Maher 🐾1

93 16 1
                                    

Didalam ruangaan yang serba bernuasa Hitam dan putih itu, seorang remaja laki laki bernama Maher putra Bagaskara terlihat tengah asik memainkan game yang ada diHandphone nya. Padahal sudah 2 jam lamanya dia bermain dan tak ada niatan untuk berpaling dari HandPhone nya sedikit pun.

Doni is calling...

"Ganggua aja sih curut satu ini " gumam Maher merasa kesal karna sudah diganggu.

Tak ingin menunggu lama lagi langsung saja Maher angkat telepon dari Doni sahabatnya.

"Woe herr... Pheonix ngeroyok Gilang Kalo lo mau tau langsung kesini aja, sesi tanya nya disini biar lo lebih jelas!! "
Cerocos Doni tak santai di sebrang sana. Yang otomatis mebuat Maher menjauhkan HP dari telinganya.

"Anj*ng yaudah tunggu gue kesana bentar lagi" balas Maher

Tut...
Setelah mengakhiri sambungan telepon nya  langsung saja Maher berjalan menuju Lemari untuk menggambil jaket dan konci motor lalu bergegas turun kebawah.

"Mau kemana kamu?" Tanya Bagas papa Maher sembari berjalan menuju Maher.

"Bukan urusan papa" Balas Maher sinis dan berlalu begitu saja.

"Jaga omongan kamu Maher, saya tidak pernah mengajarkan kamu untuk bicara tidak sopan kepada orang tua " Tegas Bagas.

Seketika Maher langsung menghentikan langkah nya menghadap sang papa dan tersenyum sinis.

"Lalu apa Papa pernah mengajarkan saya apa arti menghormati orang tua?" jeda Maher

"Saya rasa anda tidak pernah punya waktu untuk anak anda apa lagi mengajari nya" lanjut nya.

Yang ditanya hanya diam dan tak bisa berkata apa_apa karena memang benar apa adanya yang dikatakan oleh Maher.

"Kenapa??  Anda kehabisan kata kata hingga tidak bisa membalas ucapan saya?" tanya Maher.

"Saya harap anda mengerti maksud pembicaraan saya tadi" ucap Maher dan berlalu begitu saja.

"Maafin papa nak... Kamu begini karna papa" lirih Bagas setelah Maher berlalu begitu saja meninggalkan nya.

Untuk saat ini mood nya sangat buruk. Langsung saja dia menyambar Helm dan menaiki motor nya. Tanpa menunggu lama ia menjalankan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata menuju bashcamp Cakrawali berada.

Sesampai nya disana sudah disuguhi pemandangan yang membuat darahnya mendidih, Disana terlihat Gilang salah satu anggota Cakrawali tepar disofa dengan keadaan yang sangat memprihatinkan.  Bagaimana tidak?
Wajahnya penuh dengan lembam bahkan seluruh badanya terdapat luka goresan.

"Lo lama banget sih ngapain aja dijalan " Tanya Putra Sahabat beserta anggota inti Cakrawali, saat melihat Maher memasuki Rumah kebesaran mereka.

"Biasa Bokap" jawab santai Maher.

"Huh...  Bokap lo,, kenapa lagi sih" Sahut Doni jengah.

"Biasa" jawab Maher santai, tak ingin menlanjutkan obrolan.

Setelah ia  menghampiri Gilang yang sedang diObati oleh anggota lain.

"Kenapa bisa lo di kroyok Pheonix" To the point Maher.

"Sepulang dari rumah Doi gue,, pas perjalanan mau keSini gue ngeliat Segerombolan anak Pheonix dan ternyata salah satu diantara gerombolan itu ada yang ngeliat gue  bang. Dari situ gue dikejer dan akhirnya gue dikepung  berakhirlah gue kayak gini,, saat gue berusaha ngehubungin orang buat bantu gue tiba-tiba ponsel gue direbut dan berunjung na'as setelah gue udah gak ada daya gue sempet liat Juna dateng nolongin gue karna gue sempet ngehungin dia tadi" Jawab Gilang panjang lebar sambil meringis karna bibirnya yang terluka.

Maher ( what did I do wrong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang