Sorry for typo
- - - - - - -"Aku sudah terinfeksi!" wooyoung meremat ujung bajunya. San terinfeksi karena menolongnya dari para zombie itu, mungkin saja San tergigit saat melawan para zombie?
"Tidak mungkin!" gumam wooyoung.
"Ya... Ini semua mungkin wooyoung!" -San
"San? Ma... Maafkan aku... Aku-"
"Tidak... Jangan meminta maaf.. Aku akan keluar sebelum aku menjadi seperti mereka dan memakanmu... Senang bisa mengenalmu... Selamat tinggal?"
"Tidak! San? Jangan tinggalkan aku sendirian disini?" sesaat kemudian wooyoung mendengar suara pintu yang tertutup dan terkunci, ia keluar dari kamarnya, mendapati 2 zombie yang telah tiada, dan tak ada San disana. Apakah San sudah keluar dan menjadi zombie?
"San?" wooyoung meraih gagang pintu, lalu tertegun. "Kenapa pintunya terkunci dari dalam?"
"DORRR"
"AKHHHPPPPP" San buru buru membekap mulut wooyoung, karena teriakan wooyoung bisa mengundang zombie satu kampung kesanan. (G)
"San? Kau masih hidup?" san terkekeh geli, sedangkan wooyoung memasang wajah kawatirnya. Bagaimana jika San terinfeksi dan menjadi zombie serta menggigitnya nanti? Oh... Tidak... Setidaknya ijinkan wooyoung untuk mati dengan sedikit elit, seperti bunuh diri? Baiklah itu bukan ide yang bagus juga!.
"Hahahah ... Kau sangat lucu ... Aku hanya bercanda ... Dan aku tidak terinfeksi lihatlah! Dan aku tidak akan pernah terinfeksi!" San dapat melihat wajah merah padam wooyoung, sepertinya wooyoung sedang menahan kekesalannya sekarang?
"Kau sangat ceroboh wooyoung, lain kali kunci pintunya jangan asal tutup aja!" San beranjak menuju pintu tapi wooyoung menghentikannya.
"San? Kau mau kembali ke apartment mu itu?" San menggeleng, lalu mendorong sebuah meja yang lumayan besar kedepan pintu, jangan tanyakan untuk apa.
Drttt drttt drtttt
"Ya.. Hallo?"
"...., ..... , ......,"
"Ish.... Disini tidak ada sinyal!" San membuka jendela besar itu lalu mengarahkan ponselnya keluar jendela itu.
"Aku menemukan walkie talkie dikamar 56!" ujar seseorang disebrang telpon.
"Berapa banyak?" tanya San.
"Hanya 4. Dan saat menggeledah rumahnya aku menemukan beberapa zombie!" terdengar kekehan tawa dari sebrang telpon sana.
"Dasar! Apa kau sudah bosan hidup huh?"
"Hei San, aku hanya bercanda. Jadi aku menemukan beberapa senjata seperti pistol, beberapa peluru untuk kita reload pistol itu, dan beberapa bahan makanan! Sepertinya ini kamar seorang tentara atau mungkin polisi?"
"Dengan siapa kau disana?" tanya San masih setia mencari-cari sambungan jaringan, tak perduli dengan para zombie yang meraung raung kelaparan dibawah sana.
"Seperti biasa... aku, hongjoong, yeosang dan tentunya dikawal oleh beberapa kawanan zombie!"
"Kya... Dasar kau ini.. Dan bagaimana keadaan para zombie itu? Apa mereka baik baik saja? Jika mereka terluka, kau boleh membawanya pulang dan mengobati mereka" wooyoung yang mendengar percakapan dua insang ini hanya geleng geleng kepala.
"Ya... Kau benar... Haruskah aku membawa mereka? Dan mengobati mereka? Ya... Sepertinya harus, karena aku akan kehilangan separuh pengawalku nanti!"
"Berhenti bercanda Mingi, sekarang kau kesini, keapatment dengan nomer 111, emm, maksutku 112!" ujar San sambil mencoba mengingat ingat nomer apartment ini, ya... Nomer apartment San adalah 111 dan wooyoung 112, sedangkan apartment temannya, Mingi berada dilantai 2 dengan nomer 37, hongjoong lantai 1 nomer 4, dan yeosang dilantai 9 nomer 128. Entahlah kenapa bisa sekarang yeosang berada dilantai 4 bersama kedua temannya yang lain itu.
"Sepertinya sedikit sulit. Kau tahu tidak jika lantai 7 dijaga ketat oleh para zombie? kurasa disana masih ada yang hidup, kamar 109 selalu menimbulkan suara suara berisik dari dalamnya, tak mungkin suara zombie!" San mencoba mengingat ingat nomer apartment itu, dan ia ingat sekarang, waktu itu ia pernah berpapasan dengan seorang pria yang menurutnya cantik itu, tapi sepertinya ia memiliki kamar 108 bukan 109.
San tau jika apartment nomer 109 tidak pernah dihuni sama sekali, entah apa alasannya.
"Selamatkan pria diapartment 108, baru kalian kesini!"
"Wah... Kau ingin kami mati ya?"
"Aku tidak yakin jika kalian bisa mati!" wooyoung mulai bosan mendengarkan gurauan atau candaan san didalam telpon, tidak bisakah ia mengakhiri telponnya? Demi apapun wooyoung sekarang takut jika para zombie dibawah sana akan naik kelantai apartment nya!.
Terdengar bodoh sepertinya... Bayangkan saja, mana bisa zombie memanjat lantai 8 yang terlebih tinggi itu.
"Kau sedang memuji kami atau menghina san-ah~?"
"Tergantung kau yang menanggapinya. Aku tutup telponnya!"
Tut
San mengakhiri sesi telponnya itu, lalu kembali menutup jendela apartment wooyoung.
"Mereka akan segera datang kesini! Dan semoga saja mereka masih hidup!"
- - -
Terlihat jahat banget gak sih bang San ini? Gak dong...
Maafkan untuk typo dan kesalahan penyampaian katanya. Maklum... Manusia serba salah ey!
Chapter kali ini pendek ya? ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
ATEEZ VS KANIBAL
FanfictionStart: 02 November 2020 End: - Wooyoung khawatir akan hidupnya untuk kedepannya. Pasalnya kota yang ia tempati sekarang sedang diserang oleh ratusan mayat hidup/zombie. Wooyoung takut ia akan menjadi sebangsa dengan makhluk kanibal itu, ia sangat ta...