam polos dan celana jeans yang senada dengan warna bajunya. Sangat pas dikenakan oleh Tubuh nya yang berkulit putih alami.
Selesai mengeringkan rambut menggunakan handuk ditanganya dan menyisir nya hingga rapih tidak lupa ia beri sedikit gell rambut, yang entah bermerek apa, dan menggunakan Wangi wangian. Yang slalu memikat para kaum hawa untuk srlalu berdekatan dengan nya. Yaa walau gak ada yang berani sih.
Dirasa sudah cukup dengan penampilan nya langsung saja Maher menyambar konci mobil nya dan melihat jam yang ada di lengan kiri nya yang ternyata sudah menunjukan pukul setengah delapan malam.
Malam ini Maher menggunakan mobil karna ia rasa hujan masih akan tetap turun sampai malam nanti.
Tanpa babibu lagi Maher keluar kamar dan menuruni tangga.
Terlihat dimeja makan sudah lengkap dengan keluarganya. Yang sedang asik mengobrol.
"Loh abang mau kemana udah rapih gitu " Tanya Clarisa saat melihat abangnya turun dengan pakaian rapihnya.
"Iya nihh kita udah nungguin loo" Sahut Rena
"Maaf ya Dek, Bun, aku udah ada janji sama temen " balas Maher tidak enak melihat wajah kecewa dari bunda dan adiknya.
"Besok aja ya dek kita makan barengnya, sekarang abang buru buru" lanjut Maher menghampiri meja makan.
"Bun, aku pamit ya" ucap Maher menyalimi tangan Rena.
"Ya udah hati hati ya sayang, salim tangan papah kamu " balas Rena sambil melirik kursi samping nya yang diduduki oleh Bagas sang ayah.
"Bun..." ucap Maher.
"Perlakukan dia Sebagai mana mestinya kamu memperlakukan Bunda. Sayang ,dia ayah kandung mu tidak seharus nya kamu begini " Nasihat Rena.
"Iya Bun " Balas Maher tidak ingin memperpanjang masalah. Dengan malas Maher menghampiri Bagas sang Papah.
"Pahh.. Aku pamit ya" ucap Maher mengulurkan tangan nya setelah sampai disamping kursi Bagas dan jangan lupa kan tatapan dingin nya.
"Ehh... Iya hati hati ya nak" Balas Bagas menerima uluran tangan anaknya tersenyum tulus saat anaknya sudah mulai menganggap nya kembali.
"Dek, makan nya jangan banyak banyak nanti tambah gemuk lo" ucap Maher menghampiri kursi sang Adik.
"Bunda , Abangnya nakal nihh" Adu Clarisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maher ( what did I do wrong)
Novela Juvenil💄💄 YANG MAU CERITA ANAK GENG MOTOR YANG BIKIN KALIAN KETAWA KETAWA ,,NANGIS,, SAMA BAPERR SINI YUK LANGSUNG CEK AJA🎉❤ Kehidupan Maher putra bagaskara berubah setelah Aracella masuk kedalam hidupnya. Prat awal-awal mungkin agak menyeleneh maaf ya...