Maher🐾8

27 6 0
                                    


"Gue rasa tadi gue udah kenalin diri"
Balas Cece.

"Lo ada urusan apa sama Maher" tanya Putra tiba_tiba membuat Cece menghentikan kunyahan dimulutnya.
"Urusan??  Perasaan gue gak pernah ada urusan sama dia" elak Cece.

"Dari pada lo nanya yang gak bermutu, mending lo pesen makanan sana" titah Maher mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Yee lo sirik aja liat gue ngomong sama cewe cantik" sewot Putra.

Maher yang mendengar itu melotot dan menggerakan tangan nya seolah-olah mengusir.

"Ck... Iya-iya " balas Putra menarik tangan Doni.

"Gue lagi yang kena" gumam Doni

Kenapa mereka tidak menawarkan para ciwi??  Karna dimeja mereka tadi sudah penuh dengan makanan yang belum habis. Soo, gak mungkin kan mereka mau nambah lagi.

Sedangkan dimeja makan hanya ada kecanggungan pasalnya, Mereka sama-sama sibuk dengan kesibukan mereka dengan Daniel yang sedari tadi fokus pada ponsel nya, Ana yang sedari tadi memperhatikan Daniel dengan tatapan kagum, Maher? Dia hanya fokus menatap Cece dengan tatapan mengintamidasi,sedangkan yang ditatap hanya sesekali meliriknya acuh dan memilih melanjutkan acara makan nya.  Bella?? Nahh dia ini yang kaya orang bego dari tadi hanya cengok dengan tidak elitnya sembari menatap teman-teman nya bergantian, pasal nya dia bingung ada apa sebenarnya dengan mereka.

Sepuluh menit berlalu namun tidak ada yang berani membuka suara sampai suara melengking milik Doni dan Putra menghentikan aksi mereka "Odading mang Oleh password nya??"

"Rasanya Anjim banget" Teriak mereka semua kecuali Maher dan Daniel pastinya.

"ODADING MANG OLEH RASANYA SEPERTI ANDA MENJADI IRON MAN"

Ucap Doni sambil menirukan vidio yang sedang viral sekarang ini.

"BELI LAH ADODING MANG OLEH DIDIEU KARNA LAMUN TAK DAHAR_"

Plak
Plak

"Auhh... " ringis Doni saat mendapat jitakan cantik dari Daniel.

"Gue lagi mau makan, kalo lo mau iklan lo salah tempat!!" seru Daniel.

"Uluh-uluh atuh akang Daniel mah ketinggalan zaman " Balas Doni.

"Gue bukan ketinggalan zaman, tapi lo yang katrok!! " sinis Daniel sambil melanjutkan acara makan nya.

"Ehh nanti maen yok kelapak Odading mang Oleh" Becanda Putra.

"Lo ke Bandung cuman mau mampir kelapak nya mang Oleh??" Tanya Cece.

"Lo kelewat gabutt, apa gimana? " Lanjutnya yang diangguki Bella dan Ana.

"Yee kan kalo kebetulan lewat situ aja" Elak Putra.

"Liat muka lo kayak Odading mang Oleh" ujar Cece.

"Kenapa?? Menis, lembut lembut gimana gitu" jwab Putra polos.

"RASANYA ANJING BANGET!! "

"Buahahaha mampus hahah" Gelak tawa mereka semua mengisi keramaian dikantin.

"Ehh Ce, lo mau kemana? "tanya Ana saat melihat Cece beranjak dari kursinya.

"Gue udah, lo pada gak mau kekelas"

"Eumm yaudah ayok"

"Kita deluan yaa" Pamit Bella mewakili sahabatnya yang membuat Wajah Doni dan Putra memelas.

"Kok cepet banget sih" tanya Putra.

"Kita udah dari tadi disini"

"Iya soalnya tadi kita jam kos"

"WOE CEE TUNGGUIN!! " teriak Ana saat melihat sahabatnya yanng saty itu sudah berlalu tanpa menunggu mereka.

"LO PADA NGARET SEMUA!!"Balas Cece juga ikut teriak karna jarak mereka sudah lumayan jauh.

"Deluan ya woee" Ujar Ana segera menarik tangan Bella yang sedari tadi diam menatap Doni.

"Sialan kenapa gue terpesona sama tu play boy" Batin Bella.

"Target pelet lo sekarang ke Bella Don" tanya Putra asal membuat Doni hampir tersedak makanan nya.

"Lo kalo ngomong kurang filter niih" balas Doni.

"Lagian dari tadi lo sama Bella kontek-kontek mata ada apa??"

"Lo kayak Dora serba kepo"

"Sianjirr gue disamain sama Dora, ngotak ngapa"

"Ya lagian mulut lo kayak dia sih"

"Lo pada tu sama aja, sebelas duabelas" sahut Maher, yang sedari tadi tidak ikut nimbrung akhirnya membuka suara.
Beri tepuk tangan yang meriah...

"Gue duabelas nya" Jawab Doni.

"Anak ganteng ngalah" balas Putra.

"Niel... Lo kan cenayang_"

Plak

Belum sempat Putra melanjutkan kalimatnya dia sudah mendapat kan sentuhan manis dari sahabat yang dia juluki sebagai manusia freezer

"Mulut lo gue kasih filter IG mau? " ancam Daniel membuat Doni terkekeh.

"Kalo mulut jangan, tapi kalo muka sok aja biar muka gue glowing gitu kan" ujar Doni membuat ketiga sahabatnya bergidik ngeri.

"Jijik gue dengernya njing" ucap Maher beranjak dari duduk nya setelah meneguk es nya sampai tandas.

"Lo mau kemana?" tanya Daniel

"Gue deluan ada urusan" balas nya dan segera menjauh.

Setelah pergi dari kantin Maher memutuskan untuk menyendiri di Rooftop sekolah. Yang sudah menjadi tempat meluap kan keluh kesah nya selama satu tahun.

Selama perjalanan banyak tatap tatapan mengagumi dari para gadis sedangkan untuk para laki-laki mereka hanya menyapa Maher, seolah-olah menghormati Maher sebagai ketua Cakrawali atau hanya cari muka saja.

Sesampai nya ia di Rooftop langsung saja Maher manduduki Sofa yang ada disana. Rooftop ini hanya ia beri tiga sofa panjang dan satu meja untuk dirinya dan sahabat-sahabat nya.
Yang sebelum nya Rooftop ini hanya berisikan kardus dan barang-barang bekas dan debu dimana-mana.

"Faa...  Gue kangen sama lo"

"Sampe sekarang aku masih belum bisa nemuin satu titik penjelasan dimimpi itu" Ia teringat kala itu Sifa datang dalam mimpinya dan mengatakan bahwa "Selamat bahagia sayang, dia akan menggantikan ku" dan setelah mengatakan itu, wajah Sifa menghilang dari mimpinya. Dan ia bermimpi seminggu yang lalu.

"Faa... nanti malem dateng ya dimimpi aku, aku kangen" lirih nya dengan nada bergetar.





Maher ( what did I do wrong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang