Disebuah ruangan yang serba bernuasa putih dan juga bau obat-obatan memenuhi indra penciuman.
Ya disini lah Maher berada di Rumah sakit, tepat nya di depan kamar ruang rawat yang didalam nya terdapat seseorang yang baru dua hari ini masuk kedalam kehidupan nya. Aracella ya di adalah orangnya, gadis cantik yang ditemui nya ambruk dijalan dan dingin nya malam. Tengah diperiksa oleh Dokter.
Yaiyalah masa sama pilot:<Cekllek.
Suara pintu ruangan tepat dihadapan nya terbuka, menampakan sesorang ber jas putih dan Stetoskop yang menggantung indah di lehernya.
"Bagaimana keadaan teman saya Dok? Tanya Maher dengan tak sabarnya.
"Kaki nya mengalami keram, dan Magh nya kambuh" ucap Dokter tersebut.
"Tapi dia gak apa apa kan dok? "
"Tidak, dia hanya butuh istirahat dan setelah dia bangun, langsung dikonsumsi resep yang saya berikan,pastikan perut nya sudah terisi , mari! " ucap Dokter itu langsung pergi begitu saja tanpa senyum.
"Gue kira cuman Daniel yang ngomongnya irit bener, rupanya masih ada juga toh"-Batin maher.
Ceklek!
Setelah membuka pintu ruangan yang pertama kali dia lihat adalah, tubuh Cece terbaring lemah diatas brankar. Perlahan ia maju dan duduk dikursi yang ada di samping brankar, dan memperhatikan wajah damai gadis itu.
"Ternyata lo cantik banget ya kalo lagi tidur" ucap nya tanpa sadar.
Ia memperhatikan seluruh lekukan wajah Cece mulai dari mata, hidung, dan bibir ranum yang agak pucat. Wajah putih mulus tanpa makeup.
Tanpa sadar ia membelai pipi putih dan mulus milik Cece entah dorongan dari mana ia tersenyum dan memajukan wajahnya agar bisa lebih dekat untuk meneliti setiap inci diwajah gadis tersebut. Sehingga Maher terlihat ingin mencium Cece.
Plak!
"Lo apa-apaan sih her!" ucap nya menampar pipi nya sendiri.
"Gue kok aneh banget sih"-batin nya sambil menggaruk tengkuk kepala yang tak gatal.
Ngeuh...
Terlihat gadis di depan nya ini mulai bergerak, mungkin sebentar lagi dia sadar.
"Lo udah sadar?" tanya Maher
"Lo?? Gue dimana" ucap Cece kaget pasal nya ini bukan kamar nya dan hal yang pertama dia lihat adalah wajah Maher, yang membuatnya tambah syok.
"Sini gue bantu " tawar Maher saat melihat Cece kesusahan bangun.
"Kaki gue sakit " lirih Cece saat merasakan kakinya susah digerakan malah nyeri yang dia rasakan jika diGerakan.
"kaki lo tadi kram, dan magh lo kambuh" ucap Maher.
"Kok lo bisa bawa gue kesini gimana ceritanya?"tanya Cece penasaran.
Saat Maher ingin membuka suara untuk menceritakan asal mula ia bisa membawanya keRumah sakit. Namun ia keinget sesuatu.
"Gue bakal cerita setelah lo makan" ucap Maher mengambil bubur dinaskah. Melihat itu Cece hanya mengangguk lemah, ia ingin menolak namun perut nya lapar.
"Sini! "
"Gak! Biar gue suapin"
"Yang gak bisa digerakin itu kaki gue, bukan tangan gue"
"Gue disuruh dokter buat nyuapin lo!"
"Emang gitu yakk"-Batin Cece.
"Nih, Aaa" Seru Maher, dan Cece dengan malas membuka mulutnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/240121330-288-k442113.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Maher ( what did I do wrong)
Teen Fiction💄💄 YANG MAU CERITA ANAK GENG MOTOR YANG BIKIN KALIAN KETAWA KETAWA ,,NANGIS,, SAMA BAPERR SINI YUK LANGSUNG CEK AJA🎉❤ Kehidupan Maher putra bagaskara berubah setelah Aracella masuk kedalam hidupnya. Prat awal-awal mungkin agak menyeleneh maaf ya...